Raffi Ahmad baru-baru ini mengikuti sebuah eksperimen sosial yang diadakan oleh Sinemaku Pictures. Di sini, presenter kondang tersebut curhat dengan bangku kosong terkait dengan pengalaman hidup, khususnya soal kehilangan, kesempatan kedua, dan pertemuan.
Tanpa terduga Raffi Ahmad mengungkapkan salah satu penyesalan terbesar dalam hidupnya. Ia belum sempat melaksanakan permintaan terakhir sang papa, meski permintaannya hanya sederhana.
Pada video yang diunggah channel YouTube Sinemaku Pictures, Raffi Ahmad mengungkap pernah merasakan kehilangan dan pernah memiliki kesempatan kedua, selama hidup 36 tahun ini.
Raffi menyebut pertama kali merasakan kehilangan ketika ditinggal sang papa. Raffi kemudian mengenang salah satu momen sederhana namun bahagia menurutnya, yaitu jajan martabak bareng papa.
Setelah mengungkit soal kenangan dengan papanya, Raffi Ahmad kemudian menyebut bahwa ada satu penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan tersebut karena tidak bisa memenuhi permintaan terakhir sang papa yang sebenarnya sederhana.
"Jadi, papa aku tuh cuma mau minta foto keluarga doang. Papa bilang, 'ayo, foto keluarga di Bandung'. Sedangkan aku masih di Jakarta, dan aku gak tahu papaku mau 'pergi,'" ujarnya.
Permintaan yang begitu sederhana itu, Raffi akui, sempat tak dihiraukannya. Ia beralasan kepada sang ayah bahwa dirinya sibuk syuting. Padahal saat itu, Raffi punya cukup waktu luang untuk pulang ke Bandung, hanya untuk berfoto keluarga.
"Terus terakhir papa telepon, 'udah, bisanya kapan?', ngebohong gue tuh ada syuting. Padahal gak ada. Gue lagi party sama teman-teman. 'Iya pa, kita fotonya hari Kamis atau Jumat, eh meninggalnya hari itu," kata Raffi.
Menyesal karena tidak bisa mengabulkan permintaan terakhir papanya, Raffi Ahmad beserta keluarga akhirnya tetap melakukan sesi pemotretan setelah sang ayah berpulang.
"Satu bulan setelahnya, gue, Nissya, Syahnaz, dan nyokap, kita foto berempat, terus foto bokap ditempel," tambah Raffi sambil menyeka air mata.
Eksperimen sosial yang Raffi Ahmad lakukan ini direkam oleh Sinemaku Pictures, dalam rangka jelang perilisan film Ketika Berhenti di Sini.