Piper selamat dari ritual maut Laura, sementara Andy tewas. Oliver juga selamat namun nasibnya tidak dijelaskan.
Ritual Laura untuk menghidupkan kembali putrinya Cathy tidak berhasil karena Laura terhenti oleh rasa bersalah.
Di akhir film, Laura terpuruk dalam duka dan Piper berusaha berdamai dengan kehilangan kakaknya. Tidak ada rencana sekuel.
Bring Her Back (2025) adalah film horor "sakit" yang sedang tayang di bioskop Indonesia sejak 6 Juni 2025. Dengan intensitas emosi dan visual yang mebuat penonton bergidik, film ini meraih rating 89% di Rotten Tomatoes dan 7.6/10 di IMDb.
Dibintangi Sally Hawkins sebagai Laura, film ini mencapai puncak kegilaan di babak ketiga, di mana ritual okultisme semakin menunjukkan kekerasan grafis dan tema duka yang menghancurkan. Berikut penjelasan ending film ini.
Awas, artikel ini berisi spoiler!
Piper (Sora Wong), adik tiri Andy (Billy Barratt) yang tunanetra parsial, berhasil selamat dari ritual maut Laura. Setelah nyaris tenggelam di kolam, Piper melarikan diri ke jalan raya dan diselamatkan oleh pelatih goalball-nya yang curiga setelah melihat memar di wajahnya.
Namun sayang, Piper kehilangan Andy yang dibunuh Laura. Oliver (Jonah Wren Phillips), anak angkat Laura yang sebenarnya bernama Connor, juga selamat. Ia ditemukan menangis di luar lingkaran ritual. Nasibnya tidak dijelaskan, tetapi kemungkinan besar ia kembali ke panti asuhan.
Ritual Laura, yang terinspirasi dari rekaman VHS misterius, bertujuan menghidupkan kembali putrinya, Cathy, yang tewas karena tenggelam. Ritual ini melibatkan Oliver sebagai inang yang "dirasuki," di mana ia memakan tubuh Cathy yang diawetkan lalu memuntahkannya ke tubuh korban baru (Piper) yang harus mati dengan cara sama seperti Cathy.
Apakah ritual ini berhasil? Sayangnya tidak. Ketika Piper berteriak "Mom," Laura tersentak. Dihantui rasa bersalah, ia pun melepaskan Piper sebelum ritual selesai. Cathy tetap mati, dan Laura gagal membawanya hidup kembali. Film berakhir dengan polisi yang mengepung dirinya di kolam renang bersama jasad Cathy.
Di akhir film, Laura tidak terlihat melawan. Alih-alih ia terpuruk dalam duka. Sedangkan Piper menatap pesawat lewat di langit, mengenang ucapan Andy bahwa pesawat membawa jiwa orang mati ke akhirat, menandakan ia berusaha berdamai dengan kehilangan kakaknya.
Akhir film ini menonjolkan tema duka sebagai "monster sejati," dengan Laura sebagai korban sekaligus pelaku yang hancur oleh kehilangan. Tidak ada mid-credit atau post-credit scene, dan film ini sengaja tidak menawarkan kejutan besar untuk dilanjutkan ke sekuel.