The Platform kembali melanjutkan cerita yang mencekam dari para tahanan Pit, sebuah penjara vertikal. Dalam film keduanya, aktris Milena Smit berperan sebagai karakter utama bernama Perempuan.
Jika pada film pertama Goreng gagal mengungkap apa yang ada di level 0, kini Perempuan mencoba untuk turun jauh ke level paling bawah. Tujuannya untuk mencari cara kabur dari Pit. Bagaimana nasib akhirnya?
Rencana Perempuan untuk menutup jalur pernapasannya, agar tidak menghirup gas yang bisa bikin tidur, berhasil. Ia kemudian dipindahkan para pembersih ke tumpukan tubuh-tubuh orang mati. Lalu, ia dibawa oleh ke lantai paling bawah untuk disingkirkan.
Namun, rencana Perempuan sempat buyar. Itu karena ia melihat ada anak kecil yang jadi tahanan di level 333. Perempuan yang memutuskan mau menolong bocah tersebut justru mengalami beberapa benturan di kepala.
Meski tak diceritakan secara eksplisit, Perempuan kemungkinan besar sudah mati. Ini terlihat pada adegan setelahnya. Ia berada di sebuah ruangan gelap sambil dikelilingi oleh kenalan-kenalannya di Pit, yang sudah terlebih dahulu mati, termasuk Zamiatin.
Para jiwa tersebut menyarankan Perempuan untuk mengembalikan anak yang ia selamatkan kembali ke dalam Pit. Mereka percaya bocah tersebut memiliki masa depan yang terang. Sang anak bisa jadi punya peran yang krusial pada masa mendatang.
The Platform 2 menunjukkan perseteruan antara tim loyalis dan barbarian pada konflik menuju akhir film. Tim loyalis dipimpin oleh pria difabel netra bernama Dagin Babi. Ia juga dijuluki sebagai The Anointed One.
Loyalis memiliki aturan adil. Jadi, setiap tahanan hanya bisa memakan apa yang sudah mereka pilih pada awal sebelum masuk Pit. Namun, Perempuan menemukan sisi gelap dari aturan ini. Hal tersebut membuatnya bekerja sama dengan tim barbar untuk mengalahkan loyalis.
The Platform 2 mengungkapkan bahwa ada banyak anak-anak yang juga menjadi tahanan Pit. Mereka ditaruh di level penjara paling bawah. Sementara maksud dan tujuan adanya penjara vertikal ini belum diketahui jelas, keberadaan anak-anak di Pit juga masih belum diungkap tujuannya.
Yang pasti, untuk bisa bertahan hidup dan mendapat makanan, mereka harus berlomba menjadi orang yang berada paling atas di tempat seperti piramida, yang ada di penjara tersebut. Ketika salah satu berhasil menjadi yang teratas, anak ini akan dibawa ke level 333. Dengan begitu, dia bisa bersaing berebut makanan seperti tahanan-tahanan lainnya.
Sebelum dirilis, Netflix dan sutradara menyebut bahwa The Platform 2 adalah sekuel dari film pertamanya. Namun, tampaknya pernyataan tersebut tidak sesuai dengan yang terjadi di film. Kenapa begitu?
The Platform 2 kembali memunculkan karakter-karakter film pertama, yang bahkan sudah mati. Ada Imoguiri yang dalam film kedua masih menjadi staf penjara. Sementara, dalam film pertama, dia sudah menjadi tahanan.
Lalu, ada juga Trimagasi yang kembali berperan penting dalam The Platform 2. Padahal, dalam film pertama, dia sudah mati dibunuh oleh Goreng. Goreng juga sempat muncul sebentar pada ending The Platform 2. Hal ini menunjukkan adanya hubungan spesial antara Goreng dan Perempuan. Menurut pengakuan Trimagasi dalam ceritanya kepada Perempuan, The Platform 2 kemungkinan besar berlatar 1 tahun sebelum peristiwa yang terjadi dalam film pertama.
Film The Platform 2 memiliki post-credit scene pada awal ketika nama-nama pemain utama muncul. Adegan tersebut memperlihatkan beberapa tahanan yang gugur atau dipeluk oleh anak yang berbeda-beda. Apa maksudnya?
Hal ini menandakan bahwa setiap adanya tahanan yang mati dibuang ke bawah Pit, ada satu anak yang naik menggantikannya. Anak-anak akan naik dari dasar penjara ke level 333 sebulan sekali. Saat itu, ruangan level para tahanan juga ikut diacak.
The Platform 2 juga memiliki ending yang sulit dipecahkan misterinya. Apakah pertanyaan-pertanyaan itu bakal dijawab dalam film ketiga? Kita nantikan, ya!