Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Metallica konser di benua Antartika, photo by @rosshalfin (Instagram/Metallica)
Metallica konser di benua Antartika, photo by @rosshalfin (Instagram/Metallica)

Kalau ngomongin Metallica, yang kebayang pastinya konser di panggung besar dan megah dengan ribuan penonton headbang bareng. Tapi jangan salah, band metal legendaris ini juga pernah tampil di tempat-tempat yang gak biasa, bahkan cenderung gak masuk akal buat konser rock. Mereka sering banget menabrak batasan umum untuk sebuah band melakukan konser.

Bukan cuma main di stadion besar atau festival raksasa, Metallica pernah manggung di tempat yang sangat gak terduga. Mulai dari daerah paling terpencil di dunia sampai penjara. Kamu gak percaya? Coba simak artikel ini sampai tuntas, yuk!

1. Konser di Antarktika

Pada tahun 2013, Metallica bikin sejarah dengan tampil di tempat yang mungkin paling gak masuk akal buat konser, yaitu Antarktika! Yap, benua es yang hampir gak berpenghuni itu jadi saksi konser yang bertajuk Freeze ‘Em All. Konser ini digelar sebagai bagian dari program promosi yang diadakan oleh Coca-Cola dan cuma dihadiri oleh segelintir orang. Merekad adalah peneliti, ilmuwan, dan kru dari berbagai negara yang lagi tugas di sana.

Yang bikin konser ini makin unik, Metallica gak bisa pakai speaker besar kayak biasanya. Karena aturan lingkungan yang ketat, suara konser disalurkan lewat headphone ke para penonton. Walaupun terdengar sunyi dari luar, tapi di dalam tenda konser, para penonton terlihat headbang seru bareng James Hetfield dan kawan-kawan. Konser ini juga ngebuat Metallica jadi satu-satunya band yang pernah tampil di semua benua di dunia. Keren banget, ya!

2. Konser di penjara San Quentin

Tahun 2003, Metallica bikin kejutan lagi dengan tampil di salah satu penjara yang terkenal paling ketat di Amerika Serikat, yaitu San Quentin State Prison. Konser ini jadi bagian dari promosi album St. Anger yang memang punya nuansa marah dan kelam, sehingga pas banget dengan suasana di balik jeruji. Tapi bukan cuma soal promosi, konser ini juga jadi bentuk solidaritas mereka terhadap para narapidana yang jarang dapet hiburan seperti ini.

Di depan ratusan tahanan yang duduk berbaris dan dijaga ketat, Metallica tampil dengan energi penuh seperti konser di stadion besar biasanya. James bahkan sempat bilang kalau ini pengalaman yang bikin ia sadar akan nasib orang-orang yang hidup di sisi lain masyarakat. Konser ajaib ini bisa kamu saksikan dalam video musik dari lagu “St. Anger”.

3. Konser bareng musisi simfoni

Kalau biasanya musik metal identik dengan distorsi gitar dan drum yang ngebut, Metallica pernah membuktikan kalau musik keras juga bisa berpadu indah dengan orkestra simfoni. Tahun 1999, mereka berkolaborasi dengan San Francisco Symphony dalam konser megah bertajuk S&M (Symphony & Metallica). Konser ini digelar di Berkeley Community Theatre dan jadi eksperimen musik yang luar biasa unik.

Di bawah arahan konduktor legendary Michael Kamen, lagu-lagu seperti “Master of Puppets”, “Nothing Else Matters”, dan “One” dibawakan dengan sentuhan orkestra yang megah. Perpaduan keduanya menghasilkan sesuatu yang megah banget! Kolaborasi ini sekaligus membuktikan kalau Metallica bukan band yang takut keluar dari zona nyaman. Mereka bahkan mengulang sukses ini di tahun 2019 lewat S&M2. Siapa bilang musik metal gak bisa elegan?

Dari konser di Antartika sampai tampil di depan para narapidana, Metallica emang gak pernah setengah-setengah dalam memberikan pengalaman tak terlupakan buat para penggemarnya. Mereka tuh gak cuma berani tampil beda, tapi juga menunjukkan bahwa musik bisa menjangkau siapa saja dan di mana saja. Jadi, kalau kamu pikir konser metal cuma bisa seru di tengah kerumunan moshing, Metallica sudah membuktikan kalau serunya bisa hadir bahkan di ujung dunia sekalipun!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Topics

Editorial Team