7 Film yang Menggambarkan Pahitnya Peperangan, Penuh Kegetiran!

Memotret kesengsaraan masyarakat biasa

Peperangan, tanpa diragukan lagi, adalah salah satu peristiwa yang paling menggetirkan dalam sejarah umat manusia. Ini adalah masa di mana ketegangan, ketidakpastian, dan penderitaan merajalela. Sementara perang mungkin diwarnai dengan momen heroik dan tekad yang luar biasa, ia juga membawa penderitaan, kematian, dan trauma yang mendalam. 

Film, sebagai bentuk seni visual, sering digunakan untuk menggambarkan dan meresapi getirnya perang dari berbagai sudut pandang. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi tujuh film yang menghadirkan pengalaman mendalam tentang perang, menyoroti berbagai aspek dari peristiwa yang menggetirkan. Dari pandangan pribadi hingga gambaran makro tentang konflik bersenjata, film-film dalam daftar ini menghadirkan cerita-cerita yang mengharukan dan memotret kesengsaraan masyarakat biasa.

1. Come and See (1985)

7 Film yang Menggambarkan Pahitnya Peperangan, Penuh Kegetiran!Come and See (dok. Mosfilm/Come and See)

Come and See adalah salah satu film perang yang paling mengguncang dan mengerikan yang pernah dibuat. Film ini mengisahkan perang melalui mata seorang anak muda, Florya, yang secara tidak sengaja terlibat dalam konflik di Belarusia selama Perang Dunia II. Melalui mata Florya, penonton disuguhi pemandangan horor yang dihadapi anak-anak yang terlibat dalam perang, ketakutan, dan trauma yang menghantui. Come and See adalah pengalaman sinematik yang memukau yang memaksa kita untuk melihat getirnya perang melalui sudut pandang yang paling rentan, seorang anak.

2. The Pianist (2002)

7 Film yang Menggambarkan Pahitnya Peperangan, Penuh Kegetiran!The Pianist (dok. R.P. Productions / The Pianist)

The Pianist mengisahkan perjuangan seorang pianis Yahudi Polandia selama pendudukan Nazi di Warsawa. Film ini memberikan ketegangan yang dihasilkan oleh peperangan dan keinginan manusia untuk bertahan dan menjaga seni dalam kondisi yang sangat sulit. Melalui musik klasik yang dimainkan oleh karakter utama, kita menyaksikan cara seni dapat menjadi sumber kekuatan dan harapan, bahkan di tengah kegelapan peperangan yang mengerikan. Dengan akting brilian dari Adrien Brody, film ini mengajak penonton untuk merasakan kegetiran, ketegangan, dan harapan yang muncul dari perihnya peperangan.

3. The Cranes Are Flying (1957)

7 Film yang Menggambarkan Pahitnya Peperangan, Penuh Kegetiran!The Cranes Are Flying (dok. Mosfilm / The Cranes Are Flying)

The Cranes Are Flying adalah film klasik Soviet yang mengisahkan cinta dan kerinduan selama Perang Dunia II. Kisahnya mengikuti pasangan muda, Boris dan Veronica, yang dipisahkan oleh perang. Film ini menggambarkan pengaruh perang terhadap hubungan manusia, terutama cinta dan kerinduan. Meskipun terjebak dalam kekacauan perang, The Cranes Are Flying mengingatkan kita bahwa cinta adalah kekuatan yang dapat bertahan dalam situasi paling ekstrim sekalipun.

4. Turtles Can Fly (2004)

7 Film yang Menggambarkan Pahitnya Peperangan, Penuh Kegetiran!Turtles Can Fly (dok. Bac Films / Turtles Can Fly)

Turtles Can Fly menggambarkan kehidupan anak-anak di perbatasan Iran-Irak menjelang Perang Irak. Film ini menghadirkan pemandangan yang jarang dilihat tentang dampak peperangan pada anak-anak yang terbiasa dengan kehidupan di medan perang. Mereka bertahan hidup, mengumpulkan ranjau darat, dan mencoba memahami dunia yang penuh kekerasan. Turtles Can Fly adalah pengingat akan harga yang dibayar anak-anak dalam perang yang tidak mereka ciptakan.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Film Perang Angkatan Laut, Laganya Apik!

5. The Killing Fields (1984)

7 Film yang Menggambarkan Pahitnya Peperangan, Penuh Kegetiran!The Killing Fields (dok. Warner Bros. / The Killing Fields)

The Killing Fields adalah film yang mengisahkan peristiwa Genosida Kamboja di bawah rezim Khmer Merah. Film ini menghadirkan kekejaman yang terjadi selama peperangan melalui kisah wartawan asing yang berusaha memberitakan kebenaran. Dengan penggambaran yang sangat dalam, The Killing Fields berhasil menggambarkan getirnya peperangan dan kekuatan semangat manusia yang bertahan di tengah kekacauan.

6. Incendies (2010)

7 Film yang Menggambarkan Pahitnya Peperangan, Penuh Kegetiran!Incendies (dok. PHI Films / Incendies)

Incendies menceritakan perjalanan seorang wanita yang mencari rahasia keluarganya di Timur Tengah selama konflik berkepanjangan. Film ini menggambarkan bagaimana peperangan dan konflik dapat menyebabkan terpisahnya keluarga dan mengungkapkan rahasia yang mengejutkan. Dengan alur cerita dan akting yang mengesankan, Incendies memperlihatkan bagaimana getirnya peperangan dapat mengubah takdir seseorang dan mengungkapkan sisi gelap sejarah keluarga.

7. Grave of the Fireflies (1988)

7 Film yang Menggambarkan Pahitnya Peperangan, Penuh Kegetiran!Grave of The Fireflies (dok. Studio Ghibli / Grave of The Fireflies)

Grave of The Fireflies adalah sebuah film animasi Jepang yang mengisahkan kisah seorang saudara dan adik yang berjuang untuk bertahan hidup di Jepang selama Perang Dunia II. Film ini memperlihatkan dampak besar peperangan terhadap warga sipil, terutama anak-anak. Dengan visual yang indah dan cerita yang sangat emosional, Grave of The Fireflies menggambarkan getirnya peperangan melalui mata dua anak yang terluka. Film ini mengajarkan kepada kita pentingnya menghindari konflik dan perang, serta dampak mengerikan yang dapat ditimbulkan pada generasi yang tak bersalah.

Film-film ini adalah pengingat kuat akan getirnya peperangan dan dampaknya pada manusia. Mereka menghadirkan pengalaman yang mendalam tentang perjuangan, ketahanan, dan kemanusiaan dalam situasi yang paling sulit. Tujuh film ini mengajak kita untuk merenungkan perang dari perspektif yang berbeda dan memberikan penghormatan kepada mereka yang bertahan hidup dan yang tidak terlupakan dalam sejarah perang.

Baca Juga: 5 Film Romance Latar Perang Dunia II, Jangan Lupa Siapkan Tisu

Nur Wahyudi Photo Writer Nur Wahyudi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya