Kasus manipulasi voting yang diduga terjadi pada ajang pencarian bakat dari Mnet "Produce X 101" masih menjadi bahan perbincangan. Perkembangan terbaru dari hasil penyelidikan kepolisian menyebut bahwa beberapa produser telah ditangkap karena terbukti telah berusaha menghilangkan barang bukti dari dugaan praktik manipulasi hasil voting.
Selain berita penangkapan tersebut, berikut tujuh fakta baru yang terungkap dari hasil penyelidikan polisi.
Pihak kepolisian tidak menyebut secara jelas berapa jumlah produser dan staff dari Produce X 101 yang telah ditangkap atas dugaan menghilangkan barang bukti, namun beberapa informan menyebutkan nama produser utama Ahn Joon Young termasuk di antaranya.
Saat memenuhi panggilan polisi pada 5 November lalu, Ahn Joon Young dikabarkan telah mengakui bahwa dirinya terlibat dalam manipulasi hasil suara akhir di "Produce X 101" dan Produce 48 yang memproduksi IZONE.
Sejak kasusnya mencuat bulan Juli lalu, Mnet seolah bungkam dan menolak berkomentar lebih lanjut selain menyatakan bahwa pihaknya bersedia mengikuti semua proses penyelidikan dari polisi. Namun setelah berita penangkapan pada beberapa staff pada awal November ini, Mnet akhirnya angkat suara.
Melalui perwakilannya, Mnet meminta maaf kepada publik atas kasus yang terjadi. Pihaknya juga berjanji agar kasus serupa tidak akan terjadi di masa depan.
"Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya pada penonton dan penggemar setia Produce X 101, juga kepada para kontestan dan perusahaan manajemen," ujar perwakilan tersebut.
Program tersebut mewawancarai seorang mantan trainee di Produce yang tidak ingin disebutkan namanya. Trainee tersebut mengaku beberapa staff Produce kerap memperlakukan para trainee dengan kasar dan semena-mena.
"Para produser selalu membangunkan kami di pagi hari. Mereka selalu membangunkan kami dengan sikap yang arogan dan kasar," ujarnya.
Trainee yang diwawancarai oleh PD Note menyebut pernah ada salah satu trainee yang memprotes cara produser membangunkan mereka dengan kasar dan semena-mena. Namun produser tersebut justru membalas dengan ancaman bahwa trainee yang protes tidak akan mendapatkan durasi penampilan yang layak.
Pada akhirnya, trainee yang beradu mulut dengan produser hampir tidak muncul dalam episode Produce X 101. Penampilannya yang telah direkam akhirnya dihapus dari siaran.
"Para kontestan sebenarnya memiliki hak untuk memilih siapa yang harus diletakkan pada posisi tengah saat tampil, namun produser tiba-tiba mengubah keputusan dengan memilih member lain untuk mengisi posisi 'center'. Tentu saja semua kontestan kaget. Ini seolah-olah mereka mempermainkan kami," ujar kontestan tersebut pada PD Note.
Menurut mantan trainee yang diwawancarai PD Note, sudah menjadi pengetahuan umum bagi para kontestan bahwa agensi Starship, MBK, dan Wollim memiliki pengaruh besar dalam membuat trainee mereka lolos posisi final di Produce X 101.
"Trainee dari Starship mendapat banyak perlakuan spesial. Para kontestan sampai menyebut program ini sebagai "Produce Starship". Ada juga trainee dari MBK dan Woollim yang tahu sejak awal bahwa mereka tidak akan lolos ke posisi final karena setiap agensi mereka hanya mengirim satu trainee untuk lolos," ujar mantan trainee tersebut.
Pengacara yang menangani kasus manipulasi voting pernah mengungkapkan pada 1 Oktober lalu bahwa pihaknya akan merilis hasil voting sebenarnya dari Produce X 101. Polisi juga sempat mengungkap bahwa ada tiga member yang tidak seharusnya lolos untuk tergabung dalam 11 member X1. Namun hingga saat ini pihak Mnet belum memberi pengumuman lebih lanjut apakah kasus manipulasi ini akan berdampak pada perubahan formasi X1.
Kasus manipulasi voting yang juga sudah terbukti kebenarannya ini sempat menyulut emosi dari netizen Korea, hingga tidak sedikit dari mereka yang meminta X1 dibubarkan. Akan seperti apa nasib X1 setelah kasus ini? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya!