- Di novel: Pemenangnya adalah Ray Garraty. McVries duduk dan membiarkan dirinya dieksekusi, menyisakan Garraty dan Stebbins sebelum ia juga menyerah. Garraty menjadi satu-satunya yang tersisa dan dinyatakan sebagai pemenang. Namun, akhirnya sangat ambigu dan suram, di mana Garraty terus berjalan ke arah bayangan gelap karena mengira kompetisi masih berlangsung.
- Di film: Garraty memilih berhenti dan akhirnya dibunuh. McVries menjadi pemenang, yang kemudian menggunakan hadiah kemenangannya untuk menembak Sang Mayor di tengah siaran langsung. Film memberikan aksi balas dendam yang lebih eksplisit. Namun, akhirnya tetap ambigu. Setelah tembakan, McVries berjalan sendirian, tidak jelas apakah ia ditangkap, dieksekusi, atau dibiarkan hidup.
Penjelasan Ending Film The Long Walk Menurut Sutradara

Film The Long Walk (2025) garapan Francis Lawrence cukup setia dengan novel Stephen King, sampai ada perombakan di beberapa bagiannya. Seperti, beberapa karakter punya lebih banyak latar belakang dan motif. Kompetisi "jalan" pun dipangkas dari 100 peserta menjadi 50. Juga, tambahan elemen propaganda di balik kompetisi itu.
Namun perubahan terbesar terjadi di bagian akhirnya. Tepatnya, siapa yang akhirnya menang dan apa yang terjadi setelahnya. Banyak yang bertanya, apakah akhir filmnya mirip seperti versi novelnya? Kita simak di bawah ini!
Awas ada spoiler!
1. Siapa yang akhirnya memenangkan The Long Walk?

Dalam film, persaingan terakhir berpusat pada Raymond "Ray" Garraty (Cooper Hoffman), Peter McVries (David Jonsson), dan Billy Stebbins (Garrett Wareing). Namun setelah Stebbins mengaku sebagai anak haram Sang Mayor (Mark Hamill) dan menyerah, perlombaan berakhir dengan Garraty dan McVries, yang ironisnya adalah sahabat.
Awalnya, Garraty punya rencana untuk menang. Ia akan meminta senjata, lalu menggunakannya untuk membunuh Sang Mayor. McVries yang sadar akan ambisi sahabatnya mencoba menyerah. Namun, Garraty memeluknya dan mendorongnya untuk terus berjalan. Kemudian, begitu DeVries mulai bergerak, Garraty tersenyum, berhenti berjalan, dan dieksekusi.
McVries pun dinyatakan sebagai pemenang. Setelah berduka atas mayat Garraty yang berlumuran darah, ia melanjutkan rencana Garraty: menembak mati Sang Mayor. Setelah melakukannya, ia berbalik untuk pergi, seolah-olah ia (seperti Garraty dalam buku) melanjutkan Long Walk sendirian. Sang sutradara pun mengamini akhir film ini:
"Saya tahu orang-orang akan sangat menyukai McVries. Yang juga saya sukai adalah, secara naratif, gagasan bahwa kami memulai dengan seorang anak di dalam mobil dan penonton akan diprogram untuk percaya, 'Inilah pemenangnya.' Saya suka membalikkannya dan berkata, 'Coba tebak?! Dia bukan pemenangnya'," ujarnya pada Entertainment Weekly.
2. Perbedaan ending versi novel dan film

Perbedaan utama antara buku dan film terletak pada siapa yang menang dan bagaimana karakter utama (Garraty) menghadapi akhir kompetisi:
Bukunya lebih nihilistik, filmnya lebih emosional dan sinematik. Garraty memang sudah mati, tetapi ayahnya dan semua remaja yang tewas di Long Walk telah terbalaskan dendamnya. Sebagai penonton, setidaknya kita bisa membayangkan masa depan di mana kematian Sang Mayor memicu semacam revolusi di tengah dunia yang gelap tersebut.
3. Stephen King menyukai ending versi filmnya

Perubahan tadi sempat menjadi sumber ketidakpastian bagi tim produksi. Francis Lawrence dan penulis skenario J.T. Mollner menyebut bahwa mereka khawatir bagaimana penggemar setia buku akan merespon perubahan ini. Namun, mereka memastikan bahwa perubahan tersebut tetap mempertahankan "roh" cerita asli.
Stephen King sendiri, yang didaulat sebagai executive producer dalam film, dilaporkan menyetujui versi ending ini. Ia senang melihat kisah yang ditulisnya puluhan tahun lalu bisa diinterpretasikan dengan cara yang mengejutkan, tapi tetap setia terhadap tema utamanya.
"Ada pergantian di akhir cerita tentang siapa yang bertahan hidup, begitu besarnya sampai-sampai saya berpikir, 'Aduh!' Dan ternyata, Stephen King menyukainya! Tapi saya gugup karena tidak mudah ketika kita membuat keputusan yang tidak sepenuhnya mengikuti alur cerita di buku," ujar Mark Hamill, pemeran Sang Mayor.
Apakah kamu sudah nonton filmnya? Bagaimana, ending barunya bikin puas atau malah kurang? Tulis di kolom komentar, ya!