Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Aftersun (dok. A24/Aftersun)
Aftersun (dok. A24/Aftersun)

Intinya sih...

  • Babygirl (2024) merupakan thriller erotis dengan tema dinamika kekuasaan dan seksualitas perempuan.

  • Sing Sing (2023) merupakan kisah nyata narapidana yang menemukan kebebasan emosional melalui teater di penjara.

  • The Zone of Interest (2023) merupakan film horor dengan pendekatan dingin. Ia mengangkat kisah sepasang suami istri di dekat kamp konsentrasi Auschwitz.

A24 merupakan rumah produksi film independen yang menyajikan karya-karya unik, berani, dan sering kali menggugah pikiran. Dari drama yang menyayat hati hingga horor yang mengganggu, A24 berhasil menghadirkan pengalaman sinematik yang tak terlupakan. Beberapa film terbaiknya tersedia di KlikFilm dan wajib masuk daftar tontonanmu. Nah, berikut adalah tujuh rekomendasi film A24 yang bisa kamu saksikan di KlikFilm.

1. Babygirl (2024)

Babygirl (dok. A24/Babygirl)

Babygirl merupakan film thriller erotis garapan sutradara Halina Reijn. Ceritanya berpusat pada Romy Mathis (Nicole Kidman), seorang CEO perusahaan otomasi proses robotik yang sukses di New York City. Meskipun memiliki karier dan keluarga yang mapan, Romy merasa tidak puas dengan kehidupan intimnya.

Hidupnya kemudian berubah drastis ketika ia memulai hubungan terlarang dengan seorang intern yang jauh lebih muda di perusahaannya, Samuel (Harris Dickinson). Hubungan mereka semakin intens dan mengancam untuk menghancurkan karier dan pernikahannya. Babygirl mengeksplorasi tema-tema seperti dinamika kekuasaan, seksualitas perempuan, dan penemuan jati diri.

2. Sing Sing (2023)

Sing Sing (dok. Black Bear Pictures/Sing Sing)

Terinspirasi dari kisah nyata, Sing Sing mengikuti narapidana yang berpartisipasi dalam program teater di penjara. Melalui drama, mereka menemukan kebebasan emosional yang tidak bisa mereka dapatkan dari kehidupan sehari-hari di balik jeruji. Film ini menyajikan kekuatan seni dalam menyembuhkan dan membentuk kembali identitas seseorang.

Narasinya berjalan dengan lembut namun berdampak dan penuh momen mengharukan. Para pemainnya—beberapa di antaranya mantan narapidana sungguhan—memberikan penampilan yang tulus dan memikat. Sing Sing adalah pengingat bahwa harapan bisa muncul di tempat yang paling gelap sekalipun.

3. The Zone of Interest (2023)

The Zone of Interest (dok. Film4 Productions/The Zone of Interest)

Mengangkat kisah sepasang suami istri yang tinggal di dekat kamp konsentrasi Auschwitz, film ini menyajikan horor dengan pendekatan yang dingin dan mengerikan. Alih-alih menunjukkan kekerasan secara eksplisit, film ini justru mengeksplorasi banalitas kejahatan dari perspektif pelaku yang tampak biasa. Gambar dan suara digunakan secara efektif untuk menciptakan ketegangan yang menghantui.

Sutradara Jonathan Glazer menyuguhkan pendekatan minimalis yang justru memperkuat dampaknya. Setiap adegan mengajak penonton merenung soal kemanusiaan dan kebutaan moral. The Zone of Interest merupakan film yang pastinya akan membekas lama di benak penonton.

4. Dream Scenario (2023)

Dream Scenario (dok. A24/Dream Scenario)

Nicolas Cage berperan sebagai dosen biasa yang tiba-tiba muncul di mimpi orang-orang di seluruh dunia. Fenomena aneh ini mengubah hidupnya menjadi sorotan publik, namun dengan konsekuensi yang tidak terduga. Film ini adalah komedi gelap dengan sentuhan surealis yang mengomentari budaya viral.

Ceritanya absurd tapi tetap menampilkan realitas emosional. Akting Cage memadukan humor dan kesedihan dengan sangat efektif. Dream Scenario adalah film yang unik, lucu, dan reflektif tentang bagaimana dunia memperlakukan ketenaran.

5. Aftersun (2022)

Aftersun (dok. A24/Aftersun)

Aftersun adalah potret hangat dan melankolis tentang liburan seorang ayah dan anak perempuannya di Turki. Di balik momen-momen indah itu, tersimpan kesedihan dan konflik batin yang perlahan terungkap. Film ini menggunakan pendekatan puitis untuk menggambarkan ingatan dan kehilangan.

Penampilan Paul Mescal sebagai sang ayah sangat memikat dan emosional. Gaya penyutradaraan Charlotte Wells terasa personal dan intim. Aftersun memberikan pengalaman sinematik yang lembut tapi menghantam emosi dengan kuat.

6. Midsommar (2019)

Midsommar (dok. A24/Midsommar)

Saat sekelompok mahasiswa mengikuti festival musim panas di Swedia, liburan mereka berubah menjadi mimpi buruk yang menakutkan. Film ini memadukan horor psikologis dengan budaya pagan yang eksotis dan cerah. Visual yang memukau dan atmosfer siang hari menciptakan horor yang tidak biasa.

Florence Pugh memberikan penampilan yang sangat kuat sebagai tokoh utama yang terjebak dalam kesedihan dan kekacauan. Sutradara Ari Aster menyajikan kisah tentang trauma, kehilangan, dan hubungan yang rusak dengan cara yang tak terlupakan. Midsommar merupakan horor yang indah sekaligus mengerikan.

7. Hereditary (2018)

Hereditary (dok. A24/Hereditary)

Ketika nenek dari keluarga Graham meninggal, kejadian-kejadian aneh mulai terjadi dan mengungkap rahasia kelam yang telah lama disembunyikan. Film ini dibangun dengan lambat namun intens, penuh atmosfer yang menyesakkan. Toni Collette memberikan penampilan luar biasa sebagai ibu yang dihantui oleh masa lalu dan kehilangan.

Hereditary tidak hanya menyeramkan secara visual, tapi juga secara emosional. Ari Aster berhasil menciptakan horor yang mendalam dengan lapisan trauma keluarga dan unsur supranatural. Ini adalah salah satu film A24 yang paling menghantui dan dipuji secara kritis.

Film-film A24 selalu menawarkan sesuatu yang berbeda, baik dari segi tema, gaya, maupun pengalaman menontonnya. Ketujuh film di atas membuktikan bagaimana A24 terus menjadi pionir dalam menghadirkan karya yang orisinal, menggugah, dan tak mudah dilupakan. KlikFilm menyediakan akses mudah untuk menikmati film-film ini secara legal dan berkualitas. Mana saja yang belum kamu tonton?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha