Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perjalanan Ghost Ranger Indonesia, Raih Cuan lewat Konten Berbayar

Ghost Ranger Indonesia (instagram.com/ghost_ranger_indonesia)

Horor selalu punya daya tarik tersendiri di media sosial. Dari ekspedisi ke tempat angker hingga podcast yang membahas pengalaman mistis, konten bertema horor selalu sukses memikat netizen dan mendulang engagement tinggi.

Ghost Ranger Indonesia menjadi salah satu kreator horor yang cerita-cerita mistisnya banyak dinanti. Di bawah komando Erik dan Dika, GRIN bukan hanya membagikan kisah-kisah seram, tapi juga melakukan investigasi langsung ke lokasi-lokasi yang dikenal angker dengan peralatan canggih.

Kiprah Ghost Ranger Indonesia sebagai kreator konten horor kini makin gemilang. Berawal dari bikin konten yang bisa ditonton secara gratis di YouTube, kini duo yang akrab disebut sebagai GRIN ini sudah memiliki konten eksklusif berbayar di platform Noice, hingga sudah mendapat tawaran adaptasi film layar lebar.

Erik membagikan cerita perjalanan Ghost Ranger Indonesia kepada IDN Times, sejak mereka pertama kali dibentuk, memiliki konten ekslusif berbayar, hingga kini salah satu ceritanya akan diadaptasi menjadi film

1. Ghost Ranger Indonesia terbentuk berawal dari hobi nonton tayangan pemburu hantu

Ghost Ranger Indonesia (instagram.com/ghost_ranger_indonesia)

Sebelum membentuk GRIN, Erik dan Dik atelah menyelami dunia perburuan hal-hal berbau supranatural secara sendiri-sendiri. Kepada IDN Times, Erik mengaku telah tertarik dengan dunia investigasi horor sejak 2010. Saat itu, ia memang hobi menonton tayangan pemburu hantu dari luar negeri seperti acara Ghost Hunters International.

Pria yang identik dengan kumis dan jenggot tebal ini tertarik karena acara seperti Ghost Hunters International, kerap membuktikan keberadaan makhluk tak kasat mata dengan teknologi-teknologi canggih. Ia bahkan sampai membeli alat-alat pemburu hantu seperti kamera inframerah, pendeteksi medan elektromagnetik (EMF), spirit box, dan alat pemantau suhu.

"Dengan alat-alat itu saya jalan sendiri ke tempat-tempat angker sebagai solo explorer. Cuma bukti yang saya dapetin itu hanya berupa bukti audio dan gerakan, sedangkan visualnya gak ada. Nah jadi saya cari apa, supaya saya bisa dapat (bukti) visualnya juga," ujar Erik.

Hingga akhirnya ia bertemu dengan Dika, di komunitas Ghost Photography Community di Kaskus. Mereka akhirnya bekerja sama membentuk Ghost Ranger Indonesia pada 17 Agustus 2019.

2. Ciri khas GRIN, buktikan kehadiran sosok astral pakai teknologi canggih

Ghost Ranger Indonesia (instagram.com/ghost_ranger_indonesia)

Erik dan Dika bersatu membentuk Grin bukan hanya untuk menjadi pemburu hantu biasa. Berbekal pengetahuan dan koleksi alat-alat pemburu hantu yang dimiliki Erik, plus kamera canggih yang dipunyai Dika, GRIN mencoba untuk membuktikan kehadiran entitas supranatural dengan menggunakan alat-alat canggih tersebut.

Untuk membuktikan kehadiran sosok tak kasat mata, Erik dan Dika menggunakan berbagai metode dan berbagai alat. Erik menyebut jika banyaknya alat yang dipakai saling mendukung keakuratan pembuktikan adanya sosok supranatural tersebut.

"Ada alasan kita menggunakan alat lebih dari satu. Kalau cuma (menggunakan) satu, aku bisa bilang itu anomali, keakuratannya di bawah 25 persen. Pada saat ada alat saya yang lain bisa memverifikasi itu, itu (keakuratannya) naik, kemungkinan 50 persen ada entitas di situ. Pada saat saya sudah bisa berinteraksi dengan mereka, itu bisa dibilang 75 persen akurat," jelas Erik.

Dari ratusan tempat angker yang sudah mereka datangi, Erik dan Dika menggunakan beberapa alat canggih seperti pemantau suhu, pendeteksi medan elektromagnetik, kamera termal, spirit box, hingga alat semacam perekam suara yang bisa menangkap suara-suara khusus untuk membantu berinteraksi dengan makhluk supranatural.

Nantinya, data-data yang ditangkap oleh alat itu akan Erik dan Dika proses dan verifikasi, sehingga terlihat hasilnya membuktikan apakah di tempat yang mereka datangi ada makhluk tak kasat mata atau tidak.

3. Melebarkan sayap dengan membuat konten berbayar

Ghost Ranger Indonesia (instagram.com/ghost_ranger_indonesia)

Setelah berhasil menggaet lebih dari 450 ribu subscribers di YouTube, Ghost Ranger Indonesia mengambil kesempatan untuk melangkah lebih jauh dengan bergabung dengan platform Noice. Di sana, GRIN memiliki konten eksklusif berbayar.

Berbeda dengan konten gratisan yang biasa diunggah di YouTube, ada effort berlebih yang mereka curahkan untuk konten eksklusif ini. Untuk konten di Noice, mereka tidak menyambangi tempat-tempat umum yang dikenal angker, melainkan tempat angker yang didapat dari klien mereka.

Erik bercerita bahwasannya kini Ghost Ranger Indonesia juga menerima jasa investigasi hantu, bagi klien-klien mereka yang ingin kediamannya untuk diinvestigasi. Beberapa dari klien merasa tak keberatan, jika rekaman proses dan hasil investigasi tersebut dijadikan konten oleh GRIN. Dari situlah Erik dan Dika mampu menciptakan karya dan cerita eksklusif tentang tempat angker, yang tidak dimiliki oleh banyak orang.

Untuk konten berbayar ini, GRIN membuat kontennya semacam semi dokumenter, sehingga gak hanya ada rekaman aktivitas saat mereka melakukan investigasi saja. Mereka juga mengumpulkan cerita dari wawancara langsung dengan pemilik rumah, keluarganya, hingga para tetangga yang menjadi saksi angkernya tempat tersebut.

Dengan konten-konten eksklusif tersebut, GRIN hingga saat ini telah mencatat lebih dari 1 juta transaksi di Noice, yang membuktikan kontennya banyak disukai dan dicari oleh fans.

4. Cara GRIN menggaet penonton dari gratisan ke berbayar

Ghost Ranger Indonesia (instagram.com/ghost_ranger_indonesia)

Memiliki konten eksklusif yang kini tak lagi gratis, tentu menghadirkan tantangan baru bagi Erik dan Dika. Kini mereka harus mencari cara bagaimana penonton yang semula menikmati konten mereka secara gratis, kini harus mengeluarkan kocek sekitar Rp20 ribu, untuk satu konten mereka di Noice.

Dengan santai Erik menanggapi bahwa sejak awal GRIN sama sekali tidak mempunyai target. Namun, mereka tetap ingin konten eksklusif yang dihasilkan dengan effort besar itu juga ditonton oleh banyak khalayak.

Salah satu caranya adalah dengan memberikan sedikit bocoran 40 menit pertama konten eksklusifnya, secara gratis di YouTube.

"Awal kita trial promo Scariest Case of Ghost Ranger Indonesia itu banyak pro dan kontra. Jadi, audiens yang biasa dapat gratisan mulai mencaci maki kami. Walaupun aku udah bilang, di Noice cuma satu video sebulan, sementara ada belasan video gratis di YouTube. Strateginya yang saya buat waktu itu adalah, oke, kita tayangin 40 menit pertama, yang konten ekslusif di Noice itu, kita tayangin (gratis) di YouTube. Nanti di-ending baru dibilang, kalau mau lanjutin konten ini silakan di Noice," cerita Erik.

5. Sudah mendapat tawaran adaptasi ke film

Ghost Ranger Indonesia (instagram.com/ghost_ranger_indonesia)

Dengan kesuksesan menghadirkan investigasi dan cerita seram di berbagai platform hingga saat ini, GRIN kembali mendapat kesempatan emas ketika mereka mendapat tawaran diangkatnya salah satu konten atau cerita mereka menjadi adaptasi film.

Erik mengaku bahwa saat ini sudah melakukan pembicaraan dengan salah satu rumah produksi besar.

"(Cerita) rumah yang di Subang, itu rumah Belanda. Saat ini kita sedang ada pembicaraan untuk dibuat jadi film," katanya.

Selain sedang menyiapkan adaptasi film, GRIN juga masih akan terus berkarya dengan menelurkan konten-konten di YouTube maupun konten ekslusif di Noice secara reguler.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triadanti
EditorTriadanti
Follow Us