Lagu-Lagu KPop yang Pernah Digunakan untuk Mendukung Gerakan Politik!

Ada lagu yang dipakai, berhasil menggulingkan presiden lho!

Musik memang bisa menjadi sebuah inspirasi, bahkan motivasi. Bahkan tak jarang, lagu-lagu populer pun digunakan untuk tujuan politik. Kalau di Indonesia, lagu-lagu Iwan Fals acap kali kumandangkan dalam agenda-agenda politik.

Hal itu juga terjadi di seluruh penjuru dunia, tidak terkecuali Korea Selatan yang dalam beberapa tahun terakhir, berkonflik dengan tetangga mereka, Korea Utara maupun konflik dalam negeri sendiri. Nah, berikut ini adalah lagu-lagu KPop yang telah dipolitisasi baru-baru ini.

1. "Bang Bang Bang" oleh BigBang, "Me Gustas Tu" oleh GFriend dan "Let Us Just Love" oleh APink

https://www.youtube.com/embed/2ips2mM7Zqw

Ketiga lagu yang disebut di atas diketahui digunakan oleh Korsel sebagai propaganda di kawasan perbatasan Korsel-Korut. Lagu-lagu itu diputar dengan speaker atau pengeras suara supaya para tentara Korut dan penduduk yang tinggal dekat dengan Zona Demiliterisasi (DMZ) mendengarnya.

Tapi, ketika terjadi pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Korsel-Korut, beberapa waktu lalu, speaker-speaker tersebut dimatikan.

2. "Cheer Up" oleh TWICE

https://www.youtube.com/embed/eYH7MEXoMhw

Lagu Cheer Up dari TWICE ini digunakan oleh dua kandidat presiden Korsel sebagai theme song mereka pada kampanye Pemilu 2017 lalu. Baik Moon Jae-in dan Yoo Seung-min, menggunakan lagu yang penuh semangat itu demi menjaring suara rakyat. Hasilnya, Moon Jae-in yang terpilih sebagai presiden Korsel.

FYI, sejatinya tak hanya lagu Cheer Up dari TWICE yang digunakan sebagai bahan kampanye presiden tahun 2017 itu. Ada juga tembang dari Mamamoo bertajuk Um Oh Ah Yea, lalu Mackerel dari Norazo, dan Run To You dari DJ Doc.

Kira-kira para kandidat Pilpres Indonesia 2019 bakal meniru kampanye pakai lagu KPop gak ya?

3. "One Candle" oleh g.o.d

https://www.youtube.com/embed/wk7B7aO9pzY

Lagu One Candle dari g.o.d yang dirilis pada tahun 2000 ini menjadi lagu utama dari gerakan penggulingan mantan presiden Korsel Park Geun-hye pada bulan Maret tahun 2017 lalu. Park Geun-hye sendiri dihukum 24 tahun penjara karena kasus korupsi, penyuapan dan pemaksaan.

Rakyat Korsel berbondong-bondong membawa lilin sebagai bentuk protes mereka terhadap penyelewengan kekuasaan oleh Geun-hye. Di titik-titik kumpul para demonstran itu, diputarlah lagu One Candle. Peristiwa itu sendiri sering disebut dengan Revolusi Lilin maupun Candle Light Protest.

Baca Juga: 22 Idola KPop Ini Dibilang Punya "Kembaran" Bintang Indonesia!

4. “Into The New World” oleh Girls' Generation

https://www.youtube.com/embed/eBCBht6_C4E

Lagu debut dari Girls Generation atau SNSD ini menjadi lagu utama dari mahasiswa kampus favorit di Korsel, Ewha Womans University, untuk memprotes kebijakan baru di universitas mereka. Lagu Into The New World ini mereka nyanyikan bareng saat berdemonstrasi menuntut turunnya rektor universitas yang bersikukuh mendirikan program jurusan anyar.

Gerakan mahasiswa Ewha Womans University inilah yang menjadi asal muasal Revolusi Lilin yang membuat Presiden Park Geun-hye jatuh dari tampuk kekuasaan. Sekilas, memang tampak tak ada hubungannya dengan politik.

Namun, setelah selidik demi selidik, ternyata perintah membentuk jurusan baru tersebut datang dari Presiden Geun-hye yang bermaksud memfasilitasi kuliah Chung Yoo-ra, putri dari seorang temannya, Choi Soon-sil. Di tengah sulitnya rakyat biasa masuk ke universitas favorit, penguasa malah dengan gampangnya membuat kebijakan nepotisme.

"Berjalan di banyak jalan yang misterius, aku hanya bisa mengikuti cahaya redup. Ini adalah sesuatu yang akan kita lakukan bersama-sama sampai akhir, ke dunia baru," begitulah potongan lirik lagu Into The New World yang para mahasiswa nyanyikan bersama.

5. “Red Flavor” & “Bad Boy” oleh Red Velvet

https://www.youtube.com/embed/0ybRXKeWdII

Peristiwa pertemuan dua pemimpin negara antara Presiden Korsel Moon Jae-in dan Presiden Korut Kim Jong-un beberapa waktu yang lalu, adalah sebuah peristiwa bersejarah bagi dua negara.

Dalam rangka itu, girlband Red Velvet diundang tampil di hadapan Presiden Kim Jong-un di ibu kota Korut, Pyongyang. Kehadiran mereka tentu saja dilihat sebagai perubahan positif dalam hubungan Korut dan Korsel. Tampaknya propaganda KPop berhasil menunjukkan tajinya.

Itulah lagu-lagu KPop yang digunakan untuk gerakan politik di Korea Selatan. Demonstrasi damai dengan menyanyi bareng-bareng tampaknya lebih efektif daripada unjuk rasa dengan kekerasan. Betul gak?

Baca Juga: Keren Banget, 7 MV KPop Ini Bikin Kamu Pengen Liburan ke Seoul!

Rangga Putra Photo Verified Writer Rangga Putra

Lahir di Kota Pahlawan Surabaya dan besar di Kota Santri Gresik. Suka Bismillah dan Alhamdulillah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya