Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Musisi yang Merekam Ulang Album Musiknya, Gak Cuma Taylor Swift!

The Everly Brothers (instagram.com/everlybrothersofficial) | Taylor Swift (instagram.com/taylorswift)
The Everly Brothers (instagram.com/everlybrothersofficial) | Taylor Swift (instagram.com/taylorswift)

Bagi seorang musisi, merilis sebuah album merupakan kebanggaan tersendiri. Sebuah album berisikan lagu-lagu pilihan yang merepresentasikan diri seorang musisi. Pemberian nama album dan judul lagu di dalamnya pun butuh proses panjang.

Namun ternyata, sebuah album yang sudah dirilis bisa direkam ulang oleh seorang musisi karena berbagai alasan. Keputusan untuk merekam dan merilis ulang sebuah album bukanlah hal yang mudah.

Kalau kamu kira Taylor Swift adalah musisi satu-satunya yang merekam ulang album musiknya, maka kamu salah. Ada beberapa musisi legendaris yang lebih dulu melakukannya. Meski begitu, termasuk Swift, lima musisi ini memutuskan merekam ulang album musiknya.

1. Taylor Swift

Taylor Swift di The Eras Tour (instagram.com/taylorswift)
Taylor Swift di The Eras Tour (instagram.com/taylorswift)

Taylor Swift mungkin menjadi contoh paling sukses terkait keputusan merekam ulang sebuah album musik. Swift merekam ulang 6 album pertamanya, yakni Taylor Swift, Fearless, Speak Now, Red, 1989, dan reputation, karena alasan cukup krusial.

Kembali pada 2018, Swift mengakhiri masa kontraknya dengan label rekaman terdahulunya, Big Machine Records (BMR). Swift pun dengan cepat berpindah ke label Republic Records. Namun, permasalahannya bukan di situ, melainkan ketika Scooter Braun, membeli BMR yang membuat seluruh album Swift saat itu menjadi milik BMR dan Braun.

Tak habis akal, Swift pun mengumumkan akan merekam dan merilis ulang ke-6 album pertamanya demi mendapatkan kembali album dan lagu-lagunya. Benar saja, pada 2021, Swift merilis album rekam ulang pertamanya, Fearless Taylor's Version). Pendapatan album rekam ulangnya pun bombastis.

Hingga artikel ini ditulis, sisa 2 album terdahulu Swift yang belum dirilis, yakni Taylor Swift dan reputation. Kabarnya, reputation (Taylor's Version) akan dirilis dalam waktu dekat. Kita tunggu saja, ya!

2. The Everly Brothers

The Everly Brothers (instagram.com/everlybrothersofficial)
The Everly Brothers (instagram.com/everlybrothersofficial)

Kasusnya hampir mirip seperti yang terjadi pada Taylor Swift, duo rock asal Amerika yang tergabung dalam The Everly Brothers harus memperjuangkan lagu-lagu hitsnya. Pada 1969, The Everly Brothers diberi tanggung jawab oleh label rekaman yang baru untuk merekam ulang album musik mereka.

Langkah pintar tersebut ternyata gak terlalu membuahkan hasil yang baik. Upaya merekam ulang album musim The Everly Brothers untuk label rekaman barunya gagal. Namun, semangat mereka dalam merebut kembali karyanya patut diingat.

3. Frank Sinatra

Frank Sinatra (instagram.com/sinatra)
Frank Sinatra (instagram.com/sinatra)

Frank Sinatra membangun label rekamannya sendiri pada 1960. Label rekaman yang diberi nama Resprise Records itu kini diakuisisi oleh Warner Music Group.

Di awal berdirinya Resprise Records, Sinatra memutuskan merekam album musik terdahulunya agar berada di bawah naungannya sendiri. Lagu-lagu Sinatra yang tak lekang oleh waktu itu sampai kini masih diperdengarkan.

Sinatra mengaku jika merekam lagu-lagunya agar menjadi miliknya seutuhnya merupakan keputusan terbaik. Bagi Sinatra, itu memberikan kebebasan pada dirinya untuk terus berkarya.

4. Prince

Prince (instagram.com/prince)
Prince (instagram.com/prince)

Perselisihan Prince dengan label rekamannya pada 1999 membuat musisi asal Amerika itu memutuskan merekam album musiknya kembali. Salah satu lagu ikoniknya, "1999", juga direkam ulang demi mendapatkan hak kepemilikan.

Sayangnya, ide brilian tersebut tidak ditindaklanjuti secara publik. Hanya beberapa lagu saja yang Prince rekam dan rilis kembali. Album sepenuhnya belum sempat diwujudkan.

5. Def Leppard

Def Leppard (instagram.com/defleppard)
Def Leppard (instagram.com/defleppard)

Def Leppard dengan berani dan tegas memutuskan untuk merekam dan merilis ulang album musiknya. Mereka memiliki keyakinan bahwa muusisi juga harus mendapatkan jumlah royalti yang sama dari album digital, sama seperti yang mereka dapatkan dari album fisik dan vinyl.

Band rock asal Sheffield, Inggris, ini merasa label rekaman mereka, yakni UMG, tidak memperlakukan mereka dengan adil. Demi keadilan, Def Leppard pun merekam ulang lagu-lagu ppuler mereka dan merilisnya secara digital. Keuntungan yang didapatkan pun gak main-main, lho!

Hak kepemilikian atas sebuah karya memang patut diperjuangkan. Apalagi kalau mereka adalah pekerja di bidang seni, seperti para musisi di atas dengan jajaran album musim terbaiknya. Semangat mereka dalam menuntut keadilan patut kamu tiru, nih!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us