Nama Christine Hakim baru-baru ini menjadi trending di media sosial lantaran perannya di serial The Last of Us yang tayang di HBO. Kemunculannya di episode ke-2 mampu membuat netizen heboh lantaran banyaknya unsur Indonesia yang diadopsi ke dalamnya, mulai dari Kota Jakarta hingga dengan Bahasa Indonesia.
Tidak hanya mengambil peran di film Hollywood, Christine juga menjadi produser deretan film sukses Indonesia. Penasaran dengan sosok Christine Hakim? Yuk simak perjalanan kariernya.
Christine Hakim merupakan aktris, produser, dan aktivis asal Jambi. Awalnya, Christine tidak berniat menjadi seorang aktirs, melainkan arsitek atau psikolog. Namun, nasibnya berubah ketika ia dipilih untuk memerankan film Cinta Pertama milik Teguh Karya pada tahun 1973. Teguh Karya menawarinya peran tersebut setelah melihat foto-foto permodelannya di sebuah majalah, padahal Christine pada saat itu hanya iseng membantu temannya.
Dari perannya tersebut, Christine mulai tertarik dengan industri perfilman. Di tahun berikutnya, Christine bahkan membintangi film karya Teguh Karya lagi yang berjudul Kawin Lari. Setelah itu, dirinya mengambil peran di beberapa film laris seperti Sesuatu yang Indah dan Badai Pasti Berlalu.
Pada film pertamanya, Cinta Pertama, Christine langsung berhasil meraih Piala Citra untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik. Hal tersebut lah yang meyakinkannya untuk terus melanjutkan karier di dunia seni peran.
Tidak hanya meraih Piala Citra, Christine juga berhasil menampilkan 14 film Indonesia yang diperankannya dalam Festival Tiga Benua Nantes pada November, 1983. Tidak lama setelah itu, pada 1985 Christine menjadi pengamat di Festival Film Cannes dan menjalin hubungan kerja dengan Pierre Risient yang membantunya membawa film hasil produksinya ke Cannes.
Christine juga sempat meraih penghargaan pencapaian seumur hidup dari Festival Film Indonesia atas kontribusinya untuk industri film Indonesia.
Selain menjadi aktris, Christine Hakim juga melebarkan sayapnya ke belakang layar dengan menjadi produser film. Film Daun di Atas Bantal menjadi karya perdananya sebagai seorang produser. Dari karya perdananya itu, Christine sukses menayangkannya di Cannes pada tahun 1998. Selain Daun di Atas Bantal, Christine juga sempat memproduseri film Pasir Berbisik pada tahun 2001 yang mana sukses diputar di Festival Film Asia Deauville.
Hebatnya, pada tahun 2002 Christine berhasil ditunjuk menjadi juri Festival Film Cannes bersama dengan David Lynch, Sharon Stone, dan Michelle Yeoh.
Salah satu puncak karier Christine adalah ketika dirinya berhasil beradu peran dengan aktris Hollywood, Julia Roberts. Pada tahun 2010, Christine mendapatkan kesempatan untuk tampil di film Hollywood Eat Pray Love yang juga diperankan oleh Julia Roberts.
Dalam film garapan Ryan Murphy itu, Christine berperan sebagai seorang praktisi holistik asal Bali.
Nama Christine Hakim kembali muncul di awal tahun 2023. Hal ini karena perannya dalam serial The Last of Us yang tayang di HBO. Di episode ke-2, dirinya muncul dan berperan sebagai Ratna, profesor mikologi dari Universitas Indonesia.
Dalam perannya, Christine juga beradu peran dengan deretan artis ternama seperti Pedro Pascal yang pernah memerankan Game of Thrones, hingga Bella Ramsey.
Nah, itu dia rangkuman perjalanan aktris senior, Christine Hakim di dunia perfilman. Berkat bakat dan juga prestasinya, gak heran deh kenapa beliau bisa sampai menembus Hollywood. Keren banget!