Novel Pramoedya Ananta Toer Difilmkan, Ini 5 Fakta "Perburuan"

Selaku produser, Frederica merasa bersyukur bahwa adanya tawaran dari keluarga Pramoedya untuk memfilmkan dua karya novelnya sekaligus.

Angga, cucu dari novelis terkenal tersebut menambahkan, "Kami memang dekat dengan Falcon dan percaya bahwa mereka dapat memfilmkan karya Pram dengan baik."

Proses syuting memakan waktu 20 hari. Richard mengaku ini adalah tantangan baru dan berat bagi dirinya. 80 persen adegan dari film ini adalah di outdoor, "Syutingnya tengah malam, sampai jatuh-jatuhan segala. Mengambil shoot di mana mendapatkan visual yang menarik, jadi itu tantangan besarnya."

Adipati, Ayushita, Khiva dan Michael Kho dengan kompaknya menjawab kalau tantangan tersulit mereka adalah dialog yang panjang dan bahasa sastra yang sulit dipahami.

Namun, berkat proses reading yang cukup lama dan latihan terus menerus, mereka akhirnya bisa melalui tantangan berat itu.

Ada yang menarik dari poster film ini, kamu bisa melihat bagaimana sosok Adipati Dolken dengan penampilan yang sangat berbeda.

Dirinya nampak gondrong dan berjanggut tebal dan panjang. Ketika ditanyai apa makna dari poster tersebut, Frederica menjawab dengan tegas, "Cukup dua kata, puitis dan humanis."

Setelah menceritakan bagaimana Frederica dan Richard Oh jatuh cinta dengan novel "Perburuan", Richard berharap bahwa anak-anak sekolah atau mereka yang masih kuliah yang menyukai sastra ataupun tidak, bisa masuk ke dalam dunianya Bung Pram.

Richard juga menambahkan bahwa terlintas begitu saja tentang tanggal perilisan film ini yaitu 15 Agustus, dia merasa momennya sangat pas. "15 Agustus juga dekat sekali dengan hari kemerdekaan. Jadi saya merasa ini adalah waktunya yang pas."

Itu dia 5 fakta dari film "Perburuan" yang ternyata prosesnya sangat berat. Gimana guys, makin penasaran gak nih sama filmnya?