Apa Pentingnya Sistem Shichibukai dan Kenapa Mereka Dibubarkan?

- Sebagai pondasi keseimbangan dunia
- Shichibukai menjaga keseimbangan politik di lautan sebagai "penyeimbang" terhadap kekuatan Yonko.
- Banyak penyalahgunaan kekuasaan oleh para Shichibukai.
- Para Shichibukai terbukti tidak bisa dipercaya dan gak loyal ke Angkatan Laut.
Pastinya kamu sudah paham, kalau Shichibukai adalah salah satu kelompok paling keren sekaligus cukup membingungkan di dunia One Piece. Di satu sisi, mereka adalah para bajak laut dengan kekuatan monster seperti Mihawk atau Doflamingo. Namun di sisi lain, mereka justru bekerja sama dengan Pemerintah Dunia, pihak yang seharusnya mereka lawan.
Status unik sebagai "bajak laut legal" ini membuat mereka menjadi kekuatan besar yang disegani selama puluhan tahun, sebelum akhirnya sistem ini dibubarkan. Sebenarnya, sepenting apa sih peran mereka di lautan? Dan apa yang menyebabkan sistem kuat ini akhirnya dihancurkan? Simak artikel ini sampai tuntas, yuk!
1. Sebagai pondasi keseimbangan dunia

Alasan utama sistem Shichibukai diciptakan adalah untuk menjaga keseimbangan politik di lautan. Di dunia One Piece, perdamaian yang rapuh ditopang oleh "Tiga Kekuatan Besar", yaitu Markas Besar Angkatan Laut, Empat Kaisar Laut (Yonko), dan Shichibukai itu sendiri.
Secara teori, para Yonko adalah kekuatan yang begitu dahsyat sehingga Angkatan Laut saja tidak cukup untuk menandingi mereka. Oleh karena itu, Shichibukai dibentuk sebagai "penyeimbang". Dengan menggandeng tujuh bajak laut kuat di pihak mereka, Pemerintah Dunia berharap kekuatan gabungan ini bisa meredam dominasi para Yonko dan mencegah perang skala besar. Walau dalam praktiknya, banyak Shichibukai yang menyalahgunakan kekuasaannya, sih!
2. “Bajak laut legal” untuk melawan “bajak laut ilegal”

Secara strategis, Pemerintah Dunia menggunakan Shichibukai sebagai "monster" untuk melawan "monster" lainnya di lautan. Mereka memberikan status "bajak laut legal", pengampunan penuh atas kejahatan masa lalu, dan kebebasan beroperasi kepada tujuh bajak laut kuat yang mereka rekrut.
Sebagai gantinya, para Shichibukai ini diharapkan menjadi penjaga pemerintah di lautan. Tugas mereka adalah memburu dan menekan aktivitas bajak laut lain yang lebih lemah. Ini adalah cara yang efisien untuk mengendalikan para perompak tanpa harus selalu mengerahkan kekuatan penuh Angkatan Laut.
3. Banyaknya penyalahgunaan kekuasaan oleh para Shichibukai

Di sinilah letak kegagalan terbesar dari sistem Shichibukai. Alih-alih membantu menjaga perdamaian, mayoritas anggotanya justru memanfaatkan status "legal" mereka sebagai tameng untuk melakukan kejahatan yang jauh lebih besar. Mereka kebal hukum dan bebas melakukan apa saja.
Contoh paling nyata adalah Crocodile, yang diam-diam mencoba menggulingkan Kerajaan Alabasta dari dalam, dan Donquixote Doflamingo, yang menjadi raja tiran dan menguasai seluruh pasar gelap Dunia Bawah dari Dressrosa. Kejahatan mereka yang berskala besar ini membuktikan bahwa sistem Shichibukai lebih banyak mendatangkan bencana daripada manfaat.
4. Para Shichibukai terbukti tidak bisa dipercaya dan gak loyal ke Angkatan Laut

Loyalitas para Shichibukai tidak pernah benar-benar untuk Pemerintah Dunia, melainkan murni untuk agenda dan keuntungan pribadi mereka. Hal ini terbukti berulang kali. Marshall D. Teach (Blackbeard) misalnya, hanya menggunakan statusnya sebagai "batu loncatan" untuk bisa menyusup ke penjara Impel Down.
Saat Perang Marineford, loyalitas palsu ini terlihat jelas. Jinbe dan Boa Hancock secara terbuka menentang perintah Angkatan Laut dan justru membantu Luffy. Ini menunjukkan bahwa Shichibukai adalah sekutu yang sangat tidak bisa diandalkan, yang akan berkhianat kapan saja jika perintah yang diberikan bertentangan dengan kepentingan mereka.
5. Desakan politik buat membubarkan Shichibukai

Pada akhirnya, kebobrokan sistem Shichibukai tidak bisa lagi ditutupi. Saat pertemuan para raja sedunia (Reverie), Raja Riku dari Dressrosa dan Raja Cobra dari Alabasta dengan lantang menyuarakan penghapusan sistem ini. Kedua raja ini adalah dua kerajaan yang menjadi korban langsung kekejaman Doflamingo dan Crocodile.
Desakan dari para pemimpin dunia ini ternyata didukung oleh faksi kuat di dalam Angkatan Laut sendiri, terutama oleh Laksamana Fujitora yang membenci ketidakadilan dari sistem ini. Akibat tekanan politik yang sangat besar dari berbagai pihak, Pemerintah Dunia pun tidak punya pilihan lain selain membubarkan Shichibukai secara resmi dan menyatakan mereka sebagai bajak laut biasa yang harus diburu.
Pada akhirnya, sistem Shichibukai adalah sebuah eksperimen politik dari Pemerintah Dunia yang gagal total karena mencoba mengendalikan para bajak laut yang pada dasarnya tidak bisa diatur. Ironisnya, pembubaran sistem ini tidak menyelesaikan masalah, justru melahirkan ancaman yang lebih berbahaya. Beberapa mantan Shichibukai terkuat kini membentuk aliansi baru bernama Cross Guild yang secara aktif memburu Angkatan Laut, membuktikan bahwa di dunia One Piece. Absolute ironi, deh!