5 Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Film Pendek ‘Tilik’, Sarat Makna!

Ada pelajaran yang erat dengan kehidupan bermasyarakat 

Sebuah film pendek yang berjudul Tilik ini mendapat banyak atensi dari para penikmat film pendek di YouTube. Dalam kurun waktu kurang dari tiga hari film ini telah ditonton oleh jutaan orang dan mendapat banyak apresiasi. Selain karena jalan cerita yang ringan dan lekat dengan kehidupan bermasyarakat, film ini juga banyak menyinggung tentang realita sosial.

Terlebih dengan salah satu karakter pemainnya, yakni Bu Tejo yang mengundang banyak perhatian. Tak sedikit penonton yang dibuat kesal namun juga merasa lucu saat menonton film tersebut. Sehingga pantas rasanya film ini mampu menyabet Piala Maya 2018 dan masuk program Indonesia Women Short di Amsterdam.

Jalan cerita yang sangat relate dengan kehidupan bermasyarakat menjadikan film ini sangat sarat makna. Ada lima pelajaran yang bisa dipetik setelah menonton film yang diproduksi di Yogyakarta ini. Yuk, simak sebagai berikut!

1. Tradisi masyarakat desa yang saling peduli saat seseorang sakit atau tertimpa musibah 

5 Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Film Pendek ‘Tilik’, Sarat Makna!youtube.com/Ravacana Films

Film ini tidak hanya bercerita tentang perjalanan sekelompok ibu-ibu yang ingin menjenguk Bu Lurah. Ada makna mendalam dimana kegiatan tilik ini sebenarnya kerap dilakukan oleh masyarakat khsusunya di desa atau kota kecil.

Dengan dikoordinir oleh beberapa orang, ada yang bertugas mengumpulkan dana, mencari armada transportasi hingga membeli buah tangan. Mereka bergotong royong untuk meringankan beban seseorang yang sedang sakit atau tertimpa musibah. Dimana tradisi ini sepertinya akan sangat sulit ditemukan di kota-kota besar saat ini.

2. Jangan mudah menghakimi kesalahan orang lain sekalipun kita benar 

5 Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Film Pendek ‘Tilik’, Sarat Makna!https://www.youtube.com/watch?v=GAyvgz8_zV8

Di akhir cerita, ternyata rombongan para ibu-ibu tersebut tidak dapat menjenguk Bu Lurah yang ternyata masih di ICU. Akibat kesalahan informasi dari satu orang menyebabkan perjalanan mereka ke rumah sakit menjadi sia-sia. Melihat hal ini Bu Tejo terlihat sangat senang dan merasa besar kepala.

Hal ini erat kaitannya dengan kondisi di masyarakat saat ini, dimana ketika seseorang terlihat salah akan membuat kita besar kepala. Seharusnya dalam keadaan apa pun kita harus tetap bisa bersikap sewajarnya, karena manusia itu letaknya salah dan khilaf.

3. Saat berpendapat harus bisa menerima jika kenyataannya terbukti benar atau salah 

5 Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Film Pendek ‘Tilik’, Sarat Makna!youtube.com/Ravacana Films

Asumsi dan pendapat seseorang akan menjadi sebuah kebenaran jika didukung oleh fakta yang ada. Namun seringkali ketika berpendapat, seseorang akan merasa menjadi yang paling benar. Banyak orang yang menyebarkan informasi sedangkan ia sendiri tidak tahu pasti tentang kebenarannya. Sepatutnya, di saat ternyata pendapat kita itu salah maka harus bisa legowo menerimanya. Jangan malah marah dan tidak terima akan hal tersebut.

Baca Juga: Ngakak, 10 Meme Kocak Bu Tejo di Film Tilik yang Lagi Viral, Gemes! 

4. Jangan percaya seutuhnya informasi yang ada di dunia maya, cek kebenarannya! 

5 Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Film Pendek ‘Tilik’, Sarat Makna!youtube.com/Ravacana Films

Seperti yang kita ketahui bersama, penyebaran informasi saat ini terjadi dengan sangat cepat. Perkembangan teknologi membuat sebuah informasi bisa sampai ke belahan dunia manapun dalam satu kedipan mata. Namun, tak semua informasi yang ada di dunia maya itu benar adanya.

Tentunya ada banyak berita bohong atau hoax yang juga beredar sangat cepat. Oleh karenanya, pastikan dahulu kebenaran sebuah informasi sebelum menyebarluaskannya. Jangan sampai informasi yang kita sebar merugikan orang lain atau bahkan menjadi fitnah.

5. Dalam setiap rencana kita harus jadi pribadi solutif ketika terjadi dinamika 

5 Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Film Pendek ‘Tilik’, Sarat Makna!youtube.com/Ravacana Films

Menjadi pribadi yang solutif digambarkan melalui karakter Bu Tejo. Cocok sekali menjadi seorang pemimpin yang mampu mengambil langkah cepat saat situasi sedang terdesak. Ia menyarankan untuk pergi ke Pasar Beringharjo di saat ibu-ibu kecewa karena tidak bisa menjenguk Bu Lurah.

Tentunya hal ini di luar perkiraan karena tujuan mereka adalah menjenguk orang sakit. Namun ternyata hal tersebut disambut positif oleh para ibu tersebut. Alih-alih kecewa, mereka malah bahagia dan sibuk membicarakan akan belanja apa di pasar nanti.

Keunikan film ini memang tak diragukan lagi, sekalipun mayoritas pengambilan gambar hanya di atas truk. Tetapi esensi dari film ini sangat tersampaikan dengan baik dan menyentil sisi kehidupan bermasyarakat saat ini. Tak pelak, semua penontonnya terhibur sekaligus puas dengan cerita yang dibawakan.

Baca Juga: Siti Fauziah Kisahkan Perannya yang Viral, Bu Tejo dalam Film 'Tilik'

It's Me, Sire Photo Verified Writer It's Me, Sire

A dusk chaser who loves to shout in the silence..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya