Manga One Piece 1086 masih berfokus pada Pasukan Revolusioner yang membuat kekacauan pada Reverie di Mary Geoise. Pada bab 1086 ini, diceritakan bahwa Reverie sudah berakhir. Namun, dampak dari kekacauan di Reverie masih terus membesar.
Mau tahu seperti apa penjelasan One Piece 1086? Simak ulasan berikut.
Bab 1086 dibuka dengan adegan yang memperlihatkan bahwa Reverie telah berakhir. Para penguasa kembali ke negaranya masing-masing, sementara para budak yang dibebaskan oleh Sabo menyelinap masuk ke kapal para penguasa. Terlihat bahwa Vivi dan Wapol bersembunyi di kapal yang menuju Kerajaan Eigis.
Namun, Wapol meminta bantuan kepada Morgans sehingga Morgans menjemput mereka dengan kapal perusahaannya. Setelah berpisah dengan Sabo, Bonney memasuki kapal Kerajaan Tajine. Sementara itu, Sabo bersembunyi di dasar kapal Kerajaan Lulusia.
Tak berselang lama setelah Reverie berakhir, berita tentang pembunuhan Cobra langsung tersebar di seluruh dunia. Karena itu, Sabo langsung disambut dengan meriah ketika dirinya tiba di Lulusia. Berita tentang pembunuhan Cobra juga memicu pemberontakan di Eigis dan Tajine.
Sebelumnya, kita tahu bahwa Im menghancurkan Lulusia setelah Reverie. Pada bab 1086, akhirnya terungkap bagaimana Im menghancurkan kerajaan tersebut. Rupanya, Im menggunakan senjata yang dibuat oleh Vegapunk bernama Mother Frame.
Senjata ini belum pernah digunakan sebelumnya sehingga Gorosei menyarankan untuk menguji cobanya di hutan. Namun, Im langsung mengatakan bahwa dirinya ingin menggunakannya di Lulusia hanya karena dekat. Mengingat Lulusia telah melakukan pemberontakan, Gorosei langsung melaksanakan perintah Im.
Manga One Piece bab 1086 memberikan pengungkapan besar tentang Gorosei. Setelah sekian lama seri merahasiakan identitas Gorosei, nama mereka akhirnya diungkap pada bab 1086. Tak hanya namanya saja, peran mereka juga terungkap dalam bab ini.
Berikut ini adalah nama dan peran masing-masing Gorosei:
Sebelumnya, Sabo sempat diduga mati. Pasalnya, dirinya sedang berada di Lulusia ketika Im menghancurkan Lulusia. Namun, secara mengejutkan, Sabo berhasil selamat dari penghancuran tersebut. Bab 1086 mengungkapkan bagaimana Sabo selamat dari Lulusia.
Ketika Im menghancurkan Lulusia, Sabo sebenarnya sudah dalam perjalanan ke Kamabakka bersama para pemberontak di Lulusia. Sabo mengetahui bahwa Den Den Mushinya akan disadap. Namun, karena dirinya tidak menemukan penghalang sinyal, Sabo menggunakan Den Den Mushi yang masih terhubung dengan Lulusia. Karena itu, Im berpikir bahwa Sabo masih berada di Lulusia.
Ketika Sabo menceritakan tentang apa yang terjadi di Lulusia, Ivankov mengaku penasaran dengan sosok Im yang dikatakan oleh Sabo. Ivankov mengatakan bahwa ada salah satu penguasa dari 20 Orang Pendiri yang bernama Saint Im dari keluarga Nerona. Tidak begitu jelas siapa dirinya, tetapi bisa jadi bahwa itu adalah Im.
Ivankov mengatakan bahwa ada kemampuan yang membuat seseorang menjadi awet muda dan abadi. Jika ada informasi seperti itu, sudah ada orang yang membuktikannya. Dengan begitu, tidak menutup kemungkinan jika Im adalah Saint Im yang dimaksud Ivankov dan dirinya sudah hidup selama 800 tahun lebih.
Jika asumsi Ivankov benar, ada satu Buah Iblis yang terlintas di pikiran penulis, yaitu Ope Ope no Mi. Buah Iblis yang sekarang dimiliki Law ini dikatakan bisa memberikan keabadian kepada seseorang jika penggunanya mengorbankan nyawanya. Bisa jadi bahwa Im adalah bukti nyata dari rumor tersebut.
Tak hanya berteori tentang identitas Im, Ivankov juga memiliki hipotesis tentang senjata yang digunakan oleh Im. Ketika Im menghancurkan Lulusia, Sabo melihat sesuatu berwarna hitam terbang di atas Lulusia. Tentunya, Sabo menyadari bahwa itu bukan sekadar fenomena alam.
Ivankov mengatakan bahwa yang menghancurkan Lulusia adalah senjata Pemerintah Dunia yang diciptakan oleh Vegapunk. Dirinya tidak salah karena faktanya memang demikian. Namun, dugaan Ivankov dibantah oleh Dragon karena tidak mungkin Vegapunk menciptakan senjata pemusnah massal.
Memang benar, tidak mungkin seorang Vegapunk menciptakan senjata yang bisa menghancurkan umat manusia. Namun, beda halnya jika senjata tersebut adalah Senjata Kuno. Seperti yang kita tahu, ada satu Senjata Kuno yang masih misterius hingga saat ini, apalagi kalau bukan Uranus.
Di Water 7, kita melihat bahwa Franky menyimpan cetak biru untuk menciptakan Pluton. Dengan begitu, bisa jadi bahwa Pluton juga merupakan benda mati yang bisa dibuat kembali. Jika benar, Vegapunk tidak menciptakan senjata tersebut, melainkan dirinya hanya membuat kembali senjata tersebut atau mungkin memperbaikinya.
Jika Mother Frame memang Senjata Kuno, mengapa Pemerintah Dunia tidak menggunakannya dari dulu? Jawaban pertanyaan ini sangat mudah karena tergantung apakah Uranus dibuat kembali atau sekedar rusak. Pemerintah Dunia mungkin harus menunggu orang segenius Vegapunk untuk membuat kembali atau memperbaiki senjata tersebut.
Pengungkapan besar terakhir pada bab 1086 adalah salah satu anggota Kesatria Dewa, yaitu Saint Figarland Garling. Dalam perkenalannya, diketahui bahwa Garling adalah mantan Raja God Valley. Saat ini, Garling menjabat sebagai Komandan Tertinggi di Kesatria Dewa.
Sebagai Kesatria Dewa, Garling tampaknya memiliki otoritas yang lebih tinggi dari para Bangsawan Dunia. Hal ini terlihat karena dirinya bisa dengan mudah mengeksekusi seorang Bangsawan Dunia. Ketika dirinya diperkenalkan, Garling baru saja mengeksekusi Saint Donquixote Mjosgard karena telah membantu Shirahoshi.
Bisa dibilang bahwa bab 1086 adalah bab yang penuh dengan kejutan. Tak hanya pengungkapan nama Gorosei, bab ini juga memberikan gambaran tentang siapa Im yang sebenarnya. Hal ini tidak buruk mengingat manga akan hiatus selama 1 bulan karena masalah kesehatan Eiichiro Oda. Kita doakan saja yang terbaik untuk Oda-sensei agar bisa melanjutkan cerita One Piece.