5 Pertarungan Paling Berat Sebelah di Record of Ragnarok

- Thor vs Lu Bu: Pertarungan brutal antara dewa dan manusia, dengan Thor yang jauh lebih superior.
- Buddha vs Zerofuku: Buddha mengalahkan Zerofuku tanpa kesulitan, namun hampir kalah saat melawan Hajun.
- Apollo vs Leonidas: Apollo mendominasi pertarungan dan berhasil mengalahkan Leonidas dengan mudah.
Record of Ragnarok adalah manga dan anime dengan konsep unik. Ia mengisahkan turnamen bela diri antara dewa vs manusia, untuk menentukan masa depan umat manusia. Dalam serial ini, kita bisa melihat para tokoh bersejarah, seperti Jack the Ripper dan Qin Shi Huang, bertarung dengan dewa dari berbagai mitologi dunia.
Pertarungannya selalu seru dan menegangkan. Bahkan, biasanya pemenangnya sangat sulit ditebak. Namun, dari sekian banyak pertandingan, ada beberapa yang terasa berat sebelah. Satu pihak dibuat jauh lebih superior, sehingga kemenangan pun sudah bisa ditebak tanpa adanya plot twist. Penasaran? Berikut lima pertarungan paling berat sebelah di Record of Ragnarok!
1. Thor vs Lu Bu

Pertandingan pembuka turnamen Ragnarok ini berlangsung seru dan brutal. Di pihak manusia, Lu Bu, membuktikan bahwa manusia tidak bisa dianggap remeh. Ia berhasil melukai sang dewa perkasa, Thor. Bahkan, Thor yang terkesan akhirnya mengakui kekuatan Lu Bu dan meladeninya dalam pertempuran serius.
Namun, Thor masih jauh lebih superior dibandingkan Lu Bu. Pada akhirnya, serangan dari Mjolnir yang telah bangkit tidak dapat ditahan oleh sang jenderal. Lu Bu tewas mengenaskan dengan kaki, tangan, dan kepala yang hancur. Sementara, Thor hanya mendapat luka sabetan di dada yang tidak ia gubris sama sekali.
2. Buddha vs Zerofuku

Membelotnya Buddha ke pihak manusia membuat para dewa naik pitam. Mereka akhirnya menunjuk Zerofuku untuk mengalahkan Buddha. Namun, alih-alih memberikan hukuman bagi pembelot, Zerofuku malah dijadikan samsak oleh Buddha.
Berkat kemampuan Perfect Enlightenment untuk membaca masa depan, Zerofuku sama sekali tidak bisa menyentuh Buddha. Sementara, ia jadi bulan-bulanan. Pada akhirnya, ia malah disadarkan oleh Buddha untuk melepaskan dendamnya. Namun, pertarungan berat sebelah pada ronde keenam ini hanya berlaku saat Buddha melawan Zerofuku. Ketika Hajun muncul menggantikan Zerofuku, ia menjadi pertarungan sengit yang nyaris merenggut nyawa Buddha.
3. Apollo vs Leonidas

Setelah kekalahan tiga dewa dari Panteon Yunani pada ronde sebelumnya, Zeus akhirnya meminta Apollo untuk maju. Ia berhasil menyelamatkan Panteon Yunani dari rasa malu. Apollo berhasil mengalahkan Leonidas setelah pertarungan sengit.
Kenapa bisa dibilang berat sebelah? Pasalnya, Apollo mendominasi sejak awal. Ia berkali-kali bisa mengakhiri pertandingan kalau ia mau. Namun, sifatnya yang narsis selalu menguntungkan Leonidas. Seperti saat ia dengan sengaja membatasi area geraknya karean tersinggung dengan pendukung Leonidas. Pada akhirnya, meski mengalami luka cukup serius, Apollo tetap jauh lebih superior dari Leonidas.
4. Loki vs Simo Hayha

Setelah ditunggu lama, Simo Hayha sang White Death akhirnya bertarung di ronde kesebelas. Lawannya adalah Loki sang Dewa Kenakalan. Berbeda dari pertarungan lain sebelumnya. Ia bukanlah pertarungan bela diri dari jarak dekat. Alih-alih, ia merupakan adu kecerdikan dalam sebuah pertarungan jarak jauh di hutan bersalju.
Meskipun Loki memiliki Heimskringla yang bisa membuat ratusan kloning Thor, Haracles, dan Odin, serta bisa berpindah-pindah posisi, ia masih selalu masuk keker bidik Simo. Sampai awal hingga akhir, Loki nyaris tidak bisa menyentuh Simo. Ia hanya bisa menggores wajah Simo ketika sang sniper berhasil menembak kepala Loki. Luka yang diderita Simo disebabkan oleh dirinya sendiri. Pasalnya, peluru Simo memerlukan pengorbanan, yakni organ tubuhnya.
5. Wukong vs Prometheus

Sebenarnya pertarungan ini tidak terjadi dalam turnamen Ragnarok. Ia terjadi dalam turnamen eksklusif dewa vs dewa dalam Record of Ragnarok: Apocalypse of the Gods. Turnamen tersebut untuk menentukan perwakilan dewa terakhir untuk maju ke Ragnarok. Berbeda dengan turnamen utama, pertarungan dewa vs dea berjalan lebih singkat. Namun, ronde kedua menjadi yang paling singkat.
Sun Wukong, sang Raja Kera dari Mitologi China berhasil mengalahkan Prometheus hanya dengan sekali serangan menggunakan tongkat Ryu Jingu Bang. Serangan maut Prometheus juga tidak berefek pada Wukong. Satu serangan Wukong gak hanya mengakhiri pertandingan, tetapi juga menghancurkan senjata suci, Acantha.
Meksipun jelas berat sebelah, Record of Ragnarok selalu mengemasnya secara seru sehingga penonton tidak merasa bosan. Ngomong-ngomong, dari kelima pertandingan di atas, mana yang menurutmu paling berat sebelah?


















