IWF 2020: 5 Tips Fajar Nugros Bikin Film dari Budaya Lokal

Calon sutradara dan penulis naskah wajib tahu! #IWF2020

Fajar Nugros merupakan seorang director dan penulis naskah Indonesia yang sukses dengan salah satu filmnya Yowis Ben. Menembus lebih dari 1 juta penonton, Yowis Ben menjadi salah satu bukti film dengan kearifan lokal sangat diminati masyarakat.

Namun, gimana sih rahasianya membuat film kearifan lokal yang bisa dinikmati banyak orang? Nah, dalam Indonesia Writers Festival 2020 (24/9/2020) yang diselenggarakan oleh IDN Times, Fajar Nugros berbagi tipsnya, nih. Simak 5 tips di bawah ini untuk bisa bikin film yang mengangkat budaya lokal!

1. Pilih karakter yang Indonesia banget

IWF 2020: 5 Tips Fajar Nugros Bikin Film dari Budaya Lokalinstagram,com/fajarnugrs

Poin penting dalam membuat film adalah fokus pada konten cerita yang akan dibuat. Ketika kontennya dekat dengan apa yang ingin disampaikan, maka karakter yang diciptakan bisa lebih hidup.

Dalam hal ini Fajar memberi contoh dengan karakter dalam film Yowis Ben. Bayu (Bayu Skak), digambarkan sebagai orang Jawa Islam moderat, Doni (Joshua Suherman) menggambarkan orang Jawa beragama Katolik, Nando (Brandon Salim) merupakan orang Tionghoa yang suka mentraktir, dan Yayan (Tutus Thomson) digambarkan sebagai pemeluk agama Islam yang lebih konservatif. 

Nah, potret keempat tokoh inilah yang menjadi gambaran Indonesia secara keseluruhan. Fajar mengatakan, hal ini yang seharusnya dikembangkan agar film dengan budaya lokal bisa diterima banyak orang karena memiliki kedekatan.

2. Masukkan masalah yang relate dengan banyak orang

IWF 2020: 5 Tips Fajar Nugros Bikin Film dari Budaya Lokalinstagram.com/fajarnugrs

Fajar menyarankan untuk memasukkan masalah yang sesuai dengan karakter tokoh dan pastinya relate dengan kehidupan masyarakat. Misalnya, memasukkan konflik persaingan antar kelas sosial anak SMA.

Dalam hal ini, kamu bisa membuat konflik antara anak SMA yang 'biasa saja' dan tim basket yang punya paras rupawan, jago olahraga, dan memiliki pacar menawan. Dengan begitu, film yang dibuat akan semakin dekat dengan penonton dan bisa lebih dinikmati.

Baca Juga: IWF 2020: Hits di Kalangan Gen Z, 5 Hal Penting Menulis Menurut Tsana

3. Indonesia punya banyak kisah yang bisa dijadikan genre horror dan drama

IWF 2020: 5 Tips Fajar Nugros Bikin Film dari Budaya Lokalinstagram.com/fajarnugrs

Menurut Fajar, genre film apa pun sebenarnya bisa dimasukkan unsur kearifan lokal. Bahkan film horor Indonesia sebenarnya merupakan kearifan lokal, lho. Hal ini karena kisah hantu di Indonesia unik dan gak dimiliki di negara lain.

Selain itu, genre drama Indonesia juga gak kalah kaya, nih. Mengangkat tema kasih tak sampai, Indonesia punya cerita Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang. Indonesia juga punya cerita rakyat Tangkuban Perahu yang mengangkat kisa ibu dan anak. Masih banyak kisah kearifan lokal lainnya yang bisa diangkat menjadi film. Budaya Indonesia kaya banget!

4. Angkat kearifan lokal dengan genre fantasi atau sci-fi? Sah-sah saja

IWF 2020: 5 Tips Fajar Nugros Bikin Film dari Budaya Lokalinstagram.com/fajarnugrs

Selama pesan dari kearifan lokalnya tersampaikan, maka sah saja jika kamu ingin membuat genre fantasi atau sci-fi. Fajar memberi contoh melalui film Wall-E yang mengangkat kisah cinta yang beda kelas. Film ini menyampaikan pesannya melalui animasi sci-fi yang digambarkan dengan robot kuno dan modern.

Selain itu, film Finding Dory juga menyampaikan kisah ayah dan anak melalui animasi yang digambarkan dengan ikan. Jadi, hal ini sangat mungkin dilakukan, justru menjadi keunikan karena memiliki cara pandang yang berbeda.

5. Fokus pada tujuan membuat film, yaitu menghibur!

IWF 2020: 5 Tips Fajar Nugros Bikin Film dari Budaya Lokalinstagram.com/fajarnugrs

Jangan terbebani untuk membuat film yang sarat akan makna atau membuat dampak yang besar. Fokuslah pada tujuan utama pembuatan film, yaitu untuk menghibur. 

Menurut Fajar, seorang sutradara nantinya akan menemukan moral value-nya sendiri. Artinya, akan muncul nilai-nilai yang dianut dalam kehidupan masyarakat dalam film garapannya secara otomatis. Jadi, jangan bebani film kamu dengan pemikiran yang terlalu berat, ya fokus saja untuk menghibur!

Nah, itu dia tips mengangkat budaya lokal ke dalam film ala sutradara Fajar Nugros. Semoga tips ini bisa membantu kamu untuk mengembangkan ide dalam pembuatan film. Tetap semangat ya!

IDN Times menggelar Indonesia Writers Festival 2020. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2020 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis. Acara dengan slogan Empowering Indonesians Through Writing ini dilangsungkan pada 21 hingga 26 September 2020 melalui zoom dan Youtube channel IDN Times.

IWF 2020 sendiri menghadirkan lebih dari 20 pembicara kompeten di berbagai latar belakang seperti Nadin Amizah, Sal Priadi, Agus Noor, Ivan lanin, Tsana, Kalis Mardiasih, dan masih banyak lainnya.

Simak terus keseruannya di situs idntimes.com, ya!

Baca Juga: IWF 2020: 5 Tips Jitu Nulis Novel Bermakna ala Wisnu dan Brilliant Yo

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya