Merasa Sial? 5 Karakter Anime Ini Bisa Bikin Kamu Lebih Bersyukur

Touma Kamijou dilahirkan dengan kemampuan bernama Imagine Breaker. Berkat kemampuan ini, Touma dapat meniadakan semua hal, mulai dari sihir hingga keberuntungannya sendiri. Hal ini membuat Touma dianggap sebagai anak pembawa sial.

Saat remaja, Touma bersekolah di Academy City. Bahkan, di sana, Touma tetap dikucilkan karena kesialannya. Teman-temannya di Academy City bahkan merasa senang ketika Touma mendapatkan kesialan. Itu karena mereka percaya bahwa Touma dapat menyerap nasib buruk.

Selalu ada hal tidak terduga yang terjadi dalam kehidupan ini. Bahkan, ketika kita berusaha keras untuk menghindari masalah dan menjalani kehidupan yang baik-baik saja, selalu ada hal yang terjadi di luar kendali kita.

Pada awalnya, Ken Kaneki hanyalah seorang remaja yang menyukai buku. Tentu saja, Kaneki merasa bahagia ketika gadis idamannya ternyata juga pencinta buku. Ketika keduanya berkencan, Kaneki sama sekali tidak memiliki prasangka buruk kepada teman kencannya tersebut.

Namun, gadis yang disukai Kaneki ternyata adalah Ghoul, kanibal yang gemar memakan manusia. Gadis tersebut berusaha untuk memakan Kaneki dan keduanya meninggal dalam kecelakaan. Namun, penderitaan Kaneki belum berakhir. Kaneki berhasil selamat, tetapi sebagai manusia setengah Ghoul. Mau tak mau, Kaneki harus beradaptasi dengan dunia Ghoul yang suram.

Sejak lahir hingga tumbuh dewasa, Guts tampaknya tidak pernah merasakan kebahagiaan dalam hidup. Guts dilahirkan dari mayat ibunya yang digantung. Guts kemudian diadopsi oleh Gambino, seorang tentara bayaran yang kejam yang sering menyiksa Guts.

Guts kemudian tumbuh sebagai seorang tentara bayaran. Guts tidak pernah melewati harinya tanpa pertumpahan darah. Untuk pertama kalinya, Guts merasakan hangatnya keluarga setelah bergabung dengan Band of the Hawk. Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama karena Griffith mengkhianatinya dan membunuh hampir seluruh anggota Band of the Hawk.

Terakhir, Guts harus menyelamatkan kekasihnya, Casca, dari Griffith. Namun, hal tersebut tidak mudah karena Griffith memiliki kekuatan yang jauh lebih besar.

Kehidupan Taizou Hasegawa selalu dirundung kesialan, terutama ketika dirinya berhubungan dengan Yorozuya. Pada awalnya, Hasegawa memiliki kehidupan yang mapan dan pekerjaan yang layak karena dirinya bekerja untuk pemerintah. Namun, Hasegawa mulai kehilangan segalanya setelah mengikuti perkataan Gintoki Sakata.

Hasegawa dipecat dari pekerjaannya dan ditinggal istrinya. Hasegawa juga kehilangan rumahnya sehingga dirinya harus hidup sebagai gelandangan. Setiap kali dirinya mendapatkan pekerjaan baru, Hasegawa akan dipecat lagi setelah dirinya terlibat dalam masalah Yorozuya.

Karena kehidupannya yang suram, Kagura bahkan menyebutnya sebagai Madao—singkatan dari marude damena ossan—yang artinya 'orang tua yang benar-benar tidak ada harapan.'

Bisa dibilang, Yamcha adalah karakter paling menyedihkan yang pernah ada dalam seri Dragon Ball. Pada awalnya, Yamcha muncul sebagai petarung yang tangguh dan menjanjikan. Namun, seiring berjalannya seri, semakin terlihat bahwa Yamcha tidak dapat mengikuti rekan-rekan Z-Fighters lainnya.

Sementara anggota Z-Fighters lainnya terus berkembang, Yamcha malah semakin lemah seiring berjalannya seri. Dalam pertarungan, Yamcha selalu menjadi orang pertama yang dikalahkan. Meskipun Yamcha selalu dibangkitkan kembali setiap kematiannya, peran Yamcha mulai dilupakan secara perlahan.

Meskipun kita ingin bahwa kehidupan kita baik-baik saja, selalu ada hal yang tidak terduga terjadi dalam kehidupan ini. Semoga kisah kelima karakter di atas dapat membantu kamu untuk lebih mensyukuri kehidupan ini, ya!