5 Novel yang Mengisahkan Kehidupan Penulis, Penuh Drama!

Novel ini mengikuti perjalanan dua akademisi yang sedang menyelidiki kisah cinta antara dua penulis fiksi era Victoria yaitu Henry Ash dan Cristobel LaMotte. Melalui surat, catatan harian, dan puisi-puisi yang ditemukan, mereka mencoba untuk mengungkap rahasia hubungan antara kedua penulis tersebut. Termasuk kemungkinan adanya anak dari hubungan keduanya.

Possession bukan hanya sebuah cerita detektif, tetapi juga roman yang penuh gairah dan emosi. Byatt menggambarkan secara magis hubungan gelap kedua penulis tersebut. Novel ini menarik pembaca ke dalam misteri dan romansa yang menegangkan, sambil menawarkan sebuah epilog yang menggugah rasa ingin tahu.

Novel ini mengisahkan empat saudari yang tinggal bersama di Massachusetts selama Perang Saudara Amerika. Fokus utama cerita adalah pada Jo March, seorang gadis yang bercita-cita menjadi penulis terkenal. Melalui perjalanan hidupnya, pembaca menyaksikan perjuangan Jo dalam mengejar mimpinya, mulai dari menulis cerita pendek hingga menerbitkan novelnya sendiri.

Little Women merupakan sebuah novel yang menyentuh dan penuh inspirasi. Novel ini menggambarkan kisah perjalanan perempuan muda yang berani dan penuh semangat dalam mengejar impian menjadi penulis. Karakter-karakter dalam novel ini juga memiliki kisah yang tak kalah menarik sebagai pelengkap.

Real People berfokus pada kehidupan seorang penulis di sebuah tempat persembunyian seniman eksklusif. Janet Belle Smith, seorang penulis yang cukup sukses sangat antusias berada di lingkungan rekan-rekannya. Illyria adalah tempat yang sempurna bagi seorang penulis, tetapi anehnya Janet malah tidak bisa menulis di sana.

Novel ini berhasil menggambarkan tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh para seniman dan penulis dalam menemukan inspirasi dan makna dalam kehidupan mereka. Dengan gaya penulisan yang halus dan penokohan yang mendalam, Alison Lurie mengajak pembaca untuk merenungkan arti dari karya seni dan kehidupan sehari-hari.

Yellowface mengisahkan seorang penulis yang mencuri naskah belum diterbit dari temannya yang sudah meninggal dan buku ini berpotensi menjadi terkenal. Kisah ini bergantian antara lucu dan tragis, serta mengungkapkan hal-hal penting tentang apropiasi budaya dan sifat merusak dari kesuksesan.

Yellowface menghadirkan pengalaman membaca yang memikat dengan plot yang tak terduga. Rebecca F. Kuang dengan cermat memasukkan elemen-elemen yang menarik perhatian tentang moralitas, persahabatan, dan pencarian identitas. Alur ceritanya pun akan membuat pembaca terpikat hingga halaman terakhir.

Novel ini mengikuti perjalanan Geoffrey Braithwaite yang merupakan seorang pensiunan dokter. Dalam perjalanannya melintasi Prancis, ia mengunjungi tempat-tempat yang berhubungan dengan penulis Gustave Flaubert. Namun, bagaimana mungkin Geoffrey bisa menemukan Flaubert yang sesungguhnya ketika burung beo miliknya tampak ada di dua tempat sekaligus?

Dengan narasi yang kreatif dan penuh misteri, Flaubert’s Parrot mengundang pembaca untuk menyelami kisah penuh teka-teki dan refleksi. Julian Barnes dengan mahir menggabungkan unsur-unsur sejarah, sastra, dan fiksi sehingga menjadikan novel ini unik dan menarik perhatian.

Tentunya kelima novel di atas memberikan wawasan tentang proses menulis dan kehidupan penulis. Mulai dari pertempuran dengan creative block hingga pertarungan melawan diri sendiri dan masyarakat. Kira-kira kamu sendiri tertarik untuk membaca novel yang mana, nih?