Persamaan Para Hero dan Villain di Film Thunderbolts* Menurut Cast

Yogyakarta, IDN Times - Film Thunderbolts* akan memperkenalkan tim baru berisi karakter-karakter anti-hero Marvel Cinematic Universe, yang belum pernah bekerja sama sebelumnya. Tim Thunderbolts juga disorot karena akan menjadi tim protagonis pertama yang dibentuk pasca berpencarnya Avengers.
Sebelum penayangannya di bioskop, para cast utama film Thunderbolts* sempat membedah persamaan karakter-karakter yang mereka mainkan di film ini lewat konferensi pers global pada Senin (28/4/2025). Ternyata, baik karakter protagonis maupun villain di sini memiliki perjalanan emosional yang mirip-mirip.
1. Semua karakter, baik protagonis maupun antagonis, punya perjalanan emosional yang hampir sama sebelum peristiwa Thunderbolts*

Dalam konferensi pers global Thunderbolts* yang digelar pada Senin (28/4/2025), para cast mengungkapkan bahwa semua karakter mereka sama-sama sedang mengalami masa-masa kehilangan.
Seperti yang dijelaskan Florence Pugh, karakter Yelena Belova yang ia perankan masih dalam kondisi berkabung atas meninggalnya Natasha Romanoff, saat peristiwa Avengers: Endgame (2019). Hal ini juga dirasakan oleh Alexi Shostakov alias Red Guardian, yang sudah kehilangan Natasha sekaligus tidak bisa menaklukkan hati Yelena juga.
"Dia tidak punya alasan untuk hidup lagi. Dia kehilangan kakaknya. Dia kehilangan keluarganya. Hubungan dengan ayahnya telah meredup, menjadi tidak ada," ujar Florence Pugh.
Sementara itu, pemeran karakter Ghost dan U.S. Agent, yaitu Hannah John-Kamen dan Wyatt Russell menyoroti perasaann sakit dan kematian yang dialami kedua karakter ini, dari peristiwa yang terjadi sebelum Thunderbolts*.
2. Lewis Pullman relate sama tokoh Sentry karena sama-sama punya kecemasan dan depresi

Aktor Lewis Pullman akan debut di MCU lewat perannya sebagai villain baru bernama Sentry. Menurutnya, meskipun merupakan villain yang kuat, karakternya ini sangat rentan karena memiliki masalah kesehatan mental.
Namun, Lewis justru merasa relate dengan Sentry karena ia mengaku sempat memiliki masalah kesehatan mental, seperti depresi hingga gangguan kecemasan. Ia juga merasa nyaman dengan Thunderbolts* yang memiliki tema eksplorasi soal kesehatan mental di dalam ceritanya.
"Film ini sangat berarti bagiku. Aku menderita depresi dan gangguan kecemasan sepanjang hidup. Jadi, melihat tema-tema ini dimainkan dalam skala besar di film Marvel, sangat mendalam. Dan sangat membantu dan bagaikan terapi bagiku. Aku pulang dan sadar bahwa hal ini benar-benar membuka banyak perspektif. Jadi, terima kasih kalian telah menceritakan kisah ini," kata Lewis.
3. Perasaan Sebastian Stan perankan Bucky Barnes selama 15 tahun

Sebastian Stan bisa dibilang salah satu aktor MCU paling senior yang jadi bagian di tim Thunderbolts. Stan telah memerankan karakter Bucky Barnes sejak film Captain America: The First Avenger (2011) dan sekarang telah berjalan 15 tahun.
Menurutnya, sosok Bucky sudah sangat sulit dipisahkan dari kepribadiannya. Ia menganggap dirinya sudah menemukan kecocokan dengan Bucky Barnes dan merasa nyaman selama 15 tahun berdampingan dengannya.
"Aku selalu merasa seperti memiliki saudara yang tak pernah kumiliki. Kami berdua telah belajar dengan satu sama lain selama 15 tahun. Jadi, menurutku semua karakter ini terasa sangat nyata," ungkap Sebastian Stan.
Film Thunderbolts* akan tayang di bioskop Indonesia mulai 30 April 2025. Tiketnya sudah dijual sebelum tanggal premier, lho! Jangan melewatkan.