Program Garuda Select di Mola Curi Perhatian Media Inggris

Menurut CEO Mola, Mirwan Suwarso dalam wawancaranya bersama Daily Mail, Indonesia adalah negara yang memiliki gairah besar terhadap sepak bola. Namun, pengetahuan masyarakat akan sepak bola masih minim. Penggemar ‘dipaksa’ untuk mencari pahlawannya dari luar negeri. Hal inilah yang mendorong Mirwan untuk menggagas program Garuda Select.

“Alasan utamanya adalah bahwa kami dapat memberikan kesempatan untuk para bintang sepak bola muda Indonesia sebanyak mungkin. Jadi kami membawa pemain berusia 16 tahun untuk menjalani latihan intensif di Eropa,” kata Mirwan.

Dennis Wise adalah tokoh sentral di program Garuda Select. Tak sendiri, ia ditunjuk untuk menangani program ini bersama rekan setimnya di Timnas Inggris, yaitu Des Walker yang berperan sebagai pelatih kepala. 

Mirwan Suwarso pun mengungkapkan alasannya tertarik untuk menggaet Dennis Wise sebagai direktur teknis sekaligus juru taktik bagi Garuda Select. “Saya melihat kariernya sebagai manajer di Leeds United, ia tampak sangat antusias bekerja untuk pemain usia muda,” kata dia.

Dennis awalnya sempat menolak. Namun, saat pergi ke Sumatera Utara untuk melihat situasi kepelatihan yang ada, ia pun akhirnya merasa tergerak untuk dapat membantu memperbaiki kondisi tersebut.

Sebagai orang yang diberi tugas untuk mengembangkan bakat-bakat terbaik para anak muda Tanah Air, Dennis Wise sangat memperhatikan kebutuhan anak-anak didiknya. Entah itu dari segi teknis maupun non teknis.

“Dennis tak hanya guru bagi mereka, tetapi hampir seperti seorang ayah. Seperti pada saat salah satu pemain mengalami cedera, yaitu Bagus Kahfi. Dia tak segan menghubungi bintang Inggris, Jamie Vardy untuk menyemangati Bagus,” ungkap Mirwan. 

Selain itu, Dennis Wise dan Des Walker juga sangat cermat dalam melihat potensi pemain. Pernah suatu ketika mereka menemukan seorang anak dari Papua Barat. Anak tersebut tak pernah bermain sepak bola secara terorganisir dan baru mengikuti laga tarkam saja. Namun, kedua legenda itu melihat bahwa ada ‘sesuatu’ dalam anak ini yang bisa dilatih.

"Mereka lantas membawanya ke Inggris. Kini, anak itu telah kembali ke Indonesia dan langsung dipanggil untuk ikut Timnas (tingkat usia). Ia mencetak gol melawan Arab Saudi dalam laga persahabatan dan sekarang telah dikontrak oleh salah satu klub ternama di negara ini,” jelas Mirwan.

Serial dokumenter “Dream Chasers: Garuda Select" saat ini telah memasuki musim keempat. Mola menceritakan dengan detail seperti apa anak-anak muda Garuda Select berjuang untuk menimba ilmu di Eropa. 

Fix banget sih, buat kalian pencinta sepak bola Tanah Air wajib untuk nonton serialnya. Soalnya serial ini gak hanya jadi tontonan favorit pengguna Mola di Indonesia, tapi di berbagai penjuru dunia.

Oh iya, serial "Dream Chasers: Garuda Select" musim keempat dapat kamu saksikan dengan cara klik di sini ya.

Sejalan dengan program Garuda Select, Mola yang merupakan anak usaha dari Grup Djarum juga membeli tim Serie D, Como, di tahun 2017. Hal ini diharapkan dapat membawa anak-anak muda Indonesia ke tahap yang lebih tinggi.

“Kami pikir memilih klub sepak bola Italia adalah hal yang tepat. Karena dari Como, mimpi besar dibangun,” kata Mirwan. Di klub ini, lagi-lagi Dennis Wise memiliki memiliki peran penting sebagai direktur utama. Dennis harus memastikan tim yang ia kelola dapat menuju puncak kesuksesan.

Mola juga menghadirkan program dokumenter bertajuk “Como 1970: The Real Story”. Mirwan berharap dengan adanya dokumenter tersebut, Como dapat semakin dikenal di negara selain Italia. (WEB)