Off Frame Aka Revolution Until Victory, Renungan Perjuangan Palestina

- Film hitam putih Off Frame Aka Revolution Until Victory disajikan dalam acara penyerahan donasi dari para musisi dan penggemar musik Indonesia untuk Palestina.
- Film ini berisi kumpulan potongan video arsip sejarah Palestina yang disusun dalam satu garis waktu, menampilkan aktivitas masyarakat Palestina dan perlawanan atas serangan Israel.
- Dalam film ini, Usman Hamid melihat adanya konsep penting tentang gerakan revolusioner Palestina, inspirasi pembebasan dari gerakan kiri, dan perjuangan yang tak terbatas pada kelas-kelas tertentu.
Jakarta, IDN Times - Off Frame Aka Revolution Until Victory (2016) diputar dalam acara penyerahan donasi dari para musisi dan penggemar musik Indonesia. Donasi itu disalurkan oleh M Bloc Foundation untuk Palestina lewat Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia pada 15 Desember 2023.
Film hitam putih ini mungkin akan sulit dicerna, karena ada banyak bagian yang terpotong dan tidak utuh, seperti film pada umumnya. Meski demikian, potongan-potongan video itu bisa tergabung dalam satu garis waktu. Lantas, apa yang disampaikan dalam Off Frame Aka Revolution Until Victory, dan bagaimana ahli melihat apa yang terjadi di dalam filmnya?
1. Film dokumenter yang "tidak sempurna"

Kamu mungkin berpikir, jika Off Frame Aka Revolution Until Victory akan berisi dokumenter yang cerita dan sinematografinya seragam juga rapi. Tentu, hal itu harus kamu kesampingkan dulu. Sebab, film karya Mohanad Yaqubi ini "tidak sempurna".
Off Frame Aka Revolution Until Victory menyajikan potongan-potongan video arsip sejarah Palestina yang dikumpulkan dari seluruh penjuru dunia. Video-video tadi dikumpulkan dan disusun dalam satu garis waktu, sehingga punya cerita yang bisa disampaikan kepada penontonnya.
Seperti yang kamu mungkin sudah duga, karena bersifat arsip, potongan-potongan video tadi mayoritas berwarna hitam putih. Ada pula yang berwarna, tapi kualitas gambarnya tidak akan sejernih film-film resolusi 4K.
Tak hanya video, foto-foto arsip yang memperlihatkan segala aktivitas masyarakat Palestina yang damai pun disajikan dalam film berdurasi 62 menit ini. Kamu juga akan melihat video "versi modern" yang gambarnya diambil dengan baik, berwarna, dan resolusi gambar yang tinggi. Sebab, film Off Frame Aka Revolution Until Victory bersifat hibrid.
2. Palestina yang damai?

Isu mengenai terenggutnya kebebasan Palestina sebagai negara merdeka kembali mencuat pada 7 Oktober 2023. Sejak saat itu hingga artikel ini ditulis, belum ada gencatan senjata yang berarti untuk menghentikan serangan Israel ke tanah Palestina.
Banyak orang yang fokus pada isu ini, dan kemudian ada yang berpendapat, bahwa serangan itu adalah bentuk self defense Israel, akibat insiden 7 Oktober. Namun, sejarah mencatat bahwa kebebasan itu perlahan hilang dari tanah Palestina sejak puluhan tahun lalu.
Hal itulah yang pertama kali akan kamu temukan dalam film Off Frame Aka Revolution Until Victory. Kamu akan melihat, bagaimana Palestina yang damai dalam arsip-arsip foto dan videonya, berubah melakukan perlawanan atas serangan yang mereka terima.
Off Frame Aka Revolution Until Victory memperlihatkan bagaimana Palestina direpresentasikan dalam kanal populer. Film ini juga bisa jadi perenungan atas perjuangan yang dilakukan rakyat Palestina dalam upaya melawan penjajahan, self defense, dan merebut kembali kebebasan mereka.
Off Frame Aka Revolution Until Victory akan kembali membangkitkan kenangan dari perjuangan-perjuangan itu. Sambil nantinya kamu bisa merefleksikan kenyataan-kenyataan yang terjadi di dalam dan yang berlangsung di luar layar kaca.
3. Off Frame menunjukkan, jika perjuangan bisa melampaui kelas sosial tertentu hingga SARA

Dalam acara penyerahan donasi pada 15 Desember 2023 lalu, turut hadir juga Usman Hamid, Direktur Amnesty Internasional Indonesia. Usman menjadi salah satu narasumber dalam diskusi mengenai apa yang terjadi Palestina.
Melihat apa yang disampaikan di film Off Frame Aka Revolution Until Victory, Usman melihat ada beberapa konsep kunci penting di dalamnya. Pertama, Usman melihat adanya latar belakang gerakan Palestina yang mengambil pilihan yang bersifat revolusioner. Meski, pada awalnya para pejuang Palestina masih kesulitan mendefiniskan, apakah perjuangan mereka merupakan pembebasan nasional atau pembebasan sosial secara kelas?
Kedua, Palestina juga menurutnya mengambil inspirasi pembebasan tadi dari gerakan kiri. Sebab, dalam film Off Frame Aka Revolution Until Victory, sempat disebut-sebut juga gerakan-gerakan revolusioner yang berasal dari Kuba dan sosok Che Ghuevara dalam pembebasan di Bolivia. Di mana hal itu menurut Usman Hamid menunjukkan karakteristik perjuangan yang bukan hanya pembebasan nasional dan sosial. Namun, juga melawan imperialisme global.
Ketiga, dalam film Off Frame Aka Revolution Until Victory juga ada potongan mengenai video yang memperlihatkan, bagaimana rakyat Palestina akhirnya memutuskan melawan. Mereka juga akhirnya harus membunuh lawannya, di mana hal itu juga menjadi paradoks untuk mereka.
"Tadi disebutkan (dalam filmnya) 'kita membunuh bukan untuk melakukan pembunuhan. Kita membunuh mereka untuk menjaga kedamaian'. Nah, ini yang saya kira sebenarnya jadi paradoks. Tidak semua violence itu jahat, tapi bisa diubah menjadi sesuatu yang memiliki dimensi etik, dimensi kebajikan. Sama seperti orang Indonesia, ketika dijajah melawan dengan kekerasan. Perjuangan rakyat Palestina itu didasarkan pada kecintaan pada perdamaian, Gaza, dan pada cinta itu sendiri. Based on love yang saya pikir persis seperti Che Guevara," jelas Usman Hamid.
Dari Off Frame Aka Revolution Until Victory, Usman juga melihat bahwa yang ditunjukkan di dalam film tersebut adalah tentang perjuangan yang tak terbatas pada kelas-kelas tertentu.
"Film tadi menunjukkan, bagaimana perjuangan pembebasan itu bisa melampaui kelas-kelas dan sekat-sekat agama, ras, suku, dan antargolongan," ujarnya.
Off Frame Aka Revolution Until Victory menyoroti kisah perjuangan rakyat Palestina yang ingin mendapatkan kebebasannya sebagai negara merdeka. Kisah mereka pun tidak dimulai dari tanggal 7 Oktober 2023. Film ini bisa menjadi bahan renunganmu kembali mengenai apa yang telah rakyat Palestina rasakan hingga kini, dan bagaimana mereka berjuang untuk kehidupan yang layak dan damai.