Penjelasan Ending Mothers' Instinct, Siapa Villain Sebenarnya?

Celine divonis oleh dokter hanya bisa mengandung dan melahirkan sekali seumur hidupnya. Tentu saja putranya, Max (Baylen D. Bielitz), menjadi hal yang paling berharga dalam hidupnya.

Setelah kepergian Max, Celine terobsesi untuk bisa memiliki anak lagi. Tahu tak bisa punya anak lagi dan keluarga suaminya cukup strict soal keturunan, Celine berusaha menghilangkan satu per satu halangannya demi bisa bersama Theo.

Setelah suaminya meninggal, Celine diamankan ke rumah Alice. Ia diberi waktu menyendiri di dalam kamar tamu yang ada di rumah keluarga tersebut. Hal itu dilakukan Alice sebagai bentuk empati kepada sahabatnya.

Namun, kebaikan Alice dan suaminya justru dibalas perbuatan keji oleh Celine. Mencoba untuk menghentikan aksi Celine, Alice justru jadi korbannya. Begitu dengan sang suami. Mereka berdua berakhir tragis di tangan Celine.

Berlatar tahun 1960-an, kepolisian saat itu tampaknya belum secanggih sekarang. Hal itulah yang membuat perbuatan Celine tak terendus. Bahkan, tak ada orang di sekitar yang mencurigai dirinya.

Celine pun memutuskan untuk mengadopsi Theo yang kini sudah tak punya siapa-siapa. Mereka terlihat bahagia bisa saling memiliki satu sama lain. Bahkan, di akhir cerita diperlihatkan kedekatan Celine dan Theo yang menghabiskan waktu bersama di pantai.

Sebagai film genre psikologi thriller yang penuh misteri, kamu mungkin pusing dengan alur cerita yang terjadi di Mothers' Instinct. Meski begitu, ending filmnya dikemas dengan baik dan mudah dimengerti.

Meski menyisahkan beberapa pertanyaan, tetapi hal itu tampaknya sengaja dibiarkan oleh sutradara dan penulis skenario agar penonton bebas memikirkan akhir ceritanya sesuai keinginan mereka.

Apakah tebakanmu mengenai villain asli di film Mothers' Instinct benar? Atau sempat salah sasaran? Yuk, kasih tahu di kolom komentar!