Live action The Little Mermaid tayang perdana di bioskop Indonesia pada Rabu (24/5/2023). Film garapan Walt Disney Pictures ini menyuguhkan beberapa detail berbeda dari versi animasinya.
Mulai dari karakter Ariel hingga latar belakang Pangeran Eric menjadi pembeda yang fresh. Berikut perbedaan The Little Mermaid (2023) versi live action dan animasi.
Peringatan: Artikel ini mengandung spoiler!
Perbedaan yang paling terlihat datang dari karakter Ariel (Halle Bailey). Di versi live action, Ariel digambarkan berkulit cokelat dengan rambut merah kecoklatan.
Sedangkan di versi animasi, Ariel digambarkan berkulih putih pucat, meski ia sering berada di bawah terik matahari. Rambutnya pun berwarna merah terang.
Namun, kesamaan karakter Ariel versi live action dan animasi adalah bentuk tubuh yang langsing. Sama seperti penggambaran Disney Princess pada umumnya yang berpinggang kecil.
Dalam live action ini, Pangeran Eric (Jonah Hauer-King) diceritakan adalah anak angkat dari Ratu Selina (Noma Dumezweni), karakter yang baru muncul di film, tapi tidak di animasinya. Ia terdampar di kerajaan Pulau Mediterainian. Ratu Selina yang sepertinya tidak memiliki anak menjadikan Pangeran Eric sebagai pewaris takhtanya.
Dalam versi animasi, latar belakang keluarga Pangeran Eric tidak banyak diangkat. Sementara dalam buku dongengnya, Eric diceritakan merupakan anak dari Ratu Eleanora yang menghilang saat ia masih kecil.
Pengisi suara Scuttle di live action dan animasi tentu saja orang yang berbeda. Hanya saja, di versi live action, pengisi suara burung camar adalah seorang perempuan.
Di versi animasi, pengisi suara Scuttle adalah Buddy Hackett. Ia cukup dikenal sebagai komedian, aktor, dan penyanyi. Sedangkan pengisi suara Scuttle di live action adalah Awkwafina yang juga memerankan Katy di Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings (2021).
Flounder (Jacob Tremblay) adalah ikan tropis sahabat Ariel. Suaranya yang bak anak kecil sangat khas dan lucu untuk didengar. Ia kerap mengikuti Ariel ke mana pun putri duyung itu mengembara di lautan.
Visual Flounder versi animasi cenderung lebih chubby dengan warna dominan kuning dan biru. Sementara pada live action, Flounder lebih pipih dengan warna sisik dominan silver bergaris hitam dan kuning.
The Little Mermaid (1989) versi animasi menggambarkan hampir semua karakternya berkulit putih. Sementara dalam versi live action-nya, Disney berusaha menyuguhkan keberagaman, misalnya terlihat pada anak-anak Raja Triton (Javier Bardem) yang digambarkan punya warna kulit yang berbeda-beda.
Mala (Karolina Conchet) adalah putri duyung penguasa Laut Chaine yang diadaptasi dari China. Lalu ada Karian (Kajsa Mohammar), si penguasa Laut Saithe, perairan yang diselimuti es. Ada pula Indira (Simone Ashley), penguasa Laut Brinedive yang diadaptasi dari India.
Selanjutnya, Tamika (Sienna King) adalah penguasa Laut Fracus yang diadaptasi dari Afrika. Selain anak-anak Raja Triton, Ratu Selina dan rakyat-rakyatnya juga memiliki warna kulit yang beragam.
Pertemuan pertama Ariel dan Pangeran Eric adalah saat badai terjadi. Kala itu, kapal yang ditumpangi Pangeran Eric hancur dan terbakar. Di versi animasinya, Pangeran Eric sebenarnya sudah berhasil menyelamatkan diri dan naik sekoci. Hanya saja, ia kembali untuk menyelamatkan Max, anjingnya.
Sedangkan di live action, Pangeran Eric sejak awal belum turun dari kapal, karena ia berusaha menyelamatkan semua awak, termasuk Grimsby (Art Malik). Ketika kapal terbakar, ia harus menerjang api untuk menyelamatkan Max.
Setelah membuat perjanjian dengan Ursula (Melissa McCarthy), Ariel akhirnya mendapatkan kaki. Pada versi animasi, pertemuan pertamanya dengan Pangeran Eric adalah di pantai. Saat itu, Ariel menghampiri Pangeran Eric yang sedang melamun.
Sedangkan pada versi live action, Ariel ditangkap oleh jaring nelayan dan dirawat oleh pelayan istana. Pangeran Eric menghampirinya karena mengira Ariel adalah orang yang menyelamatkannya. Sayangnya, hal itu tidak bisa dibuktikan karena suara Ariel hilang.
Ariel dan Pangeran Eric menikmati petualangan yang mengesankan. Berkat petualangan itu, Pangeran Eric juga mulai jatuh hati kepada Ariel dan melupakan sosok yang menyelamatkannya.
Di versi live action, Ariel dan Pangeran Eric mengunjungi pasar atau ibu kota tempat rakyatnya berada. Mereka menari bersama penduduk desa hingga mendayung perahu di danau. Sedangkan di versi animasi, mereka hanya berdansa berdua di istana.
Perbedaan lain terdapat saat Ariel menggunakan garpu sebagai sisir. Kalau di versi animasi, ia memakainya saat makan di istana. Sedangkan di versi live action, ia memakai garpu sebagai sisir saat sedang mengunjungi pasar.
Perbedaan lain yang cukup kentara adalah Ariel di versi live action lupa jika ia harus menerima ciuman cinta sejati dari Pangeran Eric. Jadi selama di daratan, Scuttel, Flounder, dan Sebastian (Daveed Diggs) yang membantunya. Sedangkan di versi animasi, ia mengingatnya.
Momen saat Ursula ketahuan menyamar sebagai perempuan yang menyelamatkan Pangeran Eric juga berbeda. Di versi live action, Ursula dan Pangeran Eric akan mengumumkan pertunangan mereka di halaman istana. Saat itu, Ariel datang dan membongkar penyamaran Ursula.
Sedangkan di versi animasi, Ursula dan Pangeran Eric sedang menggelar pernikahan di atas kapal. Sebelum keduanya melakukan pemberkatan, Ariel datang dan membongkar penyamaran Ursula.
Meski menyuguhkan beberapa perbedaan, live action The Little Mermaid (2023) tetap jadi film Disney yang patut kamu tonton. Akting detail, dan visualnya akan membuatmu takjub!