Jakarta, IDN Times - Band Thailand Scrubb untuk pertama kalinya menggelar konser di Indonesia. Konser bertajuk SCRUBB LIVE IN JAKARTA ini digelar di Kuningan City Hall, Jakarta pada Sabtu (23/9/2023) malam.
Dalam momen konferensi pers menjelang konser, duo member Scrubb yaitu Muey Thawatpon dan Ball Torpong, mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang kedatangan mereka ke Jakarta kali ini. Yuk simak bersama di IDN Times.
Scrubb adalah band yang dibentuk oleh duo Muey Thawatpon dan Ball Torpon pada tahun 2000. Mereka merupakan salah satu grup musik terlaris para eranya dengan lagu-lagu hits yang tak lekang oleh masa.
Namun, popularitas mereka kembali melejit, bahkan menembus mancanegara, setelah menjadi OST serial BL sukses berjudul 2Gether (2020). Drama yang dibintangi Bright Vachirawit dan Win Metawin ini secara tak langsung meroketkan lagu-lagu Scrubb di Indonesia juga. Bahkan di salah satu platform streaming lagu, Indonesia menempati peringkat kedua pendengar terbanyak.
"Kami gak nyangka banget, bisa sampai konser ke luar negeri seperti sebelumnya ke Taiwan, sekarang ke Indonesia. Terima kasih kepada kreator series dan penulis novelnya yang sudah pakai lagu Scrubb jadi soundtrack buat 2Gether," ungkap Ball Torpon, sang gitaris sekaligus vokalis.
"Terima kasih juga untuk yang sudah mengikuti kami dan buat teman-teman yang juga menyukai lagu-lagu lain di luar soundtrack tersebut," tambahnya.
Bagi Muey Thawatpon, ini merupakan kesempatan pertamanya berkunjung ke Indonesia. Sementara meski Ball Torpon sudah dua kali ke Jakarta, namun ini tetap jadi konser perdananya yang berkesan di tanah air. Ditanya soal pengetahuan mereka akan Indonesia, keduanya menyebut tentang musisi dan musik asal negara kita, lho!
"Pernah dengar lagu dari Adhitia Sofyan yang judulnya 'Adelaide Sky.' Selain itu saya juga tahu Mocca," ujar Ball Torpon. Hal ini senada dengan rekannya, Muey Thawatpon, sang vokalis utama, yang juga mengaku senang mendengarkan lagu Adhitia Sofyan.
Bahkan ketika ditanya siapa musisi di dunia ini yang ingin mereka ajak kolaborasi jika ada kesempatan, keduanya kompak menjawab Adhitia Sofyan!
"Sebenarnya Scrubb sendiri bukan semacam band yang utuh ya, lebih cenderung ke akustik. Jadi sepertinya menarik deh buat bikin lagu dengan Adhitia Sofyan," papar Ball Torpon. Adhitia Sofyan sendiri merupakan salah satu musisi Indonesia yang memang sudah terkenal dengan kepiawaian bermusik dan gitar akustiknya.
Pertama ke Indonesia, baik Ball maupun Muey mengaku sangat senang dengan vibes orang-orang hingga makanan yang disajikan. Tapi kira-kira, kalau ada kesempatan ke sini bukan untuk konser, kedua musisi Thailand ini ingin ke mana ya?
"Ke Bali sih, bagi orang Thailand, Bali tuh kayak favorit banget," ungkap Muey semringah.
Ball juga gak jauh beda dengan rekan duetnya, namun ada tempat lain yang juga ingin ia datangi di tanah air.
"Pengen ke Pulau Komodo, pengen lihat kehidupan hewan dan lingkungan di sana gimana," katanya. Ia juga ingin ke Bali untuk menikmati pantai-pantai yang cantik. "Pokoknya tempat-tempat istirahat untuk menikmati hidup!" ujar sang gitaris.
Tahun ini menandakan anniversary debut ke-23 bagi Scrubb. Bisa awet berkarier hingga dua dekade tentu bukanlah hal mudah. Mereka pun mengungkap bahwa band ini berawal dari pertemanan semasa kuliah yang kemudian dibawa serius hingga masuk salah satu label musik besar.
"Sebenarnya kalau ditanya gimana bisa awet kariernya, gak pernah mikirin sih," seloroh Ball. "Yang pasti prinsip yang pertama kami membuat musik karena passion. Yang kedua terima kasih kepada para fans yang selalu mendengarkan karena kalau gak ada kalian gak bisa sejauh ini," lanjutnya.
Di sisi lain, Muey juga mengaku punya kenangan manis tentang fans Indonesia. Ia seolah dapat bukti bahwa musik tak mengenal batasan bahasa dan bangsa dari pengalaman ini.
"Terima kasih buat teman-teman dari Indonesia. Beberapa sering nge-tag di Instagram, di Facebook, tentang lagu-lagu kami yang dikasih subtitle Bahasa Indonesia. Bikin kami merasa dapat support dan karena hal itu juga yang membuat kami bisa datang ke Indonesia walau pun bahasa kita berbeda," terangnya.