8 Rekomendasi Film A24 Kurang Audience, Terbaru Talk To Me di Bioskop!

Menceritakan seorang pemuda miskin yang dibesarkan oleh kaum putih super rasis yang paling terkenal, menjadikannya seseorang dengan kepribadian penuh kebencian dan kekerasan terhadap kaum berwarna.

Film satu ini bergenre drama biografi kejahatan dengan sedikit bumbu thriller yang terinspirasi dari kisah nyata Bryon Widner. Sebelumnya Guy Nattive menggarap film ini dalam versi pendek di tahun yang sama.

Menceritakan seorang remaja yang membebaskan kuda tua dari penyembelihan, memberikannya ikatan kuat yang kemudian membawa mereka melakukan perjalanan menjelajahi Amerika yang penuh petualangan dan patah hati.

Bergenre drama yang dipadukan dengan petualangan, menjadikan film ini segar, terutama setting tempatnya yang menjelajahi seputar wilayah amerika.

Menceritakan kehidupan dua gadis remaja yang tak terpisahkan yang hidup di London tahun 1960-an yang penuh dengan krisis rudal kuba serta peristiwa yang mendefinisikan kembali persahabatan mereka.

Mengusung tema coming-of-age yang melibatkan romansa dengan konflik cukup ringan, film Ginger and Rosa juga merupakan film awal era kebangkitan studio A24 lho.

Menceritakan kisah remaja di musim panas yang masuk ke rumah liburan untuk mencuri barang-barang berharga seperti emas hingga menjadi malapetaka bagi mereka yang bersangkutan.

Bergenre crime thriller yang dibalut dengan sedikit bumbu drama, film yang satu ini memberikan pengalaman asyik dan menegangkan sepanjang penayangan.

Menceritakan tentang seorang wanita yang dihantui oleh rasa kehilangan yang sangat besar. Terpecah antara rasa emosionalnya dan efek dari penggunaan obat, ia mulai bertanya-tanya atas segalanya.

Bertema slow burn dengan genre horor psikologis yang mengancam penonton serta cerita yang terbilang kuat, film satu ini khas A24 banget.

Menceritakan kisah supernatural yang mengikuti kehidupan gaun terkutuk saat berpindah dari orang ke orang yang memakainya.

Bertemakan horror supernatural dengan gaya surealis, film satu ini memiliki atmosfir yang mirip Hereditary (2018). Selain itu, film yang satu ini terbilang sangat stylish dan cantik.

Menceritakan Angela dan Jessie yang berteman baik dan merencanakan liburan ke pantai, kemudian kisah berbanding terbalik saat mereka kehilangan uangnya dan menjadikan kehidupan mereka lebih liar.

Mengusung tema coming-of-age dengan balutan dark comedy yang asyik, film ini cocok dijadikan tonton ringan yang menghibur, serta karakter remaja yang dijamin relate dengan penonton.

Menceritakan kisah sekelompok orang yang saling bersahabat melakukan ritual pemanggilan arwah. Kisahnya berawal dari mereka yang mengetahui cara pemanggilan arwah menggunakan potongan tangan yang diawetkan. Ketika berhasil melakukannya, mereka pun semakin gencar dan terobsesi dengan ritual tersebut.

Film-film produksi A24 rupanya tidak selalu mendapat banyak penonton. Rekomendasi di atas merupakan beberapa contoh yang kurang penonton dan mendapat logged di Letterboxd kurang dari 50 ribuan. Meski demikian, film-film di atas terbilang bagus, hanya saja penonton kurang tahu atau mungkin dulunya kurang mempromosikannya.

Talk to Me sebenarnya tidak kurang penonton. Malah kebalikannya dan berhasil menjadi film A24 dengan budget rendah dan menggebrak penonton dari awal mulai penayangannya Juli kemarin di Amerika. 

Kabarnya, Talk to Me (2023) akan ditayangkan di bioskop Indonesia pada pertengahan Agustus mendatang lho. Buat kamu yang pencinta horor, patut banget ditunggu!