Raffi Ahmad ditegur Majelis Ulama Indonesia (MUI), karena dianggap melakukan kekerasan verbal dan fisik saat tampil di beberapa program. Dilansir situs resmi MUI, ditemukan pelanggaran pada program Kuis Gaspol (Games Asyik Paling Nampol) di SCTV dan Berkahnya Ramadan di Trans TV di mana Raffi Ahmad menjadi salah satu pengisi acaranya.
Terkait teguran tersebut, Raffi Ahmad minta maaf dan berjanji akan melakukan perbaikan. Ini kronologi kasusnya.
MUI menemukan pelanggaran pada dua program Ramadan yang dibawakan oleh Raffi Ahmad. Mereka meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk memanggil, serta menegur program Kuis Gaspol (Games Asyik Paling Nampol) di SCTV dan Berkahnya Ramadan di Trans TV.
Sebagai artis sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, apa yang dilakukan Raffi Ahmad dianggap tidak bijak, serta berpotensi ditiru oleh banyak orang.
"Dalam beberapa tayangan di dua program televisi tersebut, Raffi Ahmad terindikasi mengeluarkan pernyataan dan melakukan adegan yang memiliki kecenderungan menghina/merendahkan martabak manusia, vulgar, dan tidak sejalan dengan nilai-nilai dan makna bulan suci Ramadan," kata Kiai Masduki Baidlowi, Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (22/3/2025).
Pemantauan tersebut mengacu pada Tausiyah MUI tentang Penyiaran Program Ramadhan 1446 H/2025 M, seperti fatwa MUI yang relevan, UU penyiaran, dan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).
Raffi Ahmad diduga melakukan kekerasan verbal pada program Kuis Gaspol SCTV yang tayang pada Minggu (9/3/2025). Dalam episode itu, salah seorang talent tampak berjoget dengan pakaian ketat. Ketika ditanya apa lirik lagu yang mengiringi talent tersebut, Raffi mengatakan, "Kalau basah mau diapain?"
Selain itu, masih di program yang sama edisi 145, Raffi pun dianggap mengeksploitasi status janda dengan mengatakan, "Janda semakin di depan."
Sementara di program Berkahnya Ramadan yang tayang pada Senin (3/3/2025), Raffi Ahmad diduga melakukan kekerasan fisik dengan membanting Anwar. Lalu pada Senin (10/3/2025), ia memasukkan kertas tisu bekas menyeka wajah Ivan Gunawan dan Anwar ke dalam mulut Maxim. Konteks menyeka wajah itu untuk membuktikan apakah kedua artis tersebut menggunakan makeup tebal atau tidak.
"Bulan Ramadan adalah bulan suci karena umat Islam selama sebulan penuh melaksanakan ibadah puasa dengan berbagai ritual yang ada di dalamnya. Untuk itu, sudah sepatutnya bisa dipahami, dihormati, dan diapresiasi oleh berbagai kalangan, khususnya media penyiaran dengan menyajikan program yang menghormati, mematuhi etika dan pedoman yang berlaku," lanjut Kiai Masduki.
Usai menerima teguran, Raffi Ahmad meminta maaf kepada Kiai Masduki dan MUI. Pemilik Rans Entertainment itu mengaku pelanggaran tersebut dilakukan tanpa unsur kesengajaan.
"Saya sudah komunikasi dengan Ketua MUI (Bidang Infokom), Bapak Kiai Masduki Baidlowi dan saya juga menyampikan permohonan maaf pada beliau dan kepada MUI. Ini jadi pelajaran penting bagi saya. Ini bukan kesengajaan semata-mata karena refleks," ungkap RaffI Ahmad.
Raffi berkomitmen akan menyajikan siaran yang lebih baik ke depan. Bahkan, ia akan melakukan kerja sama dengan MUI untuk pembinaan generasi muda.
"Setelah Lebaran, kami selaku Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni akan melakukan kerja sama dengan MUI dalam pembinaan generasi muda, khususnya generasi muda Islam, dalam mengoptimalkan kontribusi bagi perwujudan generasi emas," demikian ujar Raffi.
Kiai Masduki mengapresiasi permintaan maaf Raffi Ahmad dan rencananya untuk memperbaiki diri. Sebelumnya, MUI juga sudah bertemu langsung dengan SCTV terkait pelanggaran ini.