Penjelasan Ending Film Kraven the Hunter

Film terbaru dari Sony's Spider-Man Universe (SSU) yakni Kraven the Hunter resmi tayang di bioskop Tanah Air pada Rabu, 11 Desember 2024. Bergenre action-thriller, film ini menceritakan perjalanan hidup dari villain Spider-Man yang paling tangguh dan memiliki masa waktu terlama dalam memburu sang manusia laba-laba.
Kraven the Hunter kali ini diperankan oleh Aaron Taylor-Johnson, aktor MCU yang juga pernah memerankan Pietro Maximoff di Avengers: Age of Ultron (2015). Serangkaian aksi keji dari seorang pemburu asal Rusia dengan reputasi paling mengerikan di dunia ini pun ditampilkan dalam film. Lantas, bagaimana masa depan Kraven the Hunter dan juga adik tirinya, Chameleon? Berikut beberapa poin penjelasan ending film Kraven the Hunter. Yuk, simak!
1. Sang ayah, Nikolai Kravinoff merupakan dalang dari konflik Rhino dan Kraven the Hunter

Setelah Aleksei berubah jadi Rhino, ia sebenarnya nyaris saja mengalahkan Kraven. Namun, sang pemburu tersebut berhasil menusuk Rhino tepat di titik lemahnya hingga terluka parah. Sebelum tewas, Rhino sempat memberi tahu jika ayah Kraven, Nikolai Kravinoff merupakan dalang yang menempatkannya dalam "bidikan" Aleksei.
Secara tidak langsung, Nikolai yang sangat kejam tersebut berusaha mengadu domba Kraven dengan Rhino. Di satu sisi, sang ayah memanfaatkan anaknya untuk memburu Aleksei yang merupakan ancaman baginya. Di sisi lain, Nikolai juga tak ingin putranya, Sergei Kravinoff alias Kraven the Hunter menggeser takhtanya sebagai pemburu terhebat di Rusia. Hal itu yang menjelaskan mengapa Kraven sejak awal berupaya dihabisi oleh para gangster.
Kraven yang sudah muak dengan segala taktik dan tindakan keji sang ayah kemudian pergi begitu saja meninggalkan Nikolai yang diserang oleh beruang grizzly hingga tewas tercabik. Momen ini sebenarnya tak jauh berbeda saat Kraven remaja ketika ia diserang oleh singa dan ditinggalkan begitu saja oleh ayahnya. Tampaknya, Kraven memang sengaja menyuruh beruang tersebut melakukannya karena ia bisa memengaruhi para hewan lewat pikirannya.
2. Mengapa Dmitri mengambil alih 'kerajaan' sang ayah?

Setelah sang ayah tewas, Kraven mengetahui jika Dmitri memilih untuk mengambil alih tampuk kekuasaan dinasti kriminal milik ayahnya. Selain itu, Dmitri juga resmi menjadi Chameleon berkat Dr. Warren. Namun, keputusan Dmitri untuk mengambil alih bisnis dan kerajaan ayahnya di akhir film memang agak membingungkan. Lantaran, ia pernah mengatakan jika Kraven berperilaku sangat mirip dengan sang ayah yang dibenci oleh mereka.
Namun, Dmitri mungkin sudah lama menunggu kesempatan untuk menguasai aset sang ayah mengingat dirinya merupakan anak dari Nikolai hasil hubungan terlarang dengan asisten rumah tangganya, Sonya Smerdyakov. Di sisi lain, Dmitri tak mendapatkan darah pemburu dari sang ayah yang jelas lebih banyak menurun kepada Sergei Kravinoff alias Kraven the Hunter.
Adegan terakhir film kemudian memperlihatkan Kraven the Hunter mengenakan rompi klasiknya seperti di versi komik. Ia masih sangat tangguh dan sepertinya tetap akan melanjutkan aksinya sebagai vigilante. Setelah melihat pilihan hidup Dmitri, Kraven bisa saja melawan adik tirinya yang kini menjadi pimpinan para mafia Rusia.
3. Kemana Calypso pergi?

Calypso di versi film kali ini berbeda dengan versi komiknya. Ia bukanlah penyihir dengan kekuatan sihir voodoo yang juga bisa mengendalikan pikiran, melainkan ditampilkan sebagai ahli ramuan. Calypso jugalah yang memberikan ramuan kepada Kraven the Hunter saat pemburu tersebut sudah terluka di ambang kematian, sebelum pertempuran akhir melawan Aleksei alias Rhino.
Setelah Calypso membunuh The Foreigner dan memberikan ramuan tersebut pada Kraven, dirinya tidak terlihat lagi. Banyak yang berspekulasi jika ia kembali ke London dan melanjutkan pekerjaannya. Meski begitu, Calypso tetaplah love-interest dari Kraven the Hunter yang selalu membantu melancarkan misi sang pemburu dalam menghabisi targetnya seperti di versi komik The Amazing Spider-Man #209 (1980).
4. Apakah akan ada sekuel kedua dari Kraven the Hunter?

Melansir Forbes, film Kraven the Hunter gagal menembus box office dengan perolehan debut perdananya yang tak sampai mengantongi 15 miliar USD. Filmnya juga tak begitu direspon baik oleh para kritikus film sehingga Kraven the Hunter secara global masih berada di bawah ekspektasi.
Selain itu, film Kraven the Hunter juga disebut sebagai proyek Sony's Spider-Man Universe (SSU) terakhir yang digarap oleh Sony Pictures. Hal ini sekaligus mengingatkan beberapa film SSU sebelumnya yakni Morbius (2022) dan Madame Web (2024) juga flop. Bahkan, Venom: The Last Dance (2024) juga tak mampu melampaui pendapatan dua sekuel sebelumnya.
Artinya, pertarungan akhir dari Kraven dengan adik tirinya, Chameleon atapun berhadapan langsung dengan Spider-Man di SSU hanya akan menjadi angan-angan. Selain itu, tidak adanya post credit di akhir film yang bersinergi dengan proyek berikutnya ataupun proyek Marvel juga menandai bahwa Kraven the Hunter memang tidak memiliki kesempatan untuk memburu Spider-Man di SSU.
Banyak penggemar yang berharap jika Sony Pictures sebaiknya berfokus untuk menggarap film Spider-Man 4 yang berkolaborasi dengan Marvel Studios serta sekuel ketiga dari film animasi Spider-Verse yang lebih memikat penonton. Bagaimana menurutmu? Oh ya, buat yang sudah nonton, menurutmu bagaimana ending film Kraven the Hunter? Apakah sesuai ekspektasi?