Perjuangan seorang guru tak bisa dianggap remeh, butuh kesabaran dan mental yang kokoh untuk berdiri di depan kelas yang berisikan para murid dengan minat dan bakat yang berbeda-beda.
Sebelum memberikan pelajaran seorang guru harus terlebih dahulu mendapat perhatian seisi kelas. Karena tanpa hal itu maka pelajaran yang disampaikan tidak sepenuhnya tepat sasaran. Kamu bisa melihat gambaran perjuangan mereka lewat film-film berikut.
Dibuat dengan anggaran hanya 650 ribu USD, film ini sukses meraup pendapatan hingga 40 juta USD. Bercerita tentang Mark Thackeray (Sidney Poitier), seorang insinyur teknik yang menjadi guru di sebuah sekolah sembari menunggu pekerjaan yang tepat untuknya.
Pada awalnya ia kesulitan mengendalikan kelasnya yang berisikan murid-murid bermasalah. Perlahan-lahan ia mulai membuka hati mereka dengan mengajarkan banyak hal tentang kehidupan.
Film yang sukses masuk nominasi Oscar ini bercerita tentang Jaime Escalante (Edward James Olmo), guru favorit asal Bolivia yang pindah ke Amerika dan bekerja di Garfield High School. Sekolah tersebut hampir ditutup karena kekurangan dana dan prestasinya yang buruk. Apalagi, kurangnya kesadaran para murid akan pentingnya belajar membuat mereka selalu mendapat nilai merah.
Tetapi Escalante memiliki keyakinan bahwa tak ada murid yang bodoh. Ia pun menerapkan metode pengajaran yang mudah dipahami. Kerja kerasnya membuahkan hasil, semua muridnya berhasil lulus ujian, namun mereka dituduh mencontek untuk bisa melewati ujian tersebut.
Kedatangan John Keating (Robin Williams), guru Sastra Inggris membawa perubahan positif bagi 7 orang siswa yang merasa terkekang dengan peraturan sekolah. Tak seperti guru lainnya, John memiliki teknik mengajar yang berbeda sehingga semua siswa tertarik dan antusias mengikuti pelajarannya. John mengajak semua siswanya untuk berpikir bebas dan merangsang kreativitas.
Dengan bujet 16 juta USD, film ini sukses meraup pendapatan sebanyak 236 juta USD dan menyabet 1 piala Oscar.
Louanne Johnson (Michael Pfeiffer) seorang mantan marinir yang mengajar di Parkmont High School. Ia diminta untuk menangani sebuah kelas yang susah diatur dan membuat semua guru kewalahan. Awalnya ia berpikir untuk menyerah karena mendapat perlakuan kurang ajar dari murid-muridnya. Namun atas anjuran sahabatnya ia pun bertahan dan bertekad untuk menaklukkan mereka.
Johnson memilih cara yang sedikit nyentrik untuk menarik minat murid-muridnya dan sedikit demi sedikit merasakan hasilnya. Sayangnya kepala sekolah tidak menyukai cara yang dilakukannya. Film ini sukses menembus box office dengan perolehan 179 juta USD.
Mr. Glenn Holland (Richard Dreyfuss), seorang komposer yang memilih untuk menerima tawaran menjadi guru musik di SMA John F. Kennedy. Hal itu ia lakukan untuk mencari suasana baru dan memberinya waktu luang lebih banyak untuk istrinya, Iris Holland (Glenne Headly). Namun, di sekolah tersebut waktunya justru tersita lebih banyak, ia terus disibukkan oleh murid-murid dan kelas musiknya.
Film ini berhasil masuk nominasi Oscar dan mencatat pendapatan sebanyak 106 juta USD.
Roberta (Meryl Streep) telah kehilangan semangat hidup karena suami yang sangat dicintainya pergi meninggalkannya demi wanita lain. Ia pun menyibukkan diri dengan menjadi guru musik di sebuah sekolah. Namun kehadirannya disambut dengan dingin oleh para murid, orang tua, dan kepala sekolah di sana.
Roberta enggan menyerah begitu saja, ia terus berusaha mengeksplorasi bakat dan kreatifitas murid-muridnya dalam bermain musik lewat sebuah program khusus. Namun masalah baru muncul saat dewan sekolah tak lagi mendanai program tersebut. Film yang sangat menyentuh perasaan ini mendapat 2 nominasi Oscar.
William Hundert (Kevin Kline) adalah seorang pensiunan guru yang berdedikasi tinggi. Suatu ketika ia mendapat surat dari salah satu mantan siswanya yang mengundangnya sebagai tamu kehormatan dalam sebuah reuni. Acara reuni tersebut membangkitkan kenangannya di masa lalu ketika ia masih menjadi seorang guru di Saint Bennedict Academy.
Memorinya melayang pada saat ia mempersiapkan tiga murid terbaik untuk mengikuti lomba cerdas cermat. Namun tiga murid pilihannya memiliki sifat yang bertolak belakang. Tentu bukan hal yang mudah untuk menyatukan mereka apalagi kehadiran seorang siswa baru justru memperkeruh masalah tersebut.
Film yang mengajarkan kedisiplinan dan tanggung jawab sebagai seorang pelajar ini berhasil mengumpulkan hingga 76 juta US Dolar. Bercerita tentang Carter (Samuel L. Jackson) yang baru saja menjadi pelatih basket di Richmond High School yang prestasi olahraga maupun akademiknya sedang terpuruk. Ia hanya mau melatih tim tersebut jika mereka berjanji akan mendapatkan nilai akademik yang bagus.
Tak lama setelah dilatih secara disiplin dan intensif oleh Carter, permainan tim basket mengalami perkembangan, namun nilai akademik mereka tetap anjlok. Hal ini memicu kemarahan Carter hingga ia pun menghentikan latihan dan menuntut mereka untuk belajar lebih giat demi mendapatkan nilai bagus. Hanya itulah satu-satunya cara untuk membuat Coach Carter kembali melatih mereka.
Seberapa kacau pun kehidupan seorang guru, ia tetap harus menjalankan tugasnya dengan baik dan menjaga wibawa di sekolah. Meski kehidupan pribadi Dan Dunne (Ryan Gosling) sangat suram, namun ia adalah guru yang disukai murid-muridnya. Ia merupakan guru sejarah yang sangat kreatif dan mampu mengajak semua siswanya untuk terlibat dalam proses belajar mengajar. Gosling mendapatkan nominasi Oscar pertamanya karena aktingnya di film ini.
Ishaan adalah seorang anak yang dianggap idiot dan nakal. Hal itu tak terlepas dari disleksia yang dideritanya. Kedatangan Ram Shankar Nikumbh (Aamir Khan), seorang guru kesenian yang memiliki cara mendidik yang menyenangkan membuat semua anak semakin bersemangat kecuali Ishaan.
Ram yang di masa kecilnya pernah mengalami kesulitan dalam menulis dan membaca seperti Ishaan pun memahami permasalahan itu. Ram pun memulai pendekatannya secara perlahan pada Ishaan sembari memunculkan kepercayaan dirinya hingga menemukan bakat seni yang terpendam dalam diri Ishaan. Film ini mengajarkan betapa pentingnya peran guru dan orangtua dalam membantu perkembangan anak.
Diangkat dari kisah nyata seorang guru di New Port Beach, Amerika Serikat. Film ini menceritakan tentang Erin Gruwell (Hillary Swank), seorang guru bahasa Inggris yang mendapatkan pekerjaan di Woodrow Wilson High School. Di sana ia mendapati kelas yang berisi anak-anak rasis. Sebuah kesalahpahaman kecil saja bisa memicu perkelahian antar ras di kelas itu.
Kesabaran dan tekad Erin mengilhaminya untuk mencoba pendekatan dan cara mengajar yang unik sehingga membuat murid-muridnya tertarik mengikuti pelajarannya.
Film ini bertutur tentang Butet Manurung (Prisia Nasution) seorang guru yang mengajar di sebuah pedalaman. Ia mendapat banyak rintangan selama mengajar di sana yakni fasilitas yang kurang memadai, kurangnya minat peserta didik, dan pandangan orangtua mereka yang masih menganggap pendidikan tidak lebih penting dibanding bekerja.
Naina Mathur (Rani Mukherjee) seorang sarjana yang menderita penyakit cegukan sejak kecil. Hal inilah yang membuatnya ditolak oleh banyak sekolah. Suatu ketika ia diterima di sekolah St. Noker's dan ditempatkan di sebuah kelas yang berisi anak-anak yang sulit diatur dan berasal dari ekonomi lemah. Seperti guru lain yang pernah mengajar di kelas itu, Naina pun kesulitan memberikan pelajaran pada murid-muridnya. Apalagi penyakit cegukannya makin membuatnya jadi bahan tertawaan seisi kelas.
Hal ini tak membuatnya menyerah, tetapi justru membakar tekadnya untuk bisa merubah pola fikir mereka yang beranggapan bahwa mereka tak akan bisa berprestasi seperti anak-anak lain yang punya kehidupan ekonomi lebih baik.
Itu tadi beberapa film yang membuka matamu terhadap perjuangan seorang guru. Mereka tak kenal kata menyerah untuk membuat anak didiknya menyerap utuh semua pelajaran yang mereka sampaikan.