10 Novel yang Terinspirasi dari Drama Shakespeare

Hamnet adalah novel fiksi sejarah yang berlatar di Warwickshire, Inggris, di tahun 1580-an. Seorang gadis bernama Agnes jatuh cinta dengan guru bahasa. Setelah menikah, mereka punya tiga anak. Putri pertama mereka bernama Susanna, lalu ada sepasang anak kembar bernama Judith dan Hamnet. Sayangnya, di usia yang masih 11 tahun, Hamnet meninggal karena sakit. Beberapa tahun kemudian, sang ayah, yang namanya tak pernah disebutkan sama sekali, menulis sebuah drama berjudul Hamlet.

Hamlet adalah drama William Shakespeare yang misterius. Tidak banyak yang tahu inspirasi di balik cerita ini, selain catatan sejarah kalau Shakespeare punya putra dengan nama yang serupa. Lewat novel ini, Maggie O’Farrell mengeksplorasi keluarga sang penulis yang tidak tersentuh sejarah.

Dari sekian banyak antagonis di karya-karya Shakespeare, Lady Macbeth bisa dibilang yang paling terkenal. Drama Macbeth sendiri bercerita tentang seorang jenderal asal Skotlandia bernama Macbeth yang mendengar ramalan kalau ia akan jadi raja Skotlandia. Sang istri, Lady Macbeth, menghasutnya sampai ia dibutakan kekuasaan dan membunuh Raja Skotlandia dan merebut takhta bagi dirinya sendiri.

Setelah naik takhta, Macbeth justru dipenuhi rasa bersalah dan paranoid. Ia pun kembali membunuh banyak orang untuk menghindari kecurigaan. Semua pertumpahan darah ini berujung pada tewasnya Macbeth dan istrinya sendiri.

Di drama Shakespeare, Lady Macbeth digambarkan sebagai perempuan yang manipulatif. Namun, lewat novelnya, Ava Reid memberikan latar belakang bagi karakter ikonik ini. Ia juga memberi panggung bagi seorang karakter perempuan untuk bersuara.

Foul is Fair juga terinspirasi dari drama Macbeth, tapi kali ini latarnya di zaman modern. Novel young adult ini bercerita tentang Elle dan gengnya yang menguasai segala pesta yang mereka kunjungi di kota Los Angeles yang gemerlap. Namun, di malam ulang tahun Elle, anak-anak SMA St. Andrews menjadikan Elle sebagai target keusilan mereka.

Nyatanya, mereka memilih target yang salah. Elle pindah sekolah ke St. Andrews dan berencana menghancurkan satu per satu anak di hierarki St. Andrews. Target utama Elle? Mack, seorang siswa dengan ambisi yang bisa berubah jadi bahaya.

Shakespeare tidak hanya menulis drama-drama tragedi, tapi juga komedi, salah satunya Much Ado About Nothing. Kisahnya sendiri tentang Benedict dan Beatrice, dua orang yang awalnya saling benci tapi lama-lama jadi cinta! Di novel Two Wrongs Make a Right, Jamie dan Bea sangat bertolak belakang. Pertemuan mereka yang berantakan membuat mereka yakin kalau mereka adalah orang yang paling tidak cocok bagi satu sama lain.

Namun, teman-teman Jamie dan Bea malah menjodohkan keduanya, bahkan menjebak mereka hingga pergi kencan bareng! Jamie dan Bea memutuskan membalas dendam dengan pura-pura jatuh cinta, pacaran dengan mesra, lalu putus hubungan dengan heboh. Tetapi, seiring berjalannya waktu, berpura-pura pacaran terasa sangat mudah.

Pencinta romance merapat! Dating Dr. Dil adalah novel romansa dewasa yang terinspirasi dari drama The Taming of the Shrew karya Shakespeare. Drama ini bercerita tentang hubungan Petruchio dengan Katherina, seorang perempuan keras kepala yang suka ngomel dan protes.

Di cerita yang sudah berkisah di zaman modern ini, Kareena Mann membuat janji dengan ayahnya. Sang ayah akan mewariskan rumah yang ingin ia jual kepada Kareena kalau ia bisa bertunangan dalam empat bulan. Di sisi lain, ada Prem Verma, seorang dokter yang ingin membangun klinik di lingkungannya. Untuk itu, ia bekerja sebagai host di sebuah reality show TV. Namun, pertengkarannya dengan Kareena di acara TV tersebut justru viral.

Prem yang butuh uang terpaksa menerima tawaran tante-tante Kareena yang suka ikut campur. Kalau keduanya berpacaran, mereka akan mendanai klinik yang ingin dibangun Prem! Kini, Kareena dan Prem terjebak dengan orang yang tidak mereka inginkan. Namun, apakah rasa benci bisa berubah jadi suka?

Novelis terkenal Margaret Atwood pun pernah menulis novel yang terinspirasi dari drama Shakespeare, lho. Novel ini bercerita tentang Felix, seorang sutradara di sebuah perusahaan teater yang sedang memproduksi pentas The Tempest yang ditulis Shakespeare. Sayangnya, sebelum drama ini sempat rilis, ia dijebak oleh asistennya dan dipecat dari teater.

Akhirnya, Felix mengajar drama di sebuah penjara. Di sana, ia mulai merancang produksi drama The Tempest lagi. Kali ini, takdir menempatkan musuh-musuh Felix di dekatnya. Kini, Felix punya sebuah rencana balas dendam yang hebat!

Alexene Farol Follmouth mungkin lebih dikenal dengan nama pena Olivie Blake. Tahukah kamu, penulis ini pernah menulis novel komedi romantis yang terinspirasi dari drama Twelfth Night karya Shakespeare? Novel ini bercerita tentang Viola Reyes alias Vi yang kesal terhadap Jack Orsino, Ketua OSIS paling santai sedunia.

Kerjaan Vi sebagai wakil ketua jadi jauh lebih berat. Untuk melampiaskan rasa penatnya, Vi bermain game MMORPG berjudul Twelfth Knight. Namun, ia tahu kalau cewek sulit diterima di komunitas game MMORPG. Jadi, ia membuat avatar ksatria gagah bernama Cesario di game ini.

Ternyata, Jack Orsino juga mulai bermain game Twelfth Knight dengan nama Duke Orsino. Tak disangka, Cesario dan Duke Orsino sangat akrab di game ini. Namun, Vi masih saja menyembunyikan identitasnya di game dari Jack. Sementara itu, Jack malah mulai suka pada Vi di dunia nyata! Penasaran dengan kisah mereka? Novel romantis young adult ini dijamin bikin kamu baper.

Drama-drama Shakespeare berperan sebagai pengaruh besar untuk banyak karya sastra, bahkan karya-karya penulis dari berbagai negara sekalipun. Contohnya saja We Are That Young yang terinspirasi dari drama King Lear. Namun, kali ini latarnya di New Delhi, India.

Kalau di drama Shakespeare, Raja Lear ingin membagi-bagi kerajaannya untuk ketiga putrinya. Sementara di novel We Are That Young, seorang pemilik hotel kaya raya mengadu domba ketiga putrinya untuk mewarisi bisnis dan kekayaannya. Namun, setelah mewarisi segala harta, ketiga saudari ini justru dibutakan oleh hasrat mereka untuk memimpin. Akibatnya, dinasti keluarga mereka sendiri yang hancur. Novel Preji Taneja ini mengeksplorasi

Kalau novel yang satu ii, terinspirasi dari drama Shakespeare yang mungkin paling terkenal: Romeo and Juliet! Inikah yang kamu cari-cari? Drama Shakespeare ini bercerita tentang kisah cinta terlarang antara Romeo dan Juliet yang berasal dari keluarga yang bermusuhan.

Jacqueline Woodson mengambil premis Romeo and Juliet ini dan membungkusnya dengan isu ras yang relevan. If You Come Softly bercerita tentang hubungan rahasia antara Ellie dan Jeremiah. Ellie berasal dari keluarga Yahudi, sementara Jeremiah adalah remaja berkulit hitam.

Dunia mereka sangat berbeda, tapi hal ini bukan masalah bagi Ellie dan Jeremiah. Sayangnya, dunia selalu menentang hubungan keduanya. Apa yang terjadi saat Ellie memberanikan diri mengungkapkan hubungannya kepada kedua orangtuanya?

Kalau pernah membaca drama Romeo and Juliet, kamu pasti tahu kalau sebelum suka pada Juliet, Romeo sebenarnya jatuh cinta pada sepupu Juliet yang bernama Rosaline. Di dramanya, Rosaline menolak cinta Romeo karena ia akan masuk biara. Fair Rosaline adalah novel yang terinspirasi dari Romeo and Juliet, tapi berfokus pada karakter sampingan Rosaline. Setelah memutuskan hubungannya dengan Romeo, ia melihat mantannya itu malah berpaling ke sepupunya yang masih muda. Semakin lama, Rosaline sadar kalau bukan hanya reputasi Juliet yang berisiko hancur, tapi juga nyawanya. Apakah Rosaline bisa menghentikan hubungan Romeo dan Juliet sebelum ia harus pergi ke biara? Atau kisah sepasang kekasih ini ditakdirkan selalu berakhir tragis?

Rekomendasi novel yang terinspirasi dari drama Shakespeare menunjukkan kreativitas penulis yang mengadaptasi kisah-kisah Shakespeare dan menyulapnya jadi cerita segar! Jangan khawatir, meski sepuluh novel di atas terinspirasi dari karya-karya William Shakespeare, kamu tidak wajib membaca dramanya untuk menikmati buku-buku ini, kok. Selamat membaca!