Omara Esteghlal Harus Akrobat Emosi di Tinggal Meninggal

Jakarta, IDN Times – Omara Esteghlal menjadi sorotan utama dalam film Tinggal Meninggal berkat penampilannya yang memukau sebagai Gema Pradana. Dalam konferensi pers yang digelar di XXI Epicentrum, Jakarta, Rabu (6/8/2025), kekasih Prilly Latuconsina ini berbagi pengalaman uniknya memerankan karakter kompleks tersebut di bawah arahan sutradara Kristo Immanuel.
Dari proses reading yang panjang hingga akting, ia berhasil membawakan karakter ini ke layar lebar. Lalu, apa saja tantangan Omara msaat memerankan sosok Gema?
1. Ketika Omara harus meniru sifat asli Gema

Omara mengaku kesulitan mengadaptasi sifat asli Gema yang canggung dan sulit bersosialisasi. Karakter ini digambarkan kesepian sejak kecil, sehingga rela melakukan apa saja untuk mendapatkan perhatian teman-temannya.
"Sifatnya Gema itu kan snappy, ya. Dalam artian dia tuh cepet gitu. Dalam proses apapun, dalam otaknya tuh cepet," ungkapnya.
Aktor yang juga mengambil kuliah psikologi di St. Olaf College ini menyadarai kalau Gema sedang coba membohongi dirinya sendiri.
"Dia juga mengkhianati hatinya sendiri. Dia tuh sebenernya pengen perhatian doang, cuma kok nggak dapet-dapet. Dia mungkin bisa berteman gitu, mungkin dia bisa berkawan dengan cara santainya. Cuma karena dia mengkhianati sifat aslinya itu, maka dia coba menjadi seseorang yang bukan dirinya. Nggak tau siapa, sehingga teman-teman melihat, 'Oh Gema tuh emang aneh'," tutur Omara.
2. Semua emosi Gema digambarkan dalam waktu 10 detik

Salah satu keunikan akting Omara adalah kemampuannya menampilkan berbagai emosi dalam waktu singkat.
"Pertama (kesulitan) pergantian emosi, dari marah, terus senang, terus ketawa, terus bingung. Itu tuh semua terjadi dalam 10 detik. Tapi di waktu bersamaan dia pun membagi atensinya terhadap teman-temannya. Dunia nyatanya, dunia fiksionalnya" katanya.
Kristo Immanuel meminta Omara menunjukkan ekspresi tersebut secara bergantian. Semuanya dalam satu take.
"Kristo maunya kayak gitu. Pokoknya marah, terus sedih, terus bingung. Tapi nanti pas ngomong ke kamera nyantai, jadi orang biasa aja. Tapi pas ke teman-teman langsung canggung. Satu take, itu repot dan itu setiap hari. Jadi sebenernya yang menantang dari memainkan karakter Gema itu adalah mencoba akrobat emosi. Mencoba menerjemahkan apa isi otak, 'Di pemakaman senyum apa nggak ya?'," imbuhnya.
3. Akui kesulitan melakukan adegan intim

Tak hanya akrobat emosi, Omara juga akui kesulitan saat harus mengambil adegan intim dalam film ini.
"Itu sebenarnya candaan yang terus-menerus kita lakukan pas lagi reading karena emang sulit banget bagi aku ya. Bagi aktor-aktor lain gampang buat dia (melakukan adegan intim). Buat aku sulit untuk memerankan itu," jelasnya sambil tertawa.
Ia menegaskan bahwa sifat alami Gema membuat adegan ini terasa tidak biasa baginya. Meski demikian, proses syuting tetap menyenangkan berkat dukungan tim, termasuk reading panjang bersama Kristo untuk membedah karakter.
"Kita reading tuh lama sekali, sih. Kita tuh reading sekaligus membedah karakter Gema," tambah Kristo.