Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Pemilik One For All yang Dibunuh All For One dalam My Hero Academia

All For One membunuh Kudo.
All For One membunuh Kudo. (dok. Bones/My Hero Academia)
Intinya sih...
  • One For All diwariskan dari generasi ke generasi dan membuat pemiliknya otomatis diburu All For One.
  • Enam pemilik One For All tewas dibunuh langsung oleh All For One saat berusaha melindungi Quirk tersebut.
  • Meski banyak korban, One For All terus bertahan dan akhirnya menjadi harapan untuk mengalahkan All For One.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Perlu diakui bahwa One For All adalah Quirk terkuat yang pernah ada dalam seri My Hero Academia. Quirk ini tidak muncul ketika seseorang dilahirkan, tetapi diwariskan dari generasi ke generasi. One For All pertama kali dimiliki oleh adik kembar All For One, Yoichi Shigaraki, lalu akhirnya menghilang setelah ditransfer pada Tomura Shigaraki.

Terlepas dari kekuatannya, One For All memiliki konsekuensi besar bagi pemiliknya. Menjadi pemilik One For All berarti siap menjadi musuh utama sang Simbol Kejahatan: All For One. Selain mereka mewarisi misi untuk menghentikan sang penjahat, para pemilik All For One juga selalu diburu oleh One For All.

Selama ratusan tahun, All For One selalu menginginkan One For All. Itu alasannya, All For One selalu memburu setiap pemilik One For All. Dari sembilan pemilik One For All yang ada, berikut enam yang mati dibunuh oleh All For One. Yuk, simak ulasannya!

1. Yoichi Shigaraki

All For One membunuh Yoichi.
All For One membunuh Yoichi. (dok. Bones/My Hero Academia)

Yoichi Shigaraki merupakan adik kembar All For One sekaligus pemilik pertama One For All. Karena fisiknya yang lemah, All For One awalnya mengira bahwa adiknya adalah seorang Quirkless. Karena itu, All For One memberikan Yoichi sebuah Quirk yang dapat menimbun kekuatan.

Namun, Yoichi sebenarnya memiliki Quirk yang memang tidak berguna jika dirinya tidak memiliki kekuatan. Yoichi memiliki Quirk yang memungkinkannya untuk mentransfer kekuatan pada orang lain. Ketika Quirk pemberian All For One menyatu dengan Quirk asli Yoichi, terciptalah One For All.

Suatu hari, Yoichi diselamatkan oleh duo vigilante, yakni Toshitsugu Kudo dan Bruce Lee. Sayangnya, All For One berhasil menemukan tempat persembunyian mereka. Ketika Kudo membawa Yoichi melarikan diri, All For One dengan kejam menghancurkan tubuh adiknya sendiri. Karena Kudo terkena cipratan darah Yoichi, One For All secara otomatis diwariskan pada Kudo.

2. Toshitsugu Kudo

All For One membunuh Kudo dan keluarga Kudo.
All For One membunuh Kudo dan keluarga Kudo. (dok. Bones/My Hero Academia)

Pemilik kedua, Kudo, bisa dibilang sebagai alasan kenapa One For All berhasil diwariskan dari generasi ke generasi. Setelah kematian Yoichi, Kudo bisa merasakan kehadiran Yoichi dalam tubuhnya. Pada titik ini, Kudo menyadari bahwa dirinya telah mewarisi Quirk Yoichi.

Sejak saat itu, Kudo memutuskan untuk mempertahankan One For All untuk tidak jatuh ke tangan All For One. Pasalnya, Kudo tahu bahwa One For All bisa menjadi kekuatan yang dapat membunuh All For One. Sayangnya, Kudo masih belum cukup kuat untuk mengalahkan All For One.

Setelah kematian Yoichi, All For One menyimpan dendam pada Kudo karena telah membuat All For One membunuh adiknya sendiri. Alhasil, All For One membunuh semua orang terdekat Kudo, sebelum akhirnya membunuh Kudo. Namun, sebelum Kudo mati di tangan All For One, Kudo telah mewariskan One For All pada Bruce Lee.

3. Bruce Lee

All For One membunuh Bruce.
All For One membunuh Bruce. (dok. Bones/My Hero Academia)

Bruce Lee merupakan pemilik ketiga sekaligus rekan Kudo. Dari semua rekan Kudo yang dibunuh oleh All For One, Bruce menjadi satu-satunya yang berhasil selamat. Setelah Kudo mewariskan One For All pada Bruce, Bruce langsung melarikan diri ke luar negeri untuk menjaga One For All.

Sayangnya, All For One lagi-lagi berhasil melacaknya. All For One kemudian mengejar sampai ke kampung halaman Bruce dan langsung membunuh Bruce. Namun, All For One kembali gagal mendapatkan One For All. Itu karena sebelum kematian Bruce, Bruce sudah mewariskan One For All pada seorang petapa bernama Hikage Shinomori.

4. Daigoro Banjo

All For One membunuh Banjo.
All For One membunuh Banjo. (dok. Bones/My Hero Academia)

Daigoro Banjo merupakan pemilik kelima setelah Shinomori. Sebelumnya, Banjo merupakan seorang Pro Hero yang dikenal dengan nama pahlawan Lariat. Sebelum Shinomori mati karena penuaan, Shinomori memutuskan untuk mewariskan One For All pada Banjo.

Sebagai pemilik One For All, tentunya Banjo tak luput dari kejaran All For One. Hingga suatu hari, Banjo bertarung dengan All For One dan berakhir dibunuh oleh sang penjahat. Namun, sebelum kematiannya, Banjo sempat mentransfer One For All pada En Tayutai.

5. En Tayutai

En mewariskan One For All pada Nana sebelum kematiannya.
En mewariskan One For All pada Nana sebelum kematiannya. (dok. Bones/My Hero Academia)

Sebelumnya, pewarisan One For All selalu menggunakan darah. En Tayutai adalah pemilik pertama yang mengganti budaya pewarisan One For All dari menggunakan darah menjadi memakan rambut. En sendiri juga merupakan mantan Pro Hero sekaligus pemilik keenam.

En menjadi pemilik One For All setelah meminum darah Banjo, tepat sebelum Banjo dibunuh oleh All For One. Sayangnya, En juga harus memiliki nasib yang sama dengan para pemilik sebelumnya. En harus berhadapan dengan All For One dan berakhir dibunuh oleh All For One.

Sama seperti kematian kebanyakan pemilik sebelumnya, All For One juga sempat mencoba mencuri One For All dari En, tetapi gagal. All For One kemudian membunuh En dengan membelah tubuhnya menjadi dua. Namun, sebelum kematiannya, En sempat memberikan rambutnya pada Nana Shimura sehingga menjadikan Nana sebagai pemilik selanjutnya.

6. Nana Shimura

All For One membunuh Nana Shimura.
All For One membunuh Nana Shimura. (dok. Bones/My Hero Academia)

Izuku Midoriya atau Deku sebenarnya bukan orang pertama yang bisa berkomunikasi dengan pemilik One For All sebelumnya. Setelah menjadi pemilik One For All, Nana Shimura juga pernah bertemu dengan Banjo dalam mimpinya. Pada mimpi tersebut, Banjo mengatakan bahwa ini belum waktunya.

Nana sendiri merupakan nenek dari Tenko Shimura alias Tomura Shigaraki sekaligus pemilik ketujuh. Sebelum pertarungan terakhirnya melawan All For One, Nana sudah terlebih dahulu bertemu dengan seorang Quirkless bernama Toshinori Yagi, yang nantinya dikenal sebagai All Might. Kagum dengan pernyataan Yagi yang ingin menjadi Simbol Perdamaian, Nana memutuskan untuk mewariskan One For All pada All Might.

Sama seperti pemiliknya, Nana juga harus menghadapi pertarungan terakhir melawan All For One. Sebelum All For One membunuh Nana dengan mencekiknya hingga mati, Nana hanya tersenyum pada All For One. Nana dengan percaya diri mengatakan bahwa All Might akan mengalahkannya karena anak tersebut lebih gila dari All For One sendiri. Hal tersebut membuat All For One kesal sehingga dirinya melepaskan ledakan yang langsung menghancurkan seluruh pulau.

Selain Deku dan All Might, Shinomori juga menjadi salah satu pemilik yang tidak mati dibunuh oleh All For One. Shinomori mati karena dirinya berlatih terlalu keras untuk memperkuat One For All sehingga hal tersebut mengurangi sisa umurnya. Jadi, bagaimana menurutmu? Kalau kamu hidup di dunia My Hero Academia, kamu mau jadi pemilik One For All selanjutnya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Hype

See More

7 Meme One Piece Lanjut Season 2, Nunggu Sampai April 2026

31 Des 2025, 05:44 WIBHype