Mia Khalifa lagi-lagi mencuri perhatian. Sebelumnya ia sempat disorot karena diundang sebagai pembicara tamu di Universitas Oxford, Inggris. Kali ini, mantan artis porno itu dipecat oleh Playboy karena menyuarakan dukungan terhadap pejuang kemerdekaan Palestina.
Melejit sebagai bintang dewasa, Mia Khalifa telah melalui perjalanan karier yang penuh liku dan mencengangkan. Dari film esek-esek jadi aktivis sosial media, yuk simak kisah Mia Khalifa.
Mia Khalifa berasal dari keluarga Lebanon yang pindah ke Amerika Serikat pada 2001. Ia sempat menjadi korban bully di SMA karena warna kulitnya yang dinilai lebih gelap daripada teman-teman lain.
Setelah sempat ikut Massanutten Military Academy di Woodstock, Mia Khalifa kuliah dan lulus dari University of Texas di El Paso, untuk program studi Sarjana Seni.
Sebelum terjun ke industri film porno, Mia Khalifa sebelumnya sempat jadi model, bekerja di bar sebagai bartender, dan jadi briefcase girl di sebuah acara TV Spanyol. Mia melakukan pekerjaan-pekerjaan itu karena dia harus membiayai hidupnya sendiri. Ia diketahui telah melakukan hal itu dan mandiri secara finansial sejak mulai kuliah.
Pada 2014, Mia Khalifa mencoba peruntungannya dengan berakting di film porno Amerika Serikat. Nama Mia Khalifa sendiri adalah nama panggung, yang ia ambil dari nama anjingnya, Mia, dan nama rapper terkenal Wiz Khalifa.
Kehadiran Mia di salah satu film produksi Bang Bros sangat menyita perhatian publik. Sebab, saat itu Mia beradegan porno dengan seorang pria dan seorang wanita lain sambil mengenakan hijab.
Film itu langsung bikin Mia Khalifa populer. Selain jadi banyak yang ngefans, banyak juga tokoh agama yang mengkritik keras. Bahkan orang tuanya sampai gak mau menerima Mia Khalifa lagi sebagai anak. Ia juga mengaku sempat dapat teror dari ISIS.
Setelah namanya melambung, Mia Khalifa sebenarnya sempat menandatangani kontrak panjang dengan Bang Bros. Namun, ia berubah pikiran setelah tiga bulan dan tidak meneruskan kerja samanya dengan rumah produksi film porno tersebut.
Dalam beberapa wawancara, Mia mengaku mengalami eksploitasi. Ia mendapat jadwal kerja yang berlebihan hingga tidak mendapatkan bayaran sebagaimana mestinya. Bahkan setelah ia berhenti, Mia tidak punya hak atas konten-konten yang pernah dibuatnya bersama Bang Bros. Walau video dan foto-foto syurnya terus menghasilkan uang, ia sama sekali tidak mendapatkan royalti sepeser pun.
Setelah hanya tiga bulan di industri film porno, Mia mendapat tawaran dari media Amerika Serikat, Complex Networks, sebagai host acara olahraga.
Setelah itu, perempuan berusia 30 tahun ini juga sempat berkecimpung di dunia hukum dengan menjadi paralegal. Mia juga sempat mencicipi menjadi akuntan atau staff pembukuan.
Mia Khalifa kini punya channel YouTube dan sering live di platform Twitch. Ia sekarang dikenal sebagai publik figur sekaligus influencer media sosial. Pada 2020 ia pernah jadi kameo di serial Ramy yang pernah menyabet piala Golden Globe.
Nama Mia Khalifa kembali disorot setelah ia diundang dan hadir di Oxford Union. Di sana ia menjadi pembicara dan menceritakan pengalamannya soal eksploitasi di industri film dewasa.
Di acara yang pernah mengundang tokoh terkenal seperti Stephen Hawking, Bill Clinton, dan Elton John ini, Mia Khalifa menyampaikan pentingnya menerapkan batasan personal dan profesional. Mia Khalifa memang sering membagikan bahayanya eksploitasi di dunia hiburan, melalui pengalaman kariernya itu.
Kehadirannya tak pelak menimbulkan reaksi pro dan kontra. Meski begitu, Mia seolah membuktikan stigma bahwa para bintang porno cuma modal cantik doang adalah salah.
Terbaru, perempuan kelahiran 1993 ini disorot karena sikapnya yang mendukung Palestina dalam konflik antara Hamas versus Israrel yang memanas baru-baru ini.
"Jika kalian melihat situasi di Palestina dan tidak berada di pihak Palestina, maka kalian berada di pihak yang salah dari apartheid, dan sejarah akan menunjukkan hal itu pada waktunya," tulis Mia Khalifa di platform Twitter (sekarang disebut X) pada 7 Oktober 2023.
Lebih lanjut, Mia juga mengunggah beberapa cuitan yang bernada sarkastis dan seolah menjadikan peperangan Hamas-Israel sebagai lelucon. Playboy pun menanggapi sikap sang talent dengan merilis pengumuman pemutusan hubungan kerja darinya.
"Mia telah membuat komentar yang menjijikkan dan tercela karena merayakan serangan Hamas terhadap Israel dan pembunuhan terhadap pria, perempuan, dan anak-anak yang tidak bersalah," tulis Playboy dalam email yang disebar pada 10 Oktober 2023.
Selain Playboy, Mia juga diberhentikan dari kerja samanya dengan perusahaan Red Light Holland. Meski begitu, ia justru semakin vokal menyuarakan menentang zionis.
"Mendukung Palestina telah membuat saya kehilangan banyak peluang bisnis, tapi saya lebih marah pada diri saya sendiri karena tidak mengecek sebelumnya apakah saya berbisnis dengan zionis atau tidak," tulis Mia di Twitter.