Di dunia sepak bola, tugas pelatih bisa dibilang sebagai peran yang paling berat dan beresiko. Mereka menjadi sosok yang paling bertanggung jawab atas prestasi klub dan pemainnya. Ironisnya, bahkan sebuah trofi pun tidak menjamin posisi mereka aman di kursi kepelatihan.
Hal tersebut dialami oleh lima pelatih dengan nama besar berikut ini, yang justru dipecat klubnya meski sebelumnya baru saja persembahkan trofi. Ini ulasannya
Sejak diakuisisi penguasaha Timur Tengah, PSG menjadi klub paling ambisius di Eropa. Mereka tidak segan untuk menggelontorkan dana besar demi meraih trofi bergengsi. Beberapa pelatih top pun sempat mengisi kursi kepelatihan. Salah satunya Unai Emery, yang sukses berikan tiga gelar Liga Europa bagi Sevilla.
Menangani PSG pada 2016 lalu, Unai Emery baru memberikan gelar Ligue 1 pada musim keduanya. Sayang setelahnya nasibnya kurang beruntung usai PSG tersisih di babak 16 besar Liga Champions. Ia pun dipecat pada 30 Juni 2018.
Setelah sukses membawa timnas Italia ke babak final euro 2016, Antonio Conte dikontrak Chelsea untuk gantikan Jose Mourinho. Luar biasanya, mantan pelatih Juventus itu sukses berikan gelar Premier League untuk The Blues di musim perdananya. Namun musim berikutnya performa Chelsea tidak konsisten.
Di akhir musim mereka hanya finish di peringkat ke lima, namun Conte sukses berikan gelar FA Cup. Tetapi itu tidak membuat manajemen The Blues puas. Diwarnai konflik internal, Conte pun dipecat dan digantikan Maurizio Sarri.
Setelah MU ditinggalkan Sir Alex Fergusson dan gagal di tangan David Moyes, Setan Merah menunjuk pelatih berpengalaman, Louis Van Gaal pada 2014 lalu. Saat itu ia baru saja membawa timnas Belanda menjadi juara ketiga di Piala Dunia 2014. Van Gaal diharapkan mampu mengembalikan prestasi MU di Premier League dan Eropa.
Namun di musim perdananya, Van Gaal hanya membawa MU finish di peringkat empat. Parahnya lagi, pada musim 2015/2016 MU tampil lebih buruk di pentas Premier League meski menjuarai FA Cup. Dampaknya, Van Gaal pun didepak dan digantikan dengan Jose Mourinho.
Vicente del Bosque adalah salah satu pelatih terhebat di dunia sepak bola. Ia adalah sosok pelatih yang membawa timnas Spanyol menjuarai Piala Dunia 2010 dan Euro 2012. Di level klub pun prestasinya tidak kalah cemerlang. Ia sukses persembahkan banyak gelar bagi Real Madrid pada medio 1994 hingga 2003. Salah satunya 2 trofi La Liga dan 2 Liga Champions.
Namun ia pun tidak lepas dari pemecatan pada tahun 2003, padahal saat itu ia baru saja berhasil memberikan gelar La Liga bagi Los Blancos.
Maurizio Sarri menjadi pelatih teranyar yang bernasib tragis usai dipecat Juventus, padahal ia berhasil memberikan gelar Serie A ke sembilan beruntun untuk Bianconerri. Sayang tersisihnya Juventus di babak 16 besar Liga Champions musim ini dari Lyon tidak bisa dimaafkan manajemen.
Sarri langsung dipecat dan digantikan oleh Andrea Pirlo. Padahal ini adalah musim perdana Sarri tangani Juventus. Ironisnya, Sarri pun mengalami nasib yang sama pada musim sebelumnya. Ia dipecat Chelsea di musim petamanya usai menjuarai Liga Europa.
Itulah lima pelatih top yang mengalami nasib tragis dalam kariernya. Meski mempersembahkan trofi juara, setelahnya mereka justru dipecat dari kursi kepelatihan. Dunia sepak bola memang keras dan kejam!