Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Bukti Pemerintah Dunia Lebih Kejam daripada Bajak Laut di One Piece

Imu-sama (dok. Toei Animation/One Piece)
Intinya sih...
  • Pemerintah Dunia lebih kejam daripada bajak laut dalam One Piece
  • Buster Call di Ohara: Menghapus pulau dan seluruh penduduknya, termasuk anak-anak dan peneliti
  • Penindasan terhadap suku langit dan ras minoritas, perbudakan oleh Tenryuubito, penghancuran Kerajaan Lulusia, manipulasi media dan sejarah dunia

Dalam dunia One Piece, bajak laut sering dipandang sebagai penjahat yang bikin onar, merusak kota, dan menebar ketakutan di lautan. Namun seiring cerita berjalan, penggemar mulai sadar bahwa gak semua bajak laut sekejam yang dibayangkan. Malah, ada banyak bajak laut yang justru lebih punya hati dibanding yang katanya ‘penjaga kedamaian dunia’ atau si Pemerintah Dunia itu sendiri.

Pemerintah Dunia ini memang punya citra resmi sebagai pelindung keadilan di dunia One Piece. Namun di balik lambangnya yang rapi dan para anggotanya yang berseragam, mereka justru menyimpan banyak sisi gelap. Dari penghancuran pulau sampai perbudakan, tindakan mereka sering kali jauh lebih kejam dari bajak laut yang mereka buru. Apa saja bukti kalau Pemerintah Dunia lebih kejam dari Bajak Laut? Simak artikel ini sampai tuntas, ya!

1. Buster Call di Ohara: Menghapus pulau dan seluruh penduduknya

Pulau Ohara (dok. Toei Animation/One Piece)

Pulau Ohara adalah tempat berkumpulnya para ilmuwan yang cuma ingin tahu sejarah dunia. Namun bagi Pemerintah Dunia, rasa penasaran para ilmuwan Ohara tersebut dianggap sebagai ancaman besar. Mereka langsung kirim Buster Call, yaitu serangan militer besar-besaran yang tujuannya cuman satu, yaitu menghapus Ohara dari peta dunia. Tanpa pandang bulu mereka ngebom pulau itu habis-habisan, termasuk para peneliti, warga sipil, bahkan anak-anak!

Lebih mirisnya lagi, satu-satunya yang selamat dari tragedi itu adalah Nico Robin dan ia malah dicap sebagai kriminal sejak umur delapan tahun. Pemerintah Dunia gak cuma membungkam kebenaran, tapi juga menghancurkan kehidupan orang-orang yang gak bersalah. Ini bukan tindakan mempertahankan kedamaian, tapi murni kekejaman yang dibungkus dengan dalih ‘keamanan dunia’.

2. Penindasan terhadap Suku Langit dan Ras Minoritas

Fisher Tiger menyerang Mariejois (dok. Toei Animation/One Piece)

Pemerintah Dunia punya sejarah panjang memperlakukan ras-ras tertentu secara gak adil. Contohnya Manusia Ikan yang selama bertahun-tahun hidup dalam diskriminasi dan dipaksa jadi budak oleh manusia. Padahal mereka juga punya budaya dan kehidupan sendiri, tapi dianggap lebih rendah cuma karena bentuk tubuh mereka yang beda. Begitu juga dengan Suku Langit dan ras-ras lainnya, yang sering kali jadi korban ketidakadilan.

Bajak Laut memang ada yang jahat, tapi banyak juga yang justru melawan ketidakadilan ini. Lihat aja Fisher Tiger yang sampai nekat menyerbu Mariejois buat membebaskan para budak atau Jinbe yang jadi simbol perlawanan bagi Manusia Ikan. Sementara Pemerintah Dunia diam saja, bahkan melanggengkan sistem perbudakan ini. Dari sini sih, kamu bisa lihat, siapa sebenarnya yang jadi penindas sejati!

3. Perbudakan oleh Tenryuubito

Saint Charlos memperbudak manusia (dok. Toei Animation/One Piece)

Tenryuubito alias Naga Langit adalah bangsawan dunia yang hidup mewah dan bisa melakukan apa saja tanpa takut dihukum. Mereka bisa memperbudak siapa pun sesuka hati, bahkan orang biasa yang cuma lewat di depan mereka. Kalau ada yang melawan? Langsung dihukum mati dan Pemerintah Dunia bakal pasang badan buat melindungi mereka. Ini bukti nyata kalau kekejaman mereka justru dilindungi oleh sistem.

Lebih menyakitkan lagi, para Tenryuubito ini gak pernah diputus bersalah. Mereka jalan-jalan pakai gelembung di kepala, bawa budak ke mana-mana, dan tetap dianggap ‘orang suci’. Sementara itu, Bajak Laut yang menentang perbudakan malah dikejar-kejar. Jadi kalau kita bandingkan, Bajak Laut mungkin melakukan kejahatan karena pilihan, tapi Pemerintah Dunia bikin kejahatan jadi legal dan sistematis!

4. Penghancuran Kerajaan Lulusia

Kerajaan Lulusia (dok. Toei Animation/One Piece)

Salah satu momen paling mengejutkan di One Piece adalah saat Kerajaan Lulusia dihancurkan dalam sekejap. Pulau itu benar-benar lenyap, gak cuma secara fisik tapi juga secara informasi, seolah-olah gak pernah ada. Pelakunya? Pemerintah Dunia lewat sosok misterius bernama Imu yang punya kekuasaan mutlak. Mereka gak segan menghapus satu kerajaan penuh hanya karena dianggap ancaman atau tahu terlalu banyak.

Yang bikin ngeri, tindakan sekejam ini dilakukan diam-diam dan tanpa penjelasan ke publik. Bayangkan saja, satu negara dihancurkan tanpa peringatan dan dunia dibiarkan percaya bahwa itu kecelakaan atau bahkan pura-pura gak tahu. Ini sudah bukan sekadar kekuasaan, tapi bentuk genosida yang dibungkus dengan kontrol informasi. Bajak Laut mungkin saja sering bikin kekacauan, tapi mereka gak sampai menghapus eksistensi satu negara kayak gini, ya kan?

5. Manipulasi media dan sejarah dunia

Void Century (dok. Toei Animation/One Piece)

Pemerintah Dunia bukan cuma kuat di militer, tapi juga jago banget mengatur informasi. Mereka mengontrol media dan sejarah yang boleh diketahui publik. Contohnya adalah Abad Kekosongan, satu periode penting dalam sejarah dunia yang sengaja dihapus dan dilarang keras untuk diteliti. Siapa pun yang nekat menggali informasi tentang masa itu langsung dianggap kriminal, seperti yang terjadi pada para ilmuwan di Ohara. Padahal, masyarakat punya hak untuk tahu sejarah mereka sendiri, kan?

Gak cuma itu, Pemerintah Dunia juga suka memelintir fakta. Nico Robin yang waktu kecil cuma ingin belajar sejarah malah dicap sebagai iblis. Semua ini dilakukan demi menjaga citra Pemerintah Dunia dan menjatuhkan siapa pun yang mengganggu status quo. Dibandingkan Bajak Laut yang blak-blakan soal niat dan tindakannya, Pemerintah Dunia justru lebih licik dan manipulatif. 

Melihat kelima bukti tadi, gak heran kalau banyak karakter di One Piece yang justru lebih takut pada Pemerintah Dunia ketimbang Bajak Laut. Mereka bukan cuma berkuasa, tapi juga tega melakukan apa saja demi menjaga rahasia dan kekuasaan mereka. Ironisnya, semua tindakan kejam itu dilakukan atas nama keadilan. Jadi kalau menurutmu, siapa yang lebih pantas disebut penjahat, Pemerintah Dunia atau Bajak Laut?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us