Secret Invasion telah merampungkan episode pamungkasnya. Pada episode 6 yang merupakan episode terakhir, Fury melakukan rencana untuk menjebak Gravik, dengan memberikan sampel Harvest.
Episode ini juga menjawab rencana invasi Skrull di Bumi, yang berakhir gak sesuai harapan Gravik. Berikut penjelasan ending Secret Invasion. Artikel ini mengandung spoiler, ya!
Untuk menyempurnakan eksperimen Super Skrull yang Gravik jalankan, ia membutuhkan sampel Harvest yang berisi DNA para anggota Avengers.
Setelah mengambil sampel itu dari makam palsunya, Fury datang ke New Skrullos seorang diri. Usai bertemu Gravik dan nyaris mati karena radiasi di sekitar mesin pembuat Super Skrull, Gravik mengaktifkan mesin itu dengan sampel Harvest di dalamnya.
Gravik berhasil mengadopsi DNA super para anggota Avengers dan menyempurnakan kekuatan Super Skrull yang dimilikinya. Sementara Fury, ikut terkena radiasi dan terlihat terkapar di dalam mesin tersebut.
Untuk menggagalkan rencana Gravik yang akan menjadi Super Skrull sempurna dan akan meluncurkan roket nuklir, Fury harus bekerja sama dengan G'iah dan Sonya.
Sonya Falsworth dan Nick Fury berhasil memojokkan James Rhodes yang sedang bersama Presiden Amerika Serikat. Ia bisa mengulur waktu dan mencegah presiden menginstruksikan peluncuran roket nuklir yang berpotensi memicu Perang Dunia ketiga.
Sementara itu, G'iah ternyata menyamar dengan mengubah bentuknya menjadi Nick Fury, dan datang ke New Skrullos untuk memberikan sampel Harvest kepada Gravik.
G'iah, dalam bentuk tubuh Fury, menyerahkan sampel Harvest kepada Gravik bukan tanpa alasan. Ternyata, ini adalah langkah pancingan sekaligus jebakan untuk Gravik.
Saat Gravik mengaktifkan mesin pencipta Super Skrull, G'iah juga berada dalam mesin itu. Ia membuat anak dari Talos ini turut terkena radiasi dan mendapatkan kekuatan Super Skrull dari sampel Harvest.
Setelah mendapatkan kekuatan, G'iah melakukan pertarungan dengan Gravik, menggunakan kekuatan Super Skrull baru yang mereka miliki. Untungnya, G'iah berhasil memenangkan pertempuran tersebut.
Kamu mungkin dibuat kaget karena James Rhodes yang muncul di Secret Invasion bukanlah Rhodes baik yang biasa kita kenal di MCU. Ia adalah Skrull bernama Raava yang bekerja sama dengan Gravik untuk memengaruhi pemerintahan Amerika Serikat dari dalam.
Setelah nyaris membawa kabur presiden dari rumah sakit, Raava ditembak mati oleh Sonya dan Fury. Momen ini akhirnya membuat presiden sadar bahwa tangan kanan kepercayaannya selama ini adalah Skrull.
Setelah sukses mengalahkan Gravik, G'iah kemudian membebaskan orang-orang yang jadi tawanan villain tersebut. Salah satunya adalah James Rhodes yang asli.
Rhodes bersama orang-orang penting lainnya, berhasil diselamatkan. Dari kondisi Rhodes asli di Secret Invasion, tampaknya orang di balik War Machine ini sudah cukup lama jadi tawanan Skrull.
Dilansir Variety, Jumat (28/7/2023), sutradara Secret Invasion, Ali Selim mengungkap bahwa Rhodes sudah diculik Skrull sejak setelah kejadian Civil War (2016).
Setelah mengetahui selama ini disetir oleh Skrull, Presiden Ritson akhirnya membatalkan serangan nuklir ke New Skrullos dan Rusia.
Sayangnya, Ritson juga mengumumkan ujaran kebencian dan deklarasi perang terhadap Skrull sehingga meninmbulkan kekacauan seperti perburuan Skrull secara besar-besaran sampai dibunuhnya orang-orang tak bersalah akibat salah tuduh.
Pada ending episode 6 Secret Invasion, Nick Fury kembali lagi ke luar angkasa, ke stasiun SABER. Kali ini ia membawa istri Skrull-nya untuk melaksanakan misi perdamaian antara bangsa Skrull dengan Kree.
Serpihan-serpihan pertanyaan yang belum terjawab di Secret Invasion nantinya akan berlanjut di film The Marvels dan Captain America: Brave New World. Sebab, serial ini masih berkaitan dengan dua film tersebut.