Kabar duka kembali melingkupi dunia hiburan Tanah Air. Satu lagi aktor sekaligus sutradara kawakan berpulang ke sisi Tuhan. Sutoro Margono atau yang lebih akrab disapa Torro Margens meninggal dunia di Sukabumi, Jawa Barat pada hari ini (04/01) pada usia 68 tahun karena sakit.
Sudah lebih dari 30 tahun berada di dunia hiburan, berikut adalah perjalanan karier Torro yang IDN Times rangkum. Semoga amal dan kebaikan almarhum diterima di sisi Tuhan.
Sutoro Margono lahir di Jawa Tengah pada 5 Juli 1950. Pada usia yang masih terbilang muda, tepatnya 20 tahun, Torro sudah bergabung dalam dunia hiburan Tanah Air dan membintangi berbagai judul film, sinetron dan iklan. Dirinya semakin melebarkan sayapnya dengan menjadi sutradara dan penulis skenario dari filmnya sendiri. Sampai ajal menjemput, Torro masih berada di dunia yang membesarkan namanya tersebut.
Sudah berkiprah sejak tahun 70an, tentu tidaklah sedikit judul yang pernah dimainkan oleh Torro. Film layar lebarnya yaitu Neraka Perempuan, Malam Pengantin, Ciuman Beracun, Antara Surga dan Neraka, Sorga yang Hilang, Kabayan, Kalung Jailangkung, Tendangan Dari Langit, Bebek Belur, Ruqyah. Dirinya bahkan masih turut berperan di film yang tayang tahun 2018 bersama Gading Marten, Love for Sale.
Dari daftar panjang film layar lebar yang pernah diperankannya, ada juga sinetron yang dimainkan berjudul Bayangan Adinda, Rahasia Ilahi, Hidayah, Padamu Aku Bersimpuh, Tukang Bubur Naik Haji, Utusan dari Surga dan masih banyak lagi.
Kamu yang sering nonton film zaman dulu atau sinetron televisi, pasti gak akan asing lagi dengan sosoknya yang hobi seliweran di berbagai judul. Dalam setiap peran yang dimainkan, Torro sering sekali mendapat peran antagonis sehingga kesan jahat dan bengis selalu melekat padanya. Garis wajah yang tegas dan suara yang lantang membuatnya sangat menyatu dengan peran yang sudah menjadi label tetap untuknya itu.
Torro rupanya juga bereksplorasi sebagai pembawa acara, bukan hanya pemeran. Tercatat dirinya pernah menjadi host sebuah reality show di salah satu stasiun televisi Tanah air. Torro membuktikan bahwa dirinya merupakan aktor multitalenta yang bisa membabat semua jenis pekerjaan dari berakting, directing, menulis skenario sampai membawakan acara.
Barry Prima, Raja Emma, Kiki Faktmala dan Ayu Azhari adalah nama-nama yang menjadi langganan dari berbagai karya Torro. Rupanya, aktor kelahiran Paduraksa, Pemalang, Jawa Tengah ini memiliki ketertarikan dalam balik layar sebuah film.
Dirinya telah banyak menelurkan film yang ditata sendiri skripnya. Antara lain, Preman, Bercinta Dalam Badai, Menumpas Teroris, Pernikahan Berdarah, Lukisan Berlumur Darah, Sepasang Mata Maut, Blok M dan masih banyak lagi film yang disutradari dan diperankan olehnya. Semua filmnya tayang pada tahun 80an.
Sudah berpuluh-puluh tahun berada di dunia hiburan, Torro telah menghiasi dunia seni peran Tanah Air dengan bakat dan kiprahnya yang tidak sedikit. Kepergiannya jelas membawa duka yang melimpah bukan hanya bagi keluarga tapi juga bagi semua fans di Indonesia. Selamat jalan Torro, kamu dan karyamu akan selalu dikenang…