Dekade 90-an memang era kebangkitan film dengan spesial efek mewah dan bombastis. Dengan perkembangan efek CGI yang masih muda, praktis efek-efek spesial manual, animatronik, dan set yang besar masih menjadi pilihan.
Hal ini tidak mengecilkan daya kreatifitas para sineas untuk membuat film sci-fi yang mampu menghibur walaupun tidak sukses di box office. Berikut adalah rekomendasi 6 film sci-fi low budget 90an yang unik dan seru.
Krisis keuangan memaksa pengemudi space truck (truk luar angkasa) John Canyon untuk mengangkut kiriman tertutup ke Bumi. Tidak disangka, perompak luar angkasa membobol kargo, dan tanpa mereka ketahui, melepaskan pasukan android pembunuh.
Space Truckers dimeriahkan oleh Dennis Hopper, Stephen Dorff, dan Debi Mazar. Ada pula Charles Dance yang terkenal lewat perannya sebagai Tywin Lannister di Game of Thrones. Dengan setting dan efek yang terlihat seperti jalinan kabel, rangkaian pcb murah, dan plastik, ternyata jalan cerita Space Truckers sangat menghibur jika kalian cukup kuat mengacuhkan kekurangan-kekurangan teknis film ini.
Film ini dimeriahkan Brad Dourif, Ely Pouget, William Hootkins, John Sharian, Richard Brake dan peran kecil perdana Rachel Weisz. Death Machine yang disutradarai Stephen Norrington ini bercerita tentang sebuah mesin pembunuh berbentuk robot dinosaurus. Mesin itu menghabisi satu-persatu karyawan Chaank Industries karena dendam dari Jack Dante (Brad Dourif), ilmuwan yang dipecat.
Dengan efek sederhana ala Blade Runner (1982), desain monster yang mengerikan, dan plot yang menegangkan, film Death Machine bisa menjadi tontonan akhir pekan yang menyenangkan. Jika kita sabar dengan akting yang tidak terlalu bagus.
Ini adalah sekuel Class of 1984 yang membawa plot 'guru vs murid' lebih jauh lagi. Berbeda dengan film pertama yang mengetengahkan dendam guru Andrew Norris kepada murid-murid bertingkah kriminal penganiaya istrinya. Class of 1999 mengisahkan guru-guru cyborg yang didesain untuk mengangani para murid berandal yang terlibat perang antar geng.
Dengan budget rendah untuk ukuran Hollywood yaitu USD5,4 juta, Class of 1999 mampu menyuguhkan aksi futuristik ala Terminator. Film ini dimeriahkan oleh Stacy Keach, Bradley Gregg, Pam Grier, dan Malcom Mcdowell.
Sejak kemunculan film Robot Jox yang sensasional, sineas Amerika era 90-an seakan penasaran akan film-film berbau robot raksasa. Hasilnya adalah Robot Wars di tahun 1993. Dimeriahkan oleh Don Michael Paul, Barbara Crampton, James Staley dan Lisa Rinna, Robot Wars mengangkat konflik antara Eastern Alliance, North Hemi dan bandit gurun Centros, yang melibatkan pertarungan antar robot raksasa.
Namun sayang, robot yang ditampilkan hanya dua yaitu Mega-1 yang humanoid dan MRAS-2 yang berbentuk kalajengking. Jangan bayangkan aksi robot raksasa ala Patlabor: Live Action Movie atau Pacific Rim. Karena ini tahun 90an, kita hanya bisa menikmati adu kekuatan dua robot raksasa MEGA-1 dan MRAS-2 secara stop-motion animation.
Sebuah pendekatan murah untuk film tema cyberpunk yang memanfaatkan padang gurun, lahan bekas apartemen dan animasi stop-motion. Film ini disutradarai oleh Albert Pyun serta dibintangi Olivier Gruner, Cary-Hiroyuki Tagawa, Brion James dan Tim Thomerson.
Nemesis bercerita tentang Alex Raine (Olivier Gruner), pemburu hadiah untuk Departemen Kepolisian Los Angeles. Ia menghadapi dilema, antara membantu para pemberontak atau pemerintah yang korup. Walaupun plotnya kurang menarik, aksi tembak menembak dan efek cyborg para aktor yang setingkat efek film Terminator pertama lumayan menjadi nilai plus dari film ini.
Film ini diangkat dari manga berjudul sama karya Yoshiki Takaya yang sukses di tahun 80-an dan masih on going hingga saat ini. Bio Booster Armor Guyver menceritakan tentang Sean Barker (Jack Armstrong), manusia yang mendapat kekuatan armor bio-tech alien bernama Guyver. Kekuatan ini untuk melawan korporasi jahat "Chronos" yang memanfaatkan monster-monster zoanoid dan zoalord untuk menguasai dunia.
Guyver dimeriahkan pula oleh Mark Hamill dan Jeffrey Combs sebagai agen CIA Max Reed dan Dr. East. Sayangnya, kehadiran Mark Hamill pun tak bisa menyelamatkan film ini dari kegagalan box office. Humor yang garing serta plot yang kurang menarik menjadi faktornya. Meski begitu, New Line Cinema tetap membuatkan sekuelnya yang lebih diterima fans walaupun dalam format direct-to-video.
Itulah rekomendasi 6 film sci-fi low budget 90-an yang unik dan seru. Walaupun tidak begitu populer, namun ternyata cukup menghibur untuk dinikmati.