Film Eternals resmi tayang di bioskop Indonesia pada tanggal 10 November lalu. Film yang digarap dari komik Marvel ini sempat hype dan menjadi bahan perbincangan netizen di media sosial.
Walaupun digarap dari komik klasiknya, terdapat beberapa perbedaan besar di film ya. Simak beberapa perbedaan Eternals versi Marvel Cinematic Universe dan komik.
Pada MCU, Deviants diciptakan oleh Arishem the Judge untuk membasmi mahkluk-mahkluk primitif buas yang menjadi predator bagi manusia agar manusia bisa berkembang dan bertambah banyak. Berbeda dengan versi komik di mana Deviants diciptakan oleh celestial lain bernama Ziran the Tester dari manusia purba (Homo erectus) yang dimutasikan.
Untuk tampilan versi MCU, terlihat Deviants berbentuk seperti mahkluk buas tanpa akal. Sedangkan versi komik, Deviants tetap berbentuk humanoid dan bisa berbicara layaknya mahkluk cerdas lain.
Versi MCU, Eternals diciptakan oleh Arishem jutaan tahun yang lalu dan dikirim ke Bumi untuk melindungi umat manusia dari para Deviants yang tak hanya memburu mahkluk buas primitif, tetapi juga manusia itu sendiri. Dengan kata lain, Eternals merupakan alien sebab berasal dari luar Bumi.
Pada komiknya, Eternals juga merupakan hasil eksperimen salah satu Celestial yang bernama Nezarr the Calculator. Sama seperti Deviants, Eternals juga berasal dari manusia purba (Homo erectus) sebagai objek eksperimennya.
Dalam versi MCU, seperti yang kita lihat; Ajak, Makkari, dan Sprite memiliki gender perempuan. Masing-masing diperankan oleh Salma Hayek, Lauren Ridloff, dan Lia McHugh.
Menurut versi komik, ketiganya merupakan karakter pria. Hal yang sama terdapat pada Sprite, di mana ia juga memilki tubuh yang paling kecil dibanding Eternals lainnya.
Seperti yang kita saksikan pada film Eternals, beberapa Celestial sudah diperlihatkan walau hanya sekilas. Mulai dari Arishem the Judge, Jemiah the Analyzer, sampai Nezzar the Calculator. Terdapat beberapa perbedaan visual Celestial pada MCU dan versi komiknya.
Pada akhir film, diperlihatkan bagaimana ukuran Arishem the Judge ketika ia menangkap Sersi, Phastos, dan Kingo. Arishem memiliki ukuran setidaknya jauh lebih besar dari bumi. Berbeda dengan versi komik, di mana tingginya kurang lebih hanya 600 meter.
Jika sudah menonton Eternals di bioskop, kita diberitahu bahwa tujuan Arishem melindungi manusia melalui Eternals adalah untuk dijadikan tumbal demi kelahiran Celestial baru, yaitu Tiamut. Arishem menanam benih Celestial di dalam inti bumi di mana benih tersebut akan menyerap energi dari mahkluk hidup cerdas untuk proses kelahiran (Emergence).
Berbeda dalam versi komik, Tiamut memang salah satu Celestial awal yang berperan dalam eksperimen di bumi. Arishem dan Tiamut berseteru pada kunjungan kedua para Celestial ke bumi di mana keduanya bertarung karena perbedaan pendapat dalam menentukan nasib bumi.
Bagaimana dengan kamu? Lebih suka Eternals versi komik atau versi Marvel Cinematic Universe?