Mengenal Epilog, Sentuhan Memukau di Penghujung Film

Ada banyak cara digunakan para sineas untuk mengakhiri film yang mereka garap. Salah satunya adalah dengan menggunakan epilog. Sama halnya dalam literasi, epilog dalam film merupakan satu adegan terakhir yang digunakan untuk menutup sebuah cerita untuk meninggalkan kesan yang membekas bagi penontonnya.
Jika epilog mampu menutup sebuah film dengan megah dan dramatis, lantas kenapa tidak semua film memiliki epilog? Seberapa pentingkah peran epilog dalam film? Supaya lebih memahami, kini waktunya kamu mengenal epilog dalam sebuah film, nih!
1. Apa itu epilog?
Kata epilog berasal dari bahasa Yunani Kuno, yakni“epi” dan “logos”, yang berarti pidato tambahan. Mengutip Studiobinder, istilah epilog baru digunakan pada pertengahan abad ke-16. Namun, konsepnya sendiri telah lebih dulu eksis di teater Yunani Kuno sejak 700 SM.
Kala itu, sekelompok aktor akan menyampaikan konklusi serta makna di penghujung suatu pertunjukan drama dalam bentuk nyanyian atau tarian. Sementara di abad pertengahan, epilog disampaikan dan dijelaskan langsung oleh sang karakter pada penonton.
Dalam film sendiri, epilog merupakan bagian terakhir yang bertindak sebagai penutup dari narasi utama sebuah film. Singkatnya, epilog adalah sentuhan akhir untuk mempermanis sebuah film dengan menawarkan resolusi, pemahaman, atau bahkan fakta mencengangkan. Memperkuat narasi yang ada serta menawarkan pengalaman berkesan pada penontonnya.