Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pertemuan Perfiki dengan Wamen Giring dan Irene
pertemuan Perfiki dengan Wamen Giring dan Irene (instagram.com/perfiki.tv | instagram.com/totosoegriwo)

Jakarta, IDN Times - Setelah merilis trailer, film Merah Putih One for All menjadi topik panas di media sosial. Animasi garapan rumah produksi Perfiki Kreasindo itu disebut-sebut menerima dukungan dana dari pemerintah dalam proses pembuatannya.

Melalui Instagram, tim produksi pernah membagikan dua momen pertemuan terpisah dengan Wakil Menteri Kebudayaan RI Giring Ganesha dab Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar. Yuli Endiarto, produser eksekutif dan sutradara, membantah keterlibatan pemerintah dalam filmnya.

1. Kata Yuli Endiarto soal pertemuannya dengan Wamen Kebudayaan Giring Ganesha

Produser eksekutif dan sutradara Yuli Endiarto menjelaskan, pertemuannya dengan Wakil Menteri Giring Ganesha tidak ada kaitannya dengan pendanaan film Merah Putih One for All. Ia menyebut, saat itu hanya menyapa dan berkenalan.

"Foto itu kan sudah lama, gak ada kaitannya dengan momen ini. Itu foto lama dulu, ketika kita ada Coffee Morning, beliau baru menjabat jadi perkenalan. Jadi gak ada hubungannya ini. Sudah lama itu," ujar Yuli kepada IDN Times pada Senin (11/8/2025).

2. Klarifikasi soal pertemuan dengan Wamen Ekraf Irene Umar

Yuli juga mengklarifikasi pertemuannya dengan Wamenparekraf Irene Umar yang sempat disebut produser film ini, Toto Soegriwo, ke akun Instagram-nya. Ia mengatakan, tim produksi datang untuk menyampaikan niat mereka untuk membuat film Merah Putih One for All dan berharap mendapat dukungan dari pemerintah. Namun hingga menjelang penayangan, tidak ada bantuan dana yang diberikan.

"Kami hanya silaturahmi kepada beliau-beliau di pemerintahan yang notabene mewakili dari budaya film. Kami berkunjung, kami sampaikan, kami memiliki niatan untuk kontribusi sumbangsih mewarnai 80 tahun proklamasi dan mereka merespons dan mengapresiasi kepada Perfiki. Mereka apresiasi, cuman kan ya sudah cukup sampai di situ, selebihnya gak ada. Tapi kami mau kulonuwun, permisi kami menyampaikan, berharap memang mendapatkan dukungan baik moral maupun moril," paparnya.

3. Sempat dijanjikan bantuan publikasi, tapi belum terwujud

Merah Putih One for All (dok. Perfiki Kreasindo/Merah Putih One for All)

Yuli menambahkan, ada janji dari pemerintah untuk mereka yang belum terealisasi, yaitu dukungan publikasi. Hingga artikel ini diturunkan, Yuli menyebut, belum ada tindakan apa-apa dari pemerintah untuk filmnya.

"Kenyataannya tidak ada sama sekali, bahkan dukungan publikasi ini kan juga kami belum mendapatkan, walau dijanjikan. Ya, tapi susah juga gitu, lho. Mungkin karena memang kami kecil, jadi kurang mendapatkan respons. Hanya mereka mengapresiasi niat baik Perfiki untuk membuat tayangan ini. Itu saja sih," ujarnya.

Yuli kembali menyebut, film ini dikerjakan oleh timnya secara mandiri dengan semangat dan tenaga yang mereka punya.

"Kami yang urunan, bukan urunan duit, tapi urunan pikiran, tenaga, waktu," pungkasnya.

Editorial Team