8 Perbedaan Justice League Versi Zack Snyder dan Josh Whedon

Justice League versi bioskop dibuka dengan Superman (sebelum mati) berbicara pada beberapa anak yang ingin membuat podcast. Itu adalah momen yang mungkin ditambahkan untuk memuaskan para fans Superman karena setelah itu ia mati dan hampir tak ada lagi di setengah filmnya. Adegan selanjutnya adalah pertikaian antara Batman dan Parademon di Gotham.

Di versi Snyder, kedua adegan tersebut tak ada satupun yang tayang. Justru, film dibuka dengan adegan super lambat yang menampilkan pertarungan akhir di Batman v Superman, dengan Superman berteriak saat ia mati-matian melawan Doomsday (habis itu beneran literally mati, sih). Kematiannya menggema ke seluruh penjuru bumi, membangunkan Mother Box yang pertama dan memberi petunjuk singkat pada penonton bahwa superhero lainnya akan segera bertemu.

Kalau kamu sadar, versi Snyder punya tata suara yang sedikit berbeda. Komposer Tom Holkenborg sebenarnya didapuk untuk membuat musik dan suara di versi bioskop, tapi ketika Snyder angkat kaki dan Whedon masuk, penata suara diganti menjadi Danny Elfman. Kini Holkenborg kembali untuk membuat musik di versi Snyder dan memulainya dengan tata suara yang baru dan berbeda dari versi bioskop yang dulu sempat ia buat.

Ini adalah perubahan yang lebih menyeluruh, tetapi akan benar-benar kamu rasakan jika membandingkan kedua film tersebut. Whedon, yang, belum lama ini mendapat tuduhan melakukan pelecehan di set film Buffy dan Justice League, dikenal karena gaya genrenya yang lebih terkesan nerdy, sebenarnya hanya direkrut untuk menyelesaikan Justice League dan membuatnya terasa seperti The Avengers yang mana juga ia sutradarai. Kamu bisa merasakan adanya perbedaan ini karena versi bioskop terasa lebih terang dan kontras jika dibandingkan versi Snyder yang terkenal akan gayanya yang lebih gelap dan edgy.

Versi Snyder dikabarkan gak pakai satu pun frame yang direkam oleh Whenon, jadi hasilnya semua keunikan dan ciri khas Whedon pun tak ada di versi Snyder. Contohnya, saat momen pertemuan pertama Batman dan Aquaman, Aquaman berkata "Strong man is strongest alone.’ You ever heard of that?" Di versi bioskop, Batman menjawab, "That’s not a saying. That’s the opposite of what the saying is." Di versi Snyder, Batman justru menjelaskan bahwa Superman telah mati saat bertarung bersamanya.

Secara keseluruhan, versi Snyder lebih ringan dan tidak mencekam karena mengganti percakapan tersebut dengan lelucon dan interaksi langsung yang justru malah menguntungkan bagi perkembangan masing-masing karakter. Lebih efektif hampir di semua bagian film, juga versi Snyder gak memasukkan adegan di mana Aquaman tak bisa memalingkan wajahnya pada Wonder Woman.

Tambahan waktu DUA JAM versi Snyder membuat Cyborg, the Flash, dan Aquaman lebih terekspos karakternya. Aquaman bertemu dengan Vulko, penasihat Atlantis dan juga guru Aquaman. Jika adegan ini tak dipotong dari versi bioskop, mungkin itu jadi debut Vulko. Juga kita mendapat sedikit penjelasan tentang hubungan yang pelik antara Aquaman dengan para Atlantean. Adegan tambahan ini membuat versi Snyder menjadikan Aquaman lebih masuk akal jika digabung dengan film Aquaman itu sendiri.

The Flash mendapat banyak kemunculan juga, kalau mengingat banyaknya adegan yang dipotong di versi bioskop. Di mana Barry Allen menyelamatkan seorang perempuan yang menarik perhatiannya, Iris West, dimainkan oleh Kiersey Clemons. Saat Barry sedang melamar pekerjaan di sebuah petshop.

Salah satu perbedaan paling jelas antara versi bioskop dan versin Snyder. Di versi bioskop, Cyborg dan ayahnya, Silas, berdamai dan memperbaiki hubungan mereka. Di versi Snyder, Silas meninggal dengan cara yang cukup mengerikan, mengorbankan dirinya untuk mengaktifkan Mother Box terakhir sehingga para superhero dapat melacak lokasi Steppenwolf. Ini jelas jauh lebih sejalan dengan jalan cerita Snyder serta membuat perjalanan karakter Cyborg terasa jauh lebih otentik dan terwujud daripada akhir versi bioskop yang bahagia dan cerah.

Steppenwolf, penjahat di Justice League, sebenarnya gak sebesar itu pengaruhnya di komik karena ia benar-benar hanya antek dari Darkseid, New God yang menguasai planet Apokolips. Sebuah ciptaan dari sang legenda Jack Kirby yang merupakan bagian dari Fourth World Saga, Darkseid adalah perwujudan final dari kejahatan. Ia memiliki kekuatan begitu besar dan ingin menaklukkan dunia serta menemukan Anti-Life Equation, sebuah formula mistis yang membuat siapapun yang mengetahuinya bisa mempengaruhi (si)apapun yang mereka inginkan.

Meskipun di versi bioskop Steppenwolf memiliki beberapa referensi yang mengacu pada New Gods, tapi versi Snyder memperjelasnya dengan menjelaskan bahwa Steppenwolf memang bekerja sama dengan Darkseid. Dimainkan Ray Porter, Darkseid muncul di kilas balik pertarungan di Bumi 2.000 tahun yang lalu, yang mana merupakan perubahan penting dalam dirinya sendiri, karena Steppenwolf, bukan Darkseid, adalah pihak yang melawan para manusia, Atlantiean, dan Amazonian dalam versi bioskopnya.

Darkseid juga muncul di versi Snyder pertama kali dalam bentuk yang belum sempurna saat berbicara dengan Steppenwolf dan DeSaad. Di versi ini, ada dua bentuk Darkseid yang diperlihatkan. Tapi kalau dipikir-pikir, Darkseid gak muncul terlalu banyak, tapi kehadirannya membuat Steppenwolf (yang penampilannya juga didesain ulang di versi Snyder) lebih terasa sebagai penjahatnya karena kita tahu bahwa Steppenwolf sebenarnya putus asa ingin menjadi sesuatu, alih-alih jadi alien sederhana yang tugasnya hanya menginvasi bumi.

Di versi bioskop, Parademons (itu lho, preman-preman vampir terbang yang selalu mengikuti Steppenwolf) digambarkan bisa mencium rasa takut dan tertarik untuk mendekatinya. Hal ini, tampaknya, adalah improvisasi Whedon. Versi Snyder tak memperlihatkan Parademons peduli soal rasa takut atau apapun itu, terlihat sampai akhir cerita mereka kayaknya chill aja menyerang siapapun yang diperintahkan untuk diserang.

Iris West dan Vulko gak hanya karakter baru yang muncul di versi Snyder. Aktor Tiongkok Zheng Kai memerankan Ryan Choi, seorang ilmuwan di S.T.A.R. Labs bersama Silas Stone, ayahnya Cyborg. Ryan Choi adalah direktur nanoteknologi, yang sebenarnya adalah sebuah easter egg karena karakter ini nanti bakal jadi salah satu superhero juga bernama the Atom di komiknya.

Setelah respon penonton terhadap adegan Knightmare Batman v Superman, alur cerita itu akhirnya sepenuhnya dihapus dari Justice League versi bioskop. Tentu saja, versi Snyder membawanya kembali dengan penuh emosi. Knightmare dimulai dengan kemunculan Cyborg, dan tampaknya Mother Boxes menghanguskan bumi, ia melihat Wonder Woman mati di tumpukan kayu pemakaman saat Darkseid melihatnya, ia sekilas melihat Darkseid membunuh Aquaman dan Vulko dengan sinar Omega.

Superman menjadi jahat, ada kemungkinan karena Lois Lane mati dan Darkseid mampu memengaruhi Superman untuk bergabung dengannya. Batman, the Flash, Mera, Deathstroke, dan, yap, Joker-nya Jared Leto, tampaknya membentuk sebuah aliansi untuk menyelamatkan dunia. Agak ragu-ragu apakah kita bisa melihat versi penuh dari masa depan yang kelam ini, dan tampaknya harus kita tahan sementara.

Jujur, agak kasihan sama Joker karena di berbagai promosi film ia begitu menjual namun di filmnya ia hanya muncul sebentar. Siapa sangka, ternyata Joker dan Batman sebenarnya gak bisa hidup tanpa satu sama lain?

Sebenarnya akan ada banyak yang bisa dibahas jika kita ngomonginn perbedaan versi bioskop dan versi Snyder, kira-kira kamu menyadari ada perbedaan apa lagi selain yang sudah ada di artikel?