10 Momen Pemberontakan Luffy Terhadap Pemerintah Dunia, Sudah Tahu?

Di awal perjalanannya menuju gelar Raja Bajak Laut dan harta karun One Piece, Luffy bertemu dengan Roronoa Zoro, sang Pemburu Bajak Laut, dan berniat merekrutnya. Namun, Zoro telah tertangkap oleh Kapten Morgan Si Tangan Kapak. Untungnya bagi Zoro, Luffy tidak gentar menghadapi hukum angkatan laut.

Luffy menawarkan kesepakatan kepada Zoro untuk bergabung dengan krunya sebagai ganti kebebasan. Tanpa ragu, Zoro menerima tawaran tersebut, mengubah statusnya dari pemburu menjadi bajak laut. Setelah menyelamatkan Zoro dari eksekusi, mereka berdua bekerja sama mengalahkan Kapten Morgan dan melarikan diri dari markas angkatan laut. Tidak banyak bajak laut di East Blue yang berani menantang angkatan laut dan membebaskan tahanan, tapi Luffy bukanlah bajak laut biasa. Ia membutuhkan pendekar pedang terbaik untuk mendampinginya meraih impian menjadi Raja Bajak Laut.

Setelah Sanji berangkat ke pernikahan di Pulau Whole Cake, kru Topi Jerami berpencar menjadi beberapa kelompok. Salah satu tim bertugas menjemput Sanji dari Big Mom. Di tengah perjalanan, persediaan makanan mereka habis karena Luffy makan tanpa henti. Tanpa sisa ransum, kru memutuskan untuk menyelinap ke markas angkatan laut dan mencuri makanan. Bahkan, Luffy dan tim penyelamat Sanji menyamar sebagai marinir untuk bergerak bebas di dalam markas.

Luffy dan Carrot langsung menuju kafetaria, bukan gudang makanan. Nami dan Chopper menyusul, tetapi saat Luffy sedang asyik menyantap makanan, seorang kapten marinir bernama Grount menyadari kehadiran mereka dan pertarungan pun pecah. Meskipun berhasil kabur dengan makanan curian, Luffy dan kru akhirnya tetap kelaparan karena semua makanan habis dilahap oleh Pedro dan Pekoms yang kelaparan. Luffy dan Topi Jerami tanpa ragu telah menyusup ke markas angkatan laut dan mencuri makanan, layaknya bajak laut sejati. Tindakan mereka ini jelas merupakan penghinaan bagi angkatan laut.

Arc Loguetown membawa Luffy dan Topi Jerami tiba di kota tempat eksekusi Raja Bajak Laut Gold Roger. Loguetown menjadi gerbang menuju Grand Line di wilayah East Blue yang dijaga ketat oleh Smoker dan pasukan marinirnya. Kapten Smoker terkenal tak pernah membiarkan bajak laut lolos ke Grand Line selama bertugas di Loguetown, berkat kekuatan Moku Moku no Mi, buah Iblis tipe Logia yang memungkinkannya berubah menjadi asap.

Pertemuan pertama Luffy dan Smoker terjadi saat Luffy mencari lokasi eksekusi Gold Roger. Smoker tanpa sadar membantu Luffy menemukan jalan, dan tidak menyadari bahwa Luffy adalah buronan yang ia cari. Keduanya akhirnya berhadapan saat Luffy berusaha kabur dari kota. Meskipun intervensi dari kekuatan misterius membantu Luffy lolos dari eksekusi Buggy si Badut, pada akhirnya, ayah Luffy, Dragon, datang menyelamatkannya dari cengkraman Smoker. Luffy pun menjadi bajak laut pertama yang berhasil meloloskan diri dari Smoker dan memasuki Grand Line.

Setelah mengalahkan Warlord Donquixote Doflamingo di arc Dressrosa, Luffy dan kru Topi Jerami bersiap meninggalkan pulau itu, tapi dihadang oleh Laksamana Fujitora. Berbeda dengan pertemuan mereka sebelumnya dengan Laksamana Kizaru di Sabaody, di mana mereka terpaksa kabur, kali ini Luffy tanpa ragu menyerang Fujitora.

Sebelumnya, Luffy dan Fujitora pernah bertemu saat Luffy menyamar, dan keduanya tampak akrab. Laksamana Fujitora, yang buta sejak lama, pernah dibantu oleh Luffy dalam memastikan kemenangan judinya. Meskipun Luffy yang memulai serangan, ia selalu memberikan peringatan kepada Fujitora sebelum melancarkan serangan, sebagai bentuk penghormatan dan karena ia menyukai Fujitora. Pertarungan ini lebih bertujuan untuk menunjukkan kekuatan Luffy dan tekadnya untuk tidak mundur dari seorang laksamana, bukan karena dendam pribadi terhadap Fujitora.

Sejak awal One Piece, Luffy telah menjadi ancaman bagi angkatan laut dan Pemerintah Dunia. Setiap kali ia berhasil mengalahkan salah satu dari Tujuh Panglima Perang Laut, nilai buruannya melonjak drastis, mengingat posisi Panglima Perang sebagai perpanjangan pengaruh angkatan laut. Rentetan kemenangan Luffy atas para Panglima Perang ini membuatnya semakin menjadi sorotan Pemerintah Dunia, bahkan sebelum penyerbuannya ke Onigashima untuk menghadapi Kaido, salah satu dari Empat Kaisar Laut.

Kemenangan Luffy atas Kaido mengangkat pamornya dari panggung dunia ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pemerintah Dunia terpaksa mengakui Luffy sebagai salah satu Kaisar Laut dan menganggapnya sebagai kekuatan yang diperhitungkan. Aksi pembangkangan Luffy yang tak henti-hentinya terhadap Pemerintah Dunia semakin meningkatkan reputasinya, hingga ia menjadi ancaman besar bagi angkatan laut dan marinir.

Setelah Perang Puncak yang mengubah tatanan dunia berakhir, Luffy kembali ke Marineford bersama Jinbe, mantan Panglima Perang, dan Silvers Rayleigh, wakil kapten dan kru pertama Raja Bajak Laut Gol D. Roger. Ketiganya mengelilingi Pulau Marineford dengan kapal angkatan laut yang dicuri, dan Luffy membunyikan lonceng Ox Bell sebanyak 16 kali, menandai awal era baru.

Kemunculan Luffy ini merupakan pesan rahasia bagi kru Topi Jerami yang tersebar di seluruh dunia setelah insiden dengan Kuma di Sabaody. Dengan memanfaatkan kehadiran media di pulau tersebut, Luffy berpose untuk sebuah foto yang akan dilihat oleh kru Topi Jerami. Pesan ini mengubah rencana pertemuan mereka di Kepulauan Sabaody dalam tiga hari menjadi dua tahun. Selain itu, aksi Luffy ini juga sebagai penghormatan bagi mereka yang gugur dalam perang dan bentuk ejekan terhadap angkatan laut dengan berfoto tepat di depan markas mereka.

Penjara Impel Down dikenal sebagai salah satu benteng paling kokoh di dunia One Piece. Namun, Luffy berhasil menerobos masuk dan keluar dari penjara tersebut. Dengan bantuan Boa Hancock, salah satu Shichibukai, Luffy menyusup ke Impel Down untuk menyelamatkan saudaranya, Portgas D. Ace. Luffy melewati berbagai level penjara dalam pencariannya, hingga mencapai tingkat terbawah. Sayangnya, ia tidak menemukan Ace di sana, melainkan mantan Shichibukai Jinbe, yang memberitahunya bahwa Ace telah dipindahkan.

Luffy tidak hanya berhasil kabur dari penjara yang dianggap mustahil ditembus, tetapi juga membawa serta ratusan tahanan lainnya dari berbagai latar belakang dan kekuatan, termasuk mantan Shichibukai Crocodile dan Jinbe, serta Buggy si Badut. Aksi nekat Luffy ini tercatat dalam sejarah dan mencoreng reputasi Pemerintah Dunia.

Menyusul aksi pemberontakan sebelumnya, Luffy tiba di Marineford dengan kapal yang dipenuhi bajak laut dan penjahat paling berbahaya dari Impel Down. Tujuannya hanya satu: menyelamatkan Ace. Kehadiran Luffy mengubah arah pertempuran, memberikan peluang bagi Bajak Laut Shirohige untuk maju di tengah kekacauan yang ia ciptakan. Bahkan Tujuh Panglima Perang pun tak mampu menghentikan langkah Luffy menuju tempat eksekusi Ace.

Pada puncak Perang Puncak, Luffy berhasil melewati tiga laksamana dan bahkan kakeknya sendiri, Garp, untuk mencapai Ace. Laksamana Armada Sengoku pun tak mampu menghentikan Luffy membebaskan Ace dari belenggu. Di hadapan seluruh angkatan laut dan Bajak Laut Shirohige, Luffy mempermalukan Pemerintah Dunia dengan menggagalkan rencana eksekusi Ace.

Naga Langit dikenal sebagai sosok yang tak tersentuh, bangsawan tertinggi di dunia One Piece. Menantang mereka berarti kematian dan kejahatan yang tak terampuni. Jika terjadi sesuatu pada mereka, seorang laksamana angkatan laut akan segera dikirim untuk menangani masalah tersebut. Dalam arc Kepulauan Sabaody, Camie, seorang putri duyung, ditangkap dan akan dijual di pelelangan. Salah satu Naga Langit, Charlos, mengajukan tawaran fantastis untuk membelinya.

Setelah menyaksikan Hatchan ditembak dan diejek oleh Charlos, Luffy tanpa ragu maju dan meninju Naga Langit tersebut hingga menembus dinding. Luffy sadar akan konsekuensi dari tindakannya, tapi ia tetap memilih menantang otoritas dan kekuasaan Naga Langit demi menyelamatkan Camie. Tindakan ini secara resmi menjadikan Luffy sebagai salah satu musuh utama para Naga Langit.

Dalam arc Enies Lobby, kru Topi Jerami terlibat pertempuran sengit melawan CP9 untuk menyelamatkan Nico Robin. Mereka harus mengobrak-abrik pulau tersebut demi mencapai Robin. Sebagai bukti keseriusan mereka, Luffy memerintahkan Sogeking (alias Usopp) untuk menembak jatuh bendera Pemerintah Dunia, dan secara resmi menyatakan perang melawan mereka. Tindakan ini adalah bentuk penegasan Luffy terhadap Robin tentang kesetiaan dan solidaritas mereka sebagai kru Topi Jerami, sekaligus menunjukkan bahwa Robin adalah bagian tak terpisahkan dari mereka.

Pemberontakan terbesar Luffy terhadap Pemerintah Dunia adalah deklarasi perang secara terbuka. Dengan membakar bendera Pemerintah Dunia di Enies Lobby, Luffy dan Topi Jerami menantang seluruh dunia demi menyelamatkan seorang teman. Aksi berani ini membuat mereka menjadi sorotan, karena belum ada kru bajak laut lain di generasi mereka yang berani menantang Pemerintah Dunia secara langsung.

Luffy, sang calon Raja Bajak Laut, telah membuktikan dirinya sebagai sosok yang tidak takut melawan Pemerintah Dunia. Tindakan nekatnya, seperti membebaskan tahanan, menantang Naga Langit, bahkan menyatakan perang terbuka, menunjukkan tekadnya yang kuat untuk meraih kebebasan dan melindungi orang-orang yang ia sayangi. Pemberontakan Luffy ini menjadi simbol perlawanan terhadap sistem yang korup dan otoriter.

Meski sering dianggap gegabah dan berbahaya, Luffy memiliki alasan kuat di balik setiap aksinya untuk memberontak Pemerintah Dunia. Ia tidak segan mengambil risiko dan melawan siapa pun yang menghalangi jalannya menuju impian. Luffy adalah sosok inspiratif yang mengajarkan kita untuk berani memperjuangkan keadilan dan kebebasan, bahkan jika itu berarti harus melawan seluruh dunia.