7 Momen Terbaik Peter Parker dan MJ di MCU, Curi Atensi!

Dalam film pertamanya di MCU, Peter masih sibuk menyeimbangkan kehidupan sekolah dan misinya sebagai Spider-Man. Sementara itu, MJ, yang saat itu masih terlihat sinis dan misterius, diam-diam memperhatikan Peter. Momen kecil ketika MJ menyindir teman-temannya karena terlalu serius, lalu tiba-tiba berkata bahwa ia “tidak sedang memperhatikan Peter, cuma memperhatikan orang-orang,” menjadi salah satu adegan paling lucu sekaligus manis di film tersebut.

Adegan ini mungkin tampak ringan, tapi di sinilah benih hubungan mereka mulai terlihat. Dengan caranya yang unik dan jujur, MJ menunjukkan ketertarikannya pada Peter tanpa kehilangan sifat khasnya yang cuek. Penonton pun langsung menyadari bahwa hubungan mereka punya potensi besar untuk berkembang di film-film berikutnya.

Di film kedua, Peter mencoba beristirahat dari tugasnya sebagai Spider-Man dengan ikut perjalanan sekolah ke Eropa. Namun, tentu saja segalanya tidak berjalan semudah itu. Salah satu momen paling berkesan adalah ketika MJ akhirnya mengungkapkan bahwa ia tahu Peter adalah Spider-Man. Percakapan mereka di jembatan Praha terasa jujur, canggung, tapi juga penuh kehangatan khas dua remaja yang mulai memahami perasaan satu sama lain.

Di momen ini, penonton melihat sisi Peter yang rentan dan sisi MJ yang peduli, meski tetap menjaga gayanya yang santai. Momen ini bukan sekadar pengakuan rahasia identitas, tapi juga awal dari hubungan mereka yang sebenarnya. Dari sinilah dinamika keduanya berkembang menjadi sesuatu yang lebih dalam dan bermakna.

Setelah semua kekacauan dengan Mysterio, Peter dan MJ akhirnya punya waktu untuk berbicara dari hati ke hati di London, Inggris. Di atas jembatan, setelah melalui berbagai situasi berbahaya, mereka saling menatap dan akhirnya berbagi ciuman pertama. Adegan itu canggung, tapi manis, penuh dengan rasa lega setelah semua yang mereka lalui.

Ciuman ini menjadi simbol bahwa hubungan mereka bukan hanya sekadar kedekatan remaja biasa. Mereka tumbuh bersama dalam situasi luar biasa, saling memahami satu sama lain bahkan di tengah bahaya. Cara film menggambarkan keintiman sederhana ini dilakukan tanpa dramatisasi berlebihan, sehingga membuatnya terasa nyata dan menyentuh.

Dalam film ketiga, Peter menghadapi konsekuensi besar setelah identitasnya sebagai Spider-Man terbongkar. Dunia menentangnya, hidupnya kacau, dan satu-satunya tempat ia bisa berpegang adalah MJ. Salah satu momen paling emosional terjadi ketika MJ berusaha menenangkan Peter, meyakinkannya bahwa mereka akan melalui semuanya bersama.

Adegan itu memperlihatkan sisi dewasa dari hubungan mereka. MJ bukan sekadar pasangan, tapi juga kekuatan penyeimbang bagi Peter yang kerap terbebani tanggung jawab. Ia menjadi jangkar emosional yang membuat Peter tetap berpijak ketika semuanya mulai runtuh.

Menjelang akhir film Spider-Man: No Way Home, Doctor Strange menciptakan mantra yang akan membuat semua orang lupa siapa Peter Parker. Di saat-saat terakhir mereka bersama, Peter berjanji akan menemukan MJ lagi dan membuatnya mengingat semuanya. Namun, sebelum mantra itu dijalankan, Peter menatap MJ dengan penuh emosi dan mengatakan bahwa ia mencintainya.

Momen ini benar-benar memilukan. Penonton melihat betapa besar cinta Peter pada MJ, tapi juga betapa besar pengorbanannya untuk melindunginya dari bahaya. Ekspresi MJ yang menahan air mata saat berjanji akan mempercayai Peter lagi adalah salah satu adegan paling kuat dalam keseluruhan trilogi.

Setelah dunia lupa siapa Peter Parker, ia datang ke kedai tempat MJ bekerja. Dengan tatapan penuh harapan, Peter mencoba berbicara dengannya, tapi menyadari MJ benar-benar tidak mengingat siapa dirinya. Meski hatinya hancur, Peter memilih untuk tidak mengatakan apa pun dan membiarkan MJ hidup tenang tanpa beban masa lalu.

Adegan ini menjadi momen paling sunyi, tapi penuh makna dalam seluruh perjalanan cinta mereka. Peter menunjukkan cinta yang matang, rela kehilangan demi kebahagiaan orang yang ia cintai. Ekspresi halus di wajah MJ saat menatap Peter, seolah ada sesuatu yang hampir ia ingat, menambah lapisan emosi yang membuat penonton ikut terdiam.

Momen terakhir Peter dan MJ di film ini adalah puncak dari seluruh kisah mereka, singkat, hening, tapi penuh makna. Peter menatap MJ dari jauh, melihat senyum kecilnya, dan menyadari bahwa hidup harus terus berjalan, meski tanpa kenangan masa lalu mereka. Ia keluar dari kedai dengan senyum tipis, menyembunyikan rasa sakitnya.

Adegan ini menjadi penutup yang indah dan tragis untuk kisah cinta mereka sejauh ini. Tidak ada kata-kata besar, hanya dua orang yang pernah saling mencintai dan kini terpisah oleh takdir. Namun, tatapan itu menyiratkan satu hal bahwa cinta mereka mungkin terlupakan, tapi tidak benar-benar hilang.

Hubungan Peter Parker dan MJ di MCU bukan hanya kisah cinta remaja, tapi juga perjalanan dua orang yang tumbuh melalui kehilangan, pengorbanan, dan kepercayaan. Dari sindiran kecil hingga perpisahan yang menyayat hati, setiap momen mereka terasa tulus dan manusiawi. Apa pun yang akan terjadi setelah Spider-Man-No Way Home (2021), kisah Peter dan MJ sudah menjadi salah satu romansa paling berkesan dalam sejarah MCU.