acara pelelangan manusia (dok. Toei Animation/One Piece)
Pemerintah Dunia rupanya tidak punya kekuasaan sebesar namanya. Federasi yang berdiri sejak 8 abad lalu ini belum menguasai dunia sepenuhnya. Ada wilayah-wilayah yang tidak terafiliasi dengan mereka.
Ini mengakibatkan perbedaan sistem hukum yang berbeda di tiap wilayah. Semua wilayah yang tidak terafiliasi dengan Pemerintah Dunia punya ketentuan hukumnya sendiri, bahkan bertentangan dengan hukum milik Pemerintah Dunia. Wilayah-wilayah ini juga bebas melakukan aktivitas-aktivitas mereka tanpa diganggu atau diintervensi Pemerintah Dunia.
Negara Wano adalah contoh dari wilayah yang tidak berafiliasi dengan Pemerintah Dunia. Wano sepenuhnya dikuasai oleh Shogun yang bebas menentukan aturannya sendiri. Dampaknya, para penduduk Wano harus merasakan perbudakan yang dilakukan oleh Kaidou, bajak laut kejam yang bekerja sama dengan ShoOrochi untuk menguasai Wano.
Perbudakan di Wano terjadi di Udon, tepatnya di Penjara Tambang. Penjara ini berisi para pemberontak yang pernah melawan Orochi, Shogun Wano saat itu. Para tahanan dipaksa mengukir balok batu raksasa, lalu mengangkatnya ke kapal. Mereka hanya diberi satu kibi dang untuk setiap lima balok. Para tahanan mustahil bebas karena mereka dikalungi borgol yang siap meledak jika mereka kabur.
Di tempat lain, ada wilayah yang bebas hukum di Sabaody Archipelago, tepatnya di Grove 1. Wilayah ini memiliki bangunan yang merupakan pusat pelelangan budak. Para manusia yang berhasil diculik akan dilelang di tempat ini. Tiap calon budak punya harga awal yang berbeda-beda, tergantung dari ras, fisik, atau kekuatannya. Boa Hancock beserta saudaranya adalah korban dari rumah pelelangan ini. Aktivitas ini ditoleransi Pemerintah Dunia karena berada di wilayah yang bebas hukum, dan Marinir menyebutnya sebagai Kantor Keamanan Ketenagakerjaan Publik.