Kronologi Radja Disekap di Kamar Hotel Oleh 20 Orang di Malaysia
Band Radja saat ditemui media di Mabes Polri pada Senin (13/3/2023) (IDN Times/Rafifa Shabira)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Grup band Radja dikabarkan mengalami ancaman pembunuhan saat manggung di Johor, Malaysia. Setibanya di Indonesia, mereka pun mendatangi Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) untuk meminta perlindungan pada Senin (13/3/2023).
Ian Kasela, selaku vokalis Radja mengatakan bahwa ia dan anggota bandnya disekap oleh sekitar 20 orang di sebuah kamar hotel. Mereka pun mengaku masih trauma atas kejadian tersebut.
1. Setelah konser, Radja disekap di sebuah kamar hotel
Band Radja saat ditemui media di Mabes Polri pada Senin (13/3/2023) (IDN Times/Rafifa Shabira)Band Radja baru saja melakukan konser di Johor, Malaysia pada Sabtu (11/3/2023). Seusai konser, mereka mengaku digiring ke sebuah ruangan karena diberitahu oleh pihak penyelenggara bahwa ada petinggi dari Malaysia ingin bertemu dengan mereka.
Akhirnya, mereka mengikuti arahan tersebut dan berpindah menuju sebuah ruangan di hotel. Ian Kasela, selaku vokalis Radja mengatakan bahwa mereka mendapat ancaman pembunuhan saat berada di kamar hotel tersebut.
"Kami disekap di sebuah kamar tersebut. Mereka datang dengan 20 orang, badannya besar-besar. Di dalam ruangan tersebut mereka langsung datang dengan nada tinggi, maki-maki kita, 'You mati, you orang Indonesia tak boleh macam-macam di sini'. Mereka berkata seperti itu dengan bahasa Melayu-nya," ujar Ian saat ditemui media di Mabes Polri pada Senin (13/3/2023).
2. Radja berasumsi kejadian tersebut sudah dikondisikan
Band Radja saat ditemui media di Mabes Polri pada Senin (13/3/2023) (IDN Times/Rafifa Shabira)Meski banyak orang yang berada di ruangan tersebut, Ian menyebut bahwa pelakunya hanya ada dua orang. Sisanya merupakan bodyguard atau penjaga dari dua orang tersebut.
"Pelakunya berdua dengan bodyguard-nya mengawal. Di dalam ruangan tersebut ada setengah jam lebih. Pas pergi mereka banting meja dan melempar botol minum," jelasnya.
Radja berasumsi bahwa kejadian penyekapan tersebut diduga telah dikondisikan oleh pihak penyelenggara. Sebab, kedatangan mereka ke Johor merupakan sebuah undangan dari pemerintah Malaysia.
Editor’s picks
"Penyelenggara ya ajudan. Dia itu pelakunya. Dia yang ditunjuk pemeritah. Penyelenggaranya dari pemerintah. Asumsi kamu ini sudah dikondisikan," papar Ian Kasela.
Baca Juga: Biodata-Profil Radja, Band Rock Era 2000-an Dapat Ancaman Pembunuhan
3. Radja merasa trauma akan kejadian tersebut hingga terbawa mimpi
Band Radja saat ditemui media di Mabes Polri pada Senin (13/3/2023) (IDN Times/Rafifa Shabira)Kejadian penyekapan yang menimpa anggota band Radja ini memberikan pengalaman pahit bagi mereka. Bahkan seluruh anggota band yang dipimpin oleh Ian Kasela sebagai vokalis ini merasa trauma akan kejadian tersebut.
"Ini trauma banget. Sampai kebawa mimpi. Gue beneran trauma banget," aku Ian.
4. Ingin meminta perlindungan kepada Interpol
Band Radja saat ditemui media di Mabes Polri pada Senin (13/3/2023) (IDN Times/Rafifa Shabira)Anggota band Radja telah memberikan laporan polisi ke Mabes Polri pada Senin (13/3/2023) ini. Namun menurut Ian, kepolisian Indonesia mengarahkan mereka untuk membuat laporan ke Interpol karena kasus yang menimpa Radja ini sudah masuk ke ranah kriminalitas internasional.
Mereka mengaku takut dan khawatir akan kejadian yang telah dialami. Sehingga, anggota band Radja ingin meminta perlindungan kepada pihak yang berwajib.
"Kalau laporan sudah di lokasi kejadian (di Johor, Malaysia). Saya akan ke Interpol untuk meminta perlindungan diri kami dan keluarga," kata Ian.
Diketahui bahwa pelaku penyekapan band Radja tersebut sempat diamankan oleh kepolisian Johor, Malaysia. Namun, kini kedua pelaku sudah dibebaskan karena dinilai mampu membayar uang jaminan.
Baca Juga: Jarang Terekspos, 10 Potret Harmonis Keluarga Ian Kasela Vokalis Radja
Berita Terkini Lainnya
