Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Lagu Indonesia tentang Pedihnya Silent Treatment dalam Percintaan

Lyodra (instagram.com/lyodraofficial)
Lyodra (instagram.com/lyodraofficial)

Silent treatment dapat membuat hubungan asmara menjadi retak maupun terasa membosankan, karena salah satu pihak enggan berbicara untuk menyelesaikan konflik yang ada. Sikap mendiamkan atau mengabaikan secara sengaja juga akan menyakiti perasaan pasangan. 

Kenyataan menyakitkan itu dibahas dengan baik dalam deretan lagu Indonesia berikut. Liriknya menggambarkan keresahan, karena orang yang dicintai lebih memilih diam ketimbang berdiskusi untuk mencari jalan keluar bersama. Yuk, simak!

1. "Lumpuhkan Ingatanku" dari Geisha ekspresikan kesedihan karena pasangan justru diam dan enggan menyelesaikan masalah dengan berkomunikasi

2. "Diam Tanpa Kata" dari D'Masiv ungkap harapan agar pasangan mengutarakan isi hati, alih-alih membiarkan masalah berlarut dalam diam

3. Rasa bingung menghadapi pasangan yang tak bersedia berkomunikasi dengan terus-mengabaikan dibahas di "Gantung" milik Melly Goeslaw

4. "Memang Harus Pisah" dari Rio Febrian membahas keinginan untuk putus dengan pasangan, ketimbang harus menghadapi pengabaian darinya

5. "Hobi - Ghosting" dari Yura Yunita menyuarakan rasa lelah menghadapi gebetan yang berakhir mengabaikan tanpa memberi tahu alasannya

6. Rasa heran karena pasangan enggan bicarakan masalah dan menunjukkan perubahan sikap dibahas di "Ada Apa Denganmu" dari Noah

7. Harapan untuk menyelesaikan masalah dengan pasangan melalui perdebatan ketimbang hanya saling diam dibahas di "Diam Diam" dari Langit Sore

8. "Yank" milik Wali ungkap tuntutan agar pasangan menjelaskan kesalahpahaman yang ada, ketimbang hanya diam dalam menghadapinya

9. "Ego" milik Lyodra ceritakan sepasang kekasih yang saling mendiamkan, dengan enggan menyelesaikan konflik karena mementingkan gengsi

Seperti yang dibahas dalam deretan lagu Indonesia di atas, silent treatment tidak akan menyelesaikan masalah dalam hubungan asmara. Sebaliknya, pihak yang jadi korbannya justru akan merasa sedih, frustrasi, hingga bingung jika menghadapi pengabaian itu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us