Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
adegan dalam film Psycho IV: The Beginning
adegan dalam film Psycho IV: The Beginning. (dok. Showtime/Psycho IV: The Beginning)

Intinya sih...

  • Amityville II: The Possession (1982) - Film ini menggali konflik internal keluarga dengan isu kekerasan domestik, inses, dan krisis iman.

  • Cube Zero (2004) - Prekuel ini mengungkap asal-usul misterius dari bangunan labirin kotak penuh jebakan mematikan.

  • Ring 0: Birthday (2000) - Film ini mengambil latar 30 tahun sebelum kejadian di Ringu dan berhasil membuat sosok Sadako terasa manusiawi dan tragis.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Prekuel film horor sebenarnya gak selalu kalah seram dibanding film utamanya. Contohnya, Annabelle: Creation (2017) yang lebih mencekam dari Annabelle (2014) atau The First Omen (2024) dengan twist brilian di akhir cerita yang bikin penonton ingin rewatch The Omen (1976).

Namun, tentu gak semua prekuel bisa seberuntung itu. Banyak yang malah dicap gagal, diremehkan, atau bahkan terlupakan begitu saja di tengah deretan waralaba horor. Padahal, beberapa di antaranya punya eksplorasi karakter dan mitologi yang membuat semestanya semakin solid.

Di tengah deretan prekuel film horor yang underrated, lima judul di bawah ini punya daya tarik yang bikin mereka pantas untuk diapresiasi. Siap-siap, bisa jadi salah satunya bakal buat kamu makin berubah pikiran soal "kutukan" prekuel!

1. Amityville II: The Possession (1982)

adegan dalam film Amityville II: The Possession. (dok. Orion Pictures/Amityville II: The Possession)

Banyak orang hanya ingat versi remake-nya, The Amityville Horror (2005), sebagai representasi paling populer dari kisah rumah berhantu di Amityville. Padahal, jauh sebelum itu, prekuelnya, Amityville II: The Possession, sudah lebih dulu hadir dengan pendekatan jauh lebih kelam dan mencekam. Sayangnya, film ini dipandang sebelah mata karena temanya yang kontroversial dan nuansanya yang jauh dari film horor tentang rumah berhantu pada umumnya.

Film ini bercerita tentang keluarga Montelli, yang terinspirasi dari keluarga DeFeo, penghuni asli rumah Amityville yang menjadi dasar kisah nyata. Diceritakan, mereka pindah ke rumah tersebut dan dihantui oleh teror gaib yang makin hari makin brutal. Fokus utama jatuh pada Sonny (Jack Magner), sang anak laki-laki yang kerasukan hingga akhirnya membantai keluarganya sendiri.

Beda dengan pendahulunya yang lebih menekankan sisi "rumah berhantu", Amityville II menggali konflik internal keluarga. Ada isu kekerasan domestik, inses, hingga krisis iman. Sekilas memang disturbing, tapi justru di situlah keistimewaan prekuel ini.

2. Cube Zero (2004)

adegan dalam film Cube Zero. (dok. Lionsgate/Cube Zero)

Masih ingat Cube (1997)? Film horor fiksi ilmiah asal Kanada ini sukses bikin penonton merinding dengan kisah orang-orang asing yang terjebak di dalam labirin kotak penuh jebakan mematikan. Nah, Cube Zero, selaku prekuel, mengungkap asal-usul misterius dari bangunan mengerikan tersebut.

Di sini, perspektif penonton diperluas, dari yang biasanya fokus pada para tahanan ke kehidupan teknisi yang mengoperasikan kubus itu. Ceritanya berfokus pada Wynn (Zachary Bennett), operator komputer yang menaruh simpati pada salah satu korban di dalam Cube. Ia lalu mencoba melawan sistem, meski taruhannya adalah keselamatannya sendiri.

Cube Zero memang gak punya atmosfer misterius sekuat film pertamanya. Meski demikian, penulis pribadi menganggap film ini lebih menghibur dibanding sekuelnya, Cube 2: Hypercube (2002), yang terlalu rumit dan kehilangan tegangannya. Dengan sentuhan gore brutal dan ending mengejutkan, Cube Zero layak kamu masukkan dalam list film horor underrated-mu selanjutnya!

3. Ring 0: Birthday (2000)

adegan dalam film Ring 0: Birthday. (dok. Toho/Ring 0: Birthday)

Ada banyak alasan kenapa fans Ringu (1998) karya Hideo Nakata membenci prekuelnya ini. Yang paling kentara, Ring 0: Birthday tak lagi menekankan pada teror kaset video terkutuk yang jadi ciri khas franchise tersebut. Sebagai gantinya, film garapan Norio Tsuruta ini memilih mengulik masa lalu kelam sang "kuntilanak" Jepang ikonis, Sadako, dengan sentuhan drama psikologis.

Film ini mengambil latar 30 tahun sebelum kejadian di Ringu. Sadako (Yukie Nakama), yang saat itu masih muda, digambarkan sebagai gadis pemalu yang bergabung dalam sebuah kelompok teater. Perlahan, teman-temannya mulai menyadari aura misterius yang mengelilinginya, ditambah gangguan penglihatan aneh serta perasaan tak wajar yang mereka alami bersama.

Banting setir ke ranah psikodrama ini bukannya tak membuahkan hasil. Walau tak seintens Ringu dalam menebar teror, Ring 0 berhasil membuat sosok Sadako terasa manusiawi dan tragis. Menariknya lagi, kamu juga bakal menemukan sedikit elemen romansa yang gak ada dalam film-filmnya selanjutnya.

4. Ginger Snaps Back: The Beginning (2004)

adegan dalam film Ginger Snaps Back: The Beginning. (dok. Lionsgate/Ginger Snaps Back: The Beginning)

Kalau kamu pikir hanya Army of Darkness (1992) satu-satunya film horor yang berani mengubah setting franchise-nya, Evil Dead, ke era lampau dan memecah belah opini penontonnya, kamu perlu berkenalan dengan Ginger Snaps Back: The Beginning. Sebagai prekuel dan penutup trilogi Ginger Snaps, film ini berani ambil risiko dengan menjadikan abad ke-19 Kanada yang dingin dan liar sebagai latarnya. Keputusan tersebut sempat bikin banyak fans bingung, meski ada juga yang menganggapnya upaya genius untuk memperkuat mitologinya.

Dalam film ini, Katherine Isabelle dan Emily Perkins kembali sebagai Ginger dan Brigitte, tapi kali ini dalam versi leluhur dari kakak-beradik Fitzgerald di film pertama. Keduanya terjebak di sebuah pos militer yang tengah terkepung serangan serigala buas sekaligus dihantui rasa curiga dari para penghuninya. Dari sana, misteri kutukan werewolf yang kelak menimpa keturunan mereka pun mulai tersibak satu per satu.

5. Psycho IV: The Beginning (1990)

adegan dalam film Psycho IV: The Beginning. (dok. Showtime/Psycho IV: The Beginning)

Sebagai penutup, ada Psycho IV: The Beginning yang kerap dipandang sebelah mata hanya karena statusnya sebagai film televisi. Namun jangan salah, film ini justru berhasil menggali lebih dalam sisi kelam masa lalu Norman Bates. Kamu bakal diajak melihat secara jelas bagaimana karakter kreasi Robert Bloch itu berubah jadi sosok psikopat legendaris di dunia horor.

Film garapan Mick Garris ini memakai framing device yang cukup unik. Norman Bates dewasa (Anthony Perkins) menelepon ke sebuah acara radio bertema pembunuhan orang tua, lalu menceritakan masa lalunya. Selanjutnya, penonton dibawa ke serangkaian kilas balik, di mana Norman muda (Henry Thomas) hidup di bawah kendali ibunya yang posesif dan manipulatif.

Salah satu kritikan yang sering muncul memang soal keputusan film ini mengabaikan alur Psycho II dan Psycho III. Meski begitu, Psycho IV tetap unggul dalam hal eksplorasi karakter dan eksekusi. Ditambah akting luar biasa dari Perkins dan Thomas, siapa yang sukar menobatkan film ini sebagai salah satu prekuel film horor paling underrated sepanjang masa?

Kalau kamu selama ini skeptis soal prekuel film horor, lima judul tadi siap buktikan kalau anggapan itu gak selalu benar. Jadi, sebelum buru-buru nge-judge, coba, deh, saksikan sendiri. Siapa tahu, kamu malah ketagihan mengulik prekuel film horor underrated lainnya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team