Putri Ayudya sedang bersiap-siap menanti perilisan film Perjamuan Iblis yang dibintanginya bersama Fandy Christian. Sebelumnya, aktris 35 tahun ini memang sudah akrab bermain di berbagai film horor.
Tak semudah yang dibayangkan, ternyata Putri Ayudya banyak menghadapi tantangan di balik layar yang menguji fisiknya hingga bahkan menguras energi. Kok bisa? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini, ya!
Putri Ayudya sudah memulai langkahnya menjadi aktris sinetron pada tahun 2005. Namun sejak 2015 setelah mempersembahkan debut film Tjokroaminoto: Guru Bangsa, Putri jadi beralih dan konsisten bermain di layar lebar dengan kebanyakan ber-genre horor.
Kafir: Bersekutu dengan Setan (2017), Dongeng Mistis (2018), Ratu Ilmu Hitam (2019), dan Pamali (2022) menjadi beberapa judul film yang membuat nama Putri Ayudya kian bersinar. Kini dia juga tengah menanti film Perjamuan Iblis yang akan dirilis pada November mendatang dan dikabarkan juga terlibat membintangi film Siksa Kubur garapan sutradara Joko Anwar, lho.
Meski begitu, Putri Ayudya sendiri mengaku dirinya tidak pernah membatasi genre. Dia akan mengambil peran apa pun selama bisa memajukan cerita.
"Aku suka main film yang karakternya punya peran dalam memajukan cerita. Jadi genre-nya tidak aku batasi. Apa saja boleh," kata Putri Ayudya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).
Namun karena menjadi langganan film horor, Putri Ayudya pun banyak dijuluki sebagai Ratu Film Horor. Siapa sangka, di balik titel tersebut, Putri justru menghadapi berbagai tantangan yang menguji fisik.
"Film horor itu menuntut banget secara fisik. Kayak pengalamanku diiket, terus langsung ditarik. Jadi, bikin kaget gitu," ungkapnya.
Sejauh ini, Putri Ayudia menyebut Kafir: Bersekutu dengan Setan yang dibintanginya pada 2017 lalu menjadi film yang paling menguras energi. Pasalnya, selain mengulik karakter dengan dua kepribadian, Putri juga dihadapkan dengan berbagai adegan yang sangat menguji fisiknya.
"(Film) Kafir jelas menguras energi. Aku effort-nya besar banget untuk menuju peran itu. Tokoh ini (Sri) kayak punya dua karakter kan, jadi aku harus nyiapin dua set kepribadian. Nah, ini buat aku nguliknya berat, secara fisik berat. Teriak-teriaknya banyak, diiket-iket, basah-basah dari ujung rambut sampai ujung kaki, lari-lari, dan ini pertama kali menyesuaikan diri ke industri besar," kata Putri sambil mengingat pengalamannya.
Namun karena memang merupakan tipikal yang menyukai tantangan dan didukung dengan tim yang kolaboratif, Putri Ayudya jadi merasa enjoy menikmati proses syuting. Selain itu, dia juga merasa senang, karena film horor Indonesia makin banyak diproduksi.